4. Menghilang

7.5K 411 36
                                    

Note : Banyak terimakasih untuk para readers yang sudah memberi saran ataupun komentar tentang cerita ini. Saya tidak menyangka cerita aneh ini cukup banyak peminatnya hehehe. Di situ kadang saya merasa senang ^_^ hehehe. Maaf bila banyak Typo. Bila kalian mencuri-curi waktu untuk membacanya maka saya mencuri-curi waktu untuk mengetiknya di waktu luang saya di tempat yang cukup berbahaya ini -> Kantor-red hehehe Happy reading guys...


Katrina POV*

Hari ini aku kembali melanjutkan kuliah seperti biasa, yang tidak biasa adalah ada tiga orang dengan baju serba hitam mengantarku. Apa penjahat selalu identik dengan pakaian hitam, hanya mereka yang tahu jawabannya. Mereka adalah anak buah Hanza, salah satunya adalah Wili, sedangkan dua orang lagi tidak aku ketahui namanya. Aku keluar dari mobil dan menghirup udara dengan perasaan lega, lega karena bisa melihat dunia luar lagi.

"Baiklah Nona Katrina, kami akan pergi dulu."

"Nanti bila jam kuliah sudah usai tolong hubungi saya untuk menjemput dan jangan coba-coba melarikan diri." Ucap Wili sambil menyerahkan sebuah telpon genggam kepadaku.

"Baiklah Wili, sekitar jam 2 siang kuliahku berakhir, jadi kamu boleh menjemputku di sekitar jam itu."sahutku.

"Baiklah, kami pergi dulu." Ucap Wili lalu mobil yang dibawa Wili pun berlalu dan menjauh dariku.

Aku menghela nafas lega melihat mobil itu sudah menjauh. Aku segera menuju gedung perkuliahan. Hanya tersisa beberapa materi untuk kelasku di akhir semester ini. Setelah itu kami akan mulai menyusun proposal untuk pengajuan skripsi. Aku tidak terlalu memusingkan tentang hal itu, karena aku sudah memiliki bahan yang cukup untuk pembuatan skripsiku nanti. Dulu di sela-sela waktuku sebagai operator warnet, aku selalu mengumpulkan berbagai jenis skripsi dari internet serta sumber-sumber pustaka yang aku butuhkan. Aku tidak mau menyia-nyiakan semua itu. Aku ingin menunjukan pada Hanza bahwa aku bukan gadis jalang atau barang dagangan seperti yang sering mereka katakan. Aku mau Hanza tahu bahwa aku mampu menyelesaikan studiku dengan hasil yang baik. Sedang apa Hanza sekarang ya, aku tidak melihatnya dari pagi. Arrrggghhh....kenapa aku malah memikirkan wanita kejam itu. Cut....


Author POV*

Katrina mengikuti jadwal perkuliahan seperti biasanya. Hanza menugaskan Wili dan dua orang anak buah lainnya untuk mengantarkan Katrina. Sementara itu, Hanza tengah melakukan pertemuan dengan beberapa orang dari perwakilan kumpulan sindikat yang ingin melakukan bisnis dengannya. Hanza memiliki sebuah perusahaan elektronik yang cukup besar di tengah kota. Barang-barang elektonik yang dijual sebenarnya hanya sebuah kamuflase untuk menutupi usaha gelapnya dalam menyelundupkan senjata api. Sampai saat ini, polisi tidak menaruh kecurigaan sama sekali. Kepintaran Hanza dalam mengatur anak buahnya dan melakukan berbagai intrik yang cerdik membuatnya semakin disegani di kalangan sindikat perdagangan gelap.

"Hanza, aku rasa sudah saatnya kamu meletakkan jabatan ketua dan mulai mencari pendamping." Ucap salah seorang pria yang mengenakan setelan jas abu-abu.

"Pendamping........ apa maksudmu Joe?" tanya Hanza pada pria yang ternyata bernama Joe.

"Pendamping hidupmu atau dengan kata lain seorang suami." Sahut pria yang bernama Joe

"Hahahahaha, Joe..Joe, aku rasa kita sedang membicarakan bisnis dan bukan masalah pernikahan atau sejenisnya." Hanza nampak tertawa kecil

"Bukankah akan menjadi lebih baik bila ada seorang pria tampan dan mapan yang mengambil alih tugasmu, sementara itu kamu bisa menikmati sisa hidupmu dengan bersenang-senang selayaknya wanita lainnya." Ucap Joe

Cinta Di Sudut Kota (Girl x Girl )Where stories live. Discover now