13. you don't know me

1.1K 140 17
                                    

Comeback to me if I fall

(Kembalilah padaku jika aku jatuh)

Please believe you once loved me, though you don't know me

(Percayalah kau pernah mencintaiku, meski kau tidak mengenalku)

•••

Jarum utama pada jam dinding mengarah ke angka empat. Sudah menjelang sore. Terhitung dua jam Jimin duduk di ruang tengah dengan secangkir kopi di pangkuan dan TV yang menyala. Tapi omong-omong cangkir sudah di refill kopi tiga kali.

Apa kabar lambung Jimin, ya?

"Lihatlah orang Eropa itu," sebuah suara mengusik Jimin dari arah tangga rumah.

Tanpa perlu menoleh Jimin tahu Taehyung pelakunya. Mata Jimin mengerling, tetap fokus ke monitor televisi. Tak lama kemudian, suara Yoongi menimpali.

"Dia sudah persis seperti orang Prancis, menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk kopi."

Desahan malas lantas keluar dari belah bibir Jimin. Lama-lama telinganya panas disindir oleh dua penghuni lain di kediamannya ini. Tak bisakah ia tenang beristirahat setelah baru saja sembuh dari jet lag? Perutnya masih mual demi apa pun, karena ia tidur lama sementara pesawat melewati banyak zona waktu berbeda di udara.

"Diamlah," sentaknya kesal.

Jimin kehilangan fokus dari drama yang tengah ditonton. Adiknya dan calon adik iparnya -mungkin- terus saja melemparkan ejekan-ejekan berbau rasis semenjak ia sampai. Kadang ia berpikir untuk pisah rumah dari mereka, atau setidaknya cepat-cepat kembali ke Prancis saja, lah.

"Galak sekali. Bahkan umpatannya sudah berlogat kental khas Paris," cibir Taehyung sok tahu tentang logat Paris.

Kalau kalian bertanya sedang apa Taehyung dan Yoongi, jawabannya konyol. Pria dengan rambut keriting sedang mendekap kekasih hatinya dari belakang, back hug, di anak tangga tengah-tengah. Entahlah apa korelasi antara bermesraan dan menggoda Jimin.

"Ck, mengesalkan."

Jimin akhirnya bangkit dan pergi meninggalkan ruang tengah. Sebenarnya konteks candaan Taehyung dan Yoongi tidak salah. Andai saja telinganya tidak pengak dan ia merupakan seorang penyabar, mungkin akan dengan senang hati ia membiarkan sejoli menyebalkan itu untuk mengganggunya.

Gaya hidup orang Prancis memang begitu. Jimin tertular. Menikmati waktu untuk diri sendiri di kafe selama beberapa jam sehari, demi menyeruput secangkir kopi dan menanamkan afirmasi positif untuk diri sendiri.

Tapi, ya, kopinya secangkir. Kalau Jimin tidak bisa menghabiskan kopi selama itu. Jadilah cangkirnya perlu refill. Hahaha. Entahlah kenapa orang Prancis bisa menikmati kopi yang sudah dingin.

"Mau kemana?" Taehyung bertanya pongah ketika berpapasan dengan Jimin di tengah tangga. Sorot mata Yoongi juga tidak lepas dari kakaknya yang melangkah cepat ke lantai atas.

"Kau bodoh? Tentu saja ke kamarku," Jimin masuk ke kamar dan membanting pintu kamarnya cukup kuat. Yoongi meringis kaget dengan mata tertutup untuk sesaat.

"Sialan sekali. Hal apa di Paris yang membuatnya menjadi sebegitu galak?" Oceh Taehyung malas.

Back hug terlepas. Sepasang kekasih itu turun ke lantai bawah dan menggantikan posisi Jimin sebagai penonton televisi. Taehyung dan Yoongi duduk bersebelahan seperti dua anak anjing.

cingulomania | KookminWhere stories live. Discover now