Chapter 1 : Who I Am? part 1

7 4 4
                                    

Asher Raditya, laki-laki dengan rambut cokelat tua pendek yang lurus dan matanya yang senada dengan rambutnya. Ia juga memiliki bintik-bintik di pipinya yang sudah ada sejak dia lahir. Alasan kenapa ia terlihat sangat culun... Meskipun begitu wajahnya cukup tampan.

Ia hanya memiliki dua sahabat karib, Bryan dan Rudy. Dia tidak pernah mempercayai siapapun lagi untuk menjadi temannya, bahkan jika orang itu sering mengobrol dengannya. Trauma yang masih menghantuinya sejak SMP membuatnya agak anti sosial.

Asher sendiri awalnya adalah yatim piatu sejak kecil dan tinggal di panti asuhan. Di tempat itu dia selalu mengasingkan dirinya karena warna matanya yang tidak normal dimiliki manusia. Oranye kemerahan di matanya, selalu menjadi cemoohan orang-orang. Tidak ada yang pernah menghargainya, sebelum ada seorang wanita muda datang dan ingin mengadopsinya.

Mira, wanita yang ia panggil dengan sebutan "Mama". Dia adalah penerang di hidupnya, dan hanya satu-satunya yang mengetahui mata uniknya itu. Mama angkatnya tidak pernah mengganggap dirinya aneh, memiliki mata iblis, ataupun kata-kata negatif yang dilontarkan orang lain setelah melihatnya. Dia justru menyukainya...

"Ingatkan kata Mama? Mata Ashy itu unik, jarang ada yang matanya seperti kamu. Lagi pula...

Bukan Ashy namanya kalo matanya berwarna cokelat, hitam, atau warna lainnya kan?"

===

Senin, 10 Juli 2XXX, beberapa waktu sebelum insiden

"Weh mau pulbar (pulang bareng) gak?"

"Ya sudah, mumpung hari ini pulang cepet. Udah lama juga kita gak pulang bareng."

"Ayo-ayo aja gw mah."

Waktu siang yang biasa saja karena hari itu adalah hari pertama sekolah kembali bagi anak kelas 11. Kecuali bagi Asher karena hari ini adalah hari yang sangat istimewa baginya : hari ulang tahunnya yang ke-17. Bukan tanggal lahirnya yang sebenarnya karena data kelahirannya tidak ada, melainkan hari saat mama angkatnya mengadopsinya.

Dia tidak sabar merayakannya bersama kedua sahabat dan Mama tercintanya, meskipun perayaannya tidak meriah dan mewah seperti murid-murid yang lain yang notabene orang-orang dengan ekonomi menengah ke atas. Mungkin bisa dibilang dia murid termiskin di sekolahnya yang sangat elit dan terkenal, juga orang paling beruntung.

Keberuntungannya mendapatkan beasiswa penuh di sekolah itu menjadi pedang bermata dua baginya.

Disisi lain dia bisa membanggakan Mamanya, mendapatkan sahabat yang benar-benar baik, dan sudah terjamin masuk universitas yang ia inginkan. Tetapi kehidupannya di sekolah sangat berat karena sekolahnya mengagungkan murid yang memiliki orang tua investor, sedangkan murid sepertinya selalu tersingkirkan meski nilai dan prestasinya sangat bagus.

Ditambah ia bertemu kembali dengan Michael, mantan sahabat nya yang telah mengkhianatinya karena memanfaatkan kebaikan hatinya. Itu realita pahit yang sudah menjadi makanan Asher sehari-hari.

Yah, setidaknya masih ada orang yang baik dan sayang kepadanya....

~~~~

KRINGGG!

Tidak lama setelah bel pulang berbunyi, akhirnya trio sahabat itu pulang bersama-sama. Asher memandu sepeda tua bekas Mamanya sambil berjalan, sedangkan Rudy menggunakan skateboardnya dengan perlahan mengikuti kecepatan teman-temannya yang lain.

Mereka mengobrol mengenai acara ultah Asher yang tamunya hanyalah mereka dan beberapa teman Mira. Rudy pun sangat tergiur dengan cerita mengenai kue ultah buatan Mama sahabatnya itu, soalnya orang tuanya sudah menjadi langganan sejak lama. Bryan sendiri sudah menyiapkan hadiah kejutan untuk sahabat baiknya, yaitu manga dan nendroid anime favorit Asher.

Two SidesWhere stories live. Discover now