2. leave the door open

2.7K 279 37
                                    

I ain't playin' no games

(Aku tidak sedang bermain-main)

Every word that I say is coming straight from the heart

(Setiap kata yang aku ucapkan benar-benar tulus dari lubuk hatiku)

•••

09.25 a.m.

"Shhh... Jimin..."

Sepasang labium tipis terbuka-tutup, gerahamnya saling menggesek atas bawah sementara rasa nyeri tengah melingkupi kesejatiannya.

Jungkook, ia selalu dibuat ereksi tiap kali mengingat Jimin. Brengsek memang, tapi salahkan saja lubang sempit dan tubuh binal yang berhasil membuat Jungkook kepayang beberapa malam lalu itu.

Punggung lebar disandarkan ke kepala ranjang. Jungkook menengadah, dengan kelopak mata tertutup dan napas panas tersengal dari sela bibir. Menahan diri untuk tidak melakukan hand job dengan jemarinya sendiri.

Karena sungguh demi apa pun, penisnya mengeras hingga seperti sebatang besi. Dan itu akan semakin nyeri tiap kali bergesekan dengan kain celana.

"Hhh... Aku harus bertemu dengannya malam ini."

Jungkook sudah tidak bisa menahannya. Tangannya terulur mengambil ponsel di atas nakas. Membuka aplikasi whatsapp dan mencari room chat pria blonde itu. Tapi ada yang aneh, display fotonya menghilang.

Tanpa ambil pusing Jungkook segera mengetikkan sesuatu.

Jungkook
Jimin.
Apa malam ini kau free?

•••

Terdengar suara langkah terburu-buru, merusak tatanan rumput hijau yang sudah terpotong rapi di bawah kaki. Sang empunya kaki terlihat mengepalkan tangan dengan wajah cemberut.

"Taehyung! Kau sudah berjanji!" jeritnya kesal dengan kaki menghentak-hentak lucu. Berusaha meluapkan kekesalan pada pemilik surai keriting yang tengah berusaha kabur dari janji.

Taehyung berbalik, sedikit tertawa melihat sahabatnya merajuk. Janji yang ia buat tanpa kesungguhan itu ternyata selalu berputar di kepala Jimin.

"Yang benar saja, Jimin. Aku tidak serius membuat janji sialan itu. Hari itu kau terus merengek, jadilah ku-iya-kan saja," Taehyung memperingati. Gesture tangannya memperjelas dengan jemari terpisah jauh. Berusaha membuat Jimin mengerti bahwa janjinya tidak mungkin ia laksanakan.

Kenapa? Karena...

"Tapi tetap saja kau sudah membuatnya! Pokoknya malam ini aku harus menjadi dominannya!"

Ringisan kecil meluncur. Membayangkannya saja Taehyung tak sanggup. Bola mata cokelatnya menatap ngeri ke arah sang sahabat.

"Tidak, Jimin. Daripada harga diriku jatuh karena ditusuk pria kecil sepertimu, lebih baik aku memerkosa Yoongi malam ini juga."

Deg

Jimin tercenung. Bagai peredaran darahnya tengah tersambar kilat, tubuh Jimin membeku. Pikirannya berubah nanar. Kesenyapan melanda. Hanya suara gemericik air kolam ikan yang menghiasi pendengaran.

Angin bertiup semakin kencang, seolah tau kondisi hati dari dua presensi yang ada di sana. Dalam otak Jimin, ia tengah memproses ucapan Taehyung yang terdengar serius. Membuatnya mau tak mau mengingat apa yang pernah dialaminya dulu. Awal mengerikan menjadi seorang manusia berlumuran sperma.

cingulomania | KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang