11. Lamborghini Countach

Start from the beginning
                                    

"Waww tampan sekaliii!! Tomas, aku mau yang ini!" seru Revela kegirangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Waww tampan sekaliii!! Tomas, aku mau yang ini!" seru Revela kegirangan.

"Ta-tapi Nyonya, mobil itu hadiah dari tuan Jackson di hari ulang tahun tuan Pierre. Dan tuan belum pernah memakainya."

"Aku tak peduli, pokoknya aku mau pakai yang itu! Bukankah semua barang suami adalah milik istrinya?!"

"Baiklah Nyonya, kalau begitu saya panggilkan sopir!"

"Tak usah biar aku sendiri yang nyetir!"

"Jangan Nyonya. Tuan bisa membunuh saya!"

"Aku pandai sekali menyetir!" Revela meyakinkan.

"Kalau begitu maaf, saya tidak bisa memberikan kuncinya Nyonya!"

"Cih, baiklah panggilkan saja sopir!"

Tomas pun memanggil sopir dan Mina untuk menemani Revela ke apotek. Mereka bertiga pergi meninggalkan mansion dengan mobil mewah itu.

Flashback Off.

*


"Berikan aku perban, antiseptik, vitamin, obat penenang, obat tidur dan ... pil KB!"

"Maaf Nyonya, apa ada surat dokter untuk obat penenang dan obat tidurnya?"

Revela menyodorkan selembar kertas yang diberi dokter Rana. Wanita pintar itu sudah memprediksikan hal ini. "Kau lihat baik-baik tulisan di kertas itu! Beri aku obat penenang yang banyak!" rutuknya. Hah bikin kesal saja! Ada gunanya juga aku mendekati Rana!

"Baik Nyonya."

"Ini tips untukmu!" Revela menyodorkan beberapa lembar uang kertas merah. Setelah mendapatkan semua yang diperlukan, Revela bergegas meninggalkan apotek.

"Kau pindahlah ke belakang bersama Mina!"

"Tapi-"

"Tak usah tapi-tapi CEPATLAH! Akan ku laporkan pada tuan jika kau menolak perintahku!"

Sopir itu menurut. Mereka bertukar tempat. Revela pun menyeringai. Dasar bodoh! Rasakan ini!

Revela langsung tancap gas dengan kecepatan tinggi. Ia memutari jalanan masuk ke tol menghindari kemacetan. Bunyi klakson tak henti-hentinya sepanjang jalan.

 Bunyi klakson tak henti-hentinya sepanjang jalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BLIND OBSESSIONWhere stories live. Discover now