6. That's Hickey?

66 6 0
                                    

Hendery meringis begitu merasakan tangannya yang kebas karena ulah Haechan.

"Yak! Kau--"

"Apa? Kau ingin lebih?" Ucap Haechan yang sudah menatap Hendery tajam.

Hendery hanya memberengut, san berdiam diri begitu melihat Haechan yang memisahkan sebagian makanan ke tempat makan yang tadi ia ambil.

"Untuk siapa?" Tanya Hendery.

"Renjuniee." Seru Haechan yang masih memisahkan makanan itu.

Ternyata makanan yang Hendery beli benar-benar banyak, dan berbagai macam.

"Masih menyukai Renjun?" Tanya Hendery.

"Apakah pertanyaan itu mesti aku jawab?" Sarkas Haechan, seraya menatap Hendery sebentar, sebelum memfokuskan kembali ke makanan yang ia pisahkan.

"Dia sudah memiliki kekasih Chan." Peringat Hendery.

"Kau pikir si tengkorak itu suatu halangan yang sangat besar untuk aku dan Renjun? Status mereka cuma pacaran bukan menikah." Balas Haechan.

Oke! Hendery selalu kalah kalau berdebat dengan Haechan. Haechan itu selalu mempunyai berbagai cara untuk menjatuhkan lawan bicara-nya.

"Der!" Panggil Haechan yang saat ini sudah selesai memisahkan makanan, dan mulai makan makanan yang telah Hendery beli.

"Dery!" Teriak Haechan.

"Apasih?!" Desis Hendery.

"Perempyan itu demennya sama laki-laki yang kurus kayak tengkorak, tinggi kayak jalangkung, terus putih kayak bihun ya?" Tanya Haechan, mengigit paha ayam.

"Rata-rata sih gitu. Tapi gak semua kayak gitu." Balas Hendery, yang langsung di iringi helaan nafas kasar dari Haechan.

Suasana benar-benar hening ketika Hendery menjawab seperti itu. Hendery sampai berfikir, apakah ia salah jawab? Tapikan dia cuma berusaha jujur.

"Yak!" Teriak Hendery yang sukses memekakan telinga Haechan.

"Yak Dery! Lo gil--"

"Lo habis merkosa siapa?!" Tanya Hendery, yang langsung melihat bibir Haechan yang sedikit bengkak. Tidak seperti biasa.

Haechan meringis ketika Hendery memegang lehernya. Haechan yang gak suka di gituin, langsung menyingkirkan tangan Hendery, dan menampar tangan Hendery.

"Kalau ngomong jangan sembarangan ya! Merkosa! Merkosa!" Peringat Haechan.

"Terus itu bibir lo kenapa?!" Tanya Hendery.

"Dery! Gue itu gak merkosa orang Haechan! Hampir making out sama Renjun tadi. Tapi lo tenang aja! Itu semua gak kejadian kok. Gue cukup waras untuk gak ngelakuin itu." Curhat Haechan yang langsung mendapat toyoran dari Hendery.

"Bodoh! Untung aja lo tahan iman! Coba kalo engga? Udah habis Renjun sama lo. Lo juga habis sama Yuta Ahjussi, sama Appa juga!" Oceh Hendery. Untung saja Haechan dapat menahan hormo-nya.

Kalau tidak? Hendery bakalan buat perhitungan sama Haechan, karena udah merawanin anak orang sembarangan!

"Ish! Bukan gue yang mulai! Tapi Renjun duluan yang mulai, Der! Justru gue nahan diri." Rutuk Haechan yang sebal, karena dirinya yang di salahkan.

Hendery hanya bisa menggelengkan kepalanya, begitu mendengar ucapan adiknya.

"Yak! Kau mau ke mana?" Tanya Hendery kepada Haechan, yang tiba-tiba beranjak dari sofa.

"Aku mau memberikan ini ke Renjun!" Ucap Haechan, menunjukkan dua buah tempat makan kepada Hendery. Lalu beranjak pergi ke atas.

Haechan langsung masuk ke dalam kamarnya, kemudian menuju balkonnya. Meloncat dari balkon kamar dirinya ke balkon kamar Renjun.

TO BE YOUR BOYFRIEND - HYUCKRENWhere stories live. Discover now