8. Saatnya Pembalasan

Start from the beginning
                                    

"Baiklah..aku akan segera ke sana." Hanza lalu mengakhiri pembicaraan dengan Zhenzhen

Hanza tiba di rumah sakit Costa Medistra bersama Yosi. Mereka akhirnya berhasil menemui Zhenzhen dan Samuel. Bertepatan dengan itu, dokter yang merawat Jinx keluar dari ruang gawat darurat.

"Keluarga dari Nona Jinx!" Dokter tersebut berseru memanggil keluarga Jinx

"Ya, kami keluarganya Dok, bagaimana kondisi Jinx?" tanya Zhenzhen

"Saat ini kondisinya sudah sedikit membaik. Banyak luka pada organ dalam yang diderita oleh Nona Jinx. Sepertinya akibat tindakan kekerasan. Tulang lengannya juga mengalami sedikit keretakan. Pemulihannya akan memakan cukup banyak waktu, namun demikian, nyawanya saat ini sudah terselamatkan. Paling tidak untuk satu bulan ke depan dia harus mendapatkan perawatan dan pengawasan dari rumah sakit."

"Terimakasih dokter, kami mempercayakan kesehatan Jinx pada Anda. Untuk masalah pembiayaan, anda tidak usah khawatir. Berikan semua yang terbaik untuk saudara kami. Saya akan menaruh uang muka sebagai jaminan pembiayaan." Ucap Hanza

"Apakah kami sudah boleh melihatnya sekarang?" tanya Zhenzhen

"Maaf Nona, untuk dua jam ke depan kami akan merawat Nona Jinx di ruang pemulihan. Jika kondisinya stabil maka kami akan merawatnya di kamar biasa. Namun jika kondisinya memburuk maka dengan berat hati saya sampaikan bahwa kami akan merawatnya di ruang intensif untuk pengawasan lebih lanjut."Dokter tersebut mencoba menjelaskan dengan ramah.

"Baiklah dokter, kami percayakan seluruh penanganan medis pada anda." Sahut Hanza

"Baiklah, jika demikian saya permisi untuk kembali ke ruang perawatan." Ucap dokter itu

"Terimakasih Dokter—" ucap Hanza lalu mendekati Zhenzhen

"Tenanglah Zhen, Jinx sudah berada di tangan yang tepat."Ujar Hanza sambil menepuk-nepuk bahu sahabatnya itu.

"Iya Hanz....Aku hanya....aku-"Zhen tidak mampu melanjutkan kata-katanya karena saat itu juga Hanza menarik Zhenzhen ke dalam pelukannya.

"Dia gadis yang kuat, aku yakin Jinx akan pulih dan kembali bergabung bersama kita." Hanza berusaha menguatkan Zhenzhen

"Iya Zhen, Jinx pasti akan kembali bersama kita. Bagaimana dengan Katrin Boz Hanz?" Yosi yang sedari tadi diam akhirnya ikut berbicara. Mendengar perkataan Yosi, Hanza lalu melepaskan pelukannya.

"Kita akan memikirkan rencana untuk menyelamatkannya Yosi. Sebaiknya kita mencari tempat yang aman untuk membicarakan masalah ini. Ayo kita ke taman di sebelah itu!" Sahut Hanza sambil menujuk sebuah taman kecil yang berada di dekat bangunan rumah sakit.

"Apa tidak sebaiknya kita segera menyelamatkannya Boz?" tanya Samuel ketika sampai di taman.

"Tidak perlu—-" sahut Hanza

"Apa maksudmu Hanz? Apa kamu akan membiarkan Katrina berada dalam cengkraman Wilson. Bukankah kamu sendiri sudah mengetahui sifat bajingan itu seperti apa. Bagimana mungkin kamu bersikap seolah-olah tidak peduli akan keselamatan Katrina. Lihatlah Jinx, dia sampai mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan Katrina karena dia tahu bahwa Katrina sangat berarti untukmu. Lalu mengapa kini kamu tidak berusaha untuk menyelamatkannya Hanz?"Zhenzhen sedikit emosi. Melihat hal tersebut Hanza hanya tersenyum penuh arti.

"Tenangkan dirimu Zhen. Jika hatimu dipenuhi oleh amarah maka otakmu tidak akan bisa berpikir dengan jernih. Aku tahu bahwa kamu sangat marah terhadap Wilson karena telah melukai Jinx. Aku sangat paham akan hal itu. Namun bukan berarti kita langsung bertindak gegabah dan melakukan serangan tanpa rencana pada Wilson. Itu sama saja dengan bunuh diri."Hanza mencoba menjelaskan

Cinta Di Sudut Kota (Girl x Girl )Where stories live. Discover now