Hate To Be Love

1.2K 122 6
                                    

"AAAAAAAAAA!!!"

Jeno terkesiap mendengar jeritan kakaknya dari dalam kamar barusan. Bergegas lelaki manis itupun menaiki anak tangga, menuju kamar sang kakak dengan diselimuti kekhawatiran.

Jeno menggedor-gedor pintu secara brutal, memanggil si pemilik kamar yang tak kunjung membukakan pintu. Karena sudah terlanjur cemas, didobrak pintu bercat putih itu sampai membuatnya terbuka secara paksa dan menghantam dinding kamar.

"Apa? Kenapa? Apa yang terjadi sampai kakak berteriak?!" tanya Jeno menggebu-gebu.

Sosok perempuan yang diketahui kakak Jeno itu awalnya terkejut, namun sedetik kemudian dirinya melotot. "Jeno! Oh astaga, kau membuat poster WayV kesayanganku rusak!"

Kening Jeno mengernyit lalu melirik sebuah poster di balik pintu bergambar 7 orang laki-laki yang ditangisi Ryujin. Poster tersebut bolong karena gagang pintu kamar Ryujin berhasil menghantam dinding yang ditempeli poster itu.

"Itu tidak disengaja. Lagipula, kenapa tempelan ini harus ditaruh di balik pintu? Sungguh kak, kau berteriak tadi sudah membuatku panik. Seharusnya kau berterima kasih padaku karena sudah mau datang untuk mengecek apakah kau memang sedang dalam masalah atau tidak."

"Tapi kau bisa membukanya secara perlahan, Jeno!"

"Sudah kubilang, aku terlampau khawatir!"

Ryujin memandang Jeno dengan tatapan tak bersahabat. "Aku tidak mau tahu, kau harus menggantinya. Aku tidak peduli meskipun kau adalah adikku, intinya kau harus membayar atas perbuatan yang kau lakukan!"

"Kak Ryujin, kau sungguh tega melakukan ini padaku? Lagian bolongnya tidak besar, itu sama sekali bukan masalah."

"Bukan masalah katamu? Kau tahu, aku mendapatkannya susah payah, harus menabung agar bisa membelinya, dan dengan seenak jidat kau merusaknya. Kau memang tidak mau mengerti kesukaan orang lain dan seenaknya menghancurkan kebahagiaanku!"

"Apa bagusnya mengidolakan orang yang jelas-jelas tidak akan bisa kakak miliki. Menghamburkan uang hanya untuk membeli sesuatu yang tidak berguna? Lebih baik gunakan uang untuk keperluan sekolahmu. Lagipula apa bagusnya grup musik seperti itu."

Tatapan Ryujin semakin menajam. "Keluar. Kau memang adik tidak tahu diri. Enyah dari hadapanku!"

Jeno yang di dorong keluar pun gelagapan. Pasalnya Ryujin terlihat begitu marah kepada dirinya. Jujur, baru pertama kali Jeno melihat Ryujin semarah ini hanya karena masalah sepele.

"Kak! Kakak!" Jeno mengetuk-ngetuk pintu berusaha membuka kembali pintu yang sudah tertutup itu. Namun tak mendapat tanggapan dari dalam.

"Poster bodoh. Dia marah karena poster itu, memang bodoh!" umpatnya menahan kesal.

...

Jeno melangkah ke sebuah toko. Niatnya saat ini adalah mencari satu poster beranggotakan 7 orang yang dirusaknya kemarin malam.

Perlu diketahui, sampai saat ini Ryujin bahkan enggan berbicara kepada Jeno. Perempuan itu bersikap dingin dan tak tersentuh meskipun Jeno berulang kali menjanjikan akan menggantinya.

"Ehm ... Hyung, adakah di sini poster bergambar 7 orang laki-laki, mereka adalah boygrup terkenal yang disukai oleh para perempuan. Hyung mengerti 'kan?"

Pemilik toko itu terkekeh. "Apakah BTS?"

Jeno terdiam sebentar. Ia tak tahu nama grup band itu. Jeno kurang tahu kakaknya itu menyukai boyband yang mana.

"Boleh lihat fotonya seperti apa, mungkin saya bisa mengenalinya."

Pemuda itu kemudian mengambilkan sebuah poster lalu ditunjukkannya kepada Jeno.

AnythingWhere stories live. Discover now