Bab 14. Ugly Truth

Comincia dall'inizio
                                    

Alex turun dari BMW miliknya dan berjalan menuju rumah Carol yang minimalis.

Setelah cukup lama mengetuk pintu, Carol membuka pintu dan langsung memeluknya erat.

"Aku sangat merindukanmu. Kemana saja kau selama ini?"

"Aku sibuk jadi aku tidak sempat menghubungimu."

"Kau sibuk sekali sampai lupa bersenang-senang denganku."

Wanita cantik bertubuh montok dengan rambut hitam dan ikal itu merangkul pinggangnya dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Carol bahkan lebih cantik dibanding Bella. Maniknya sebiru safir, hidungnya mancung dengan pipi sedikit chubby dan bibirnya seksi nan menggoda untuk dilumat. Akan tetapi Alex tidak pernah jatuh cinta dengannya karena menganggap Carol hanya sebatas mainan saja.

"Kau mau minum teh apa kopi?"

"Aku ingin wiski."

"Baiklah. Tunggu sebentar," ujar Carol seraya melumat bibir Alex sekilas. Alex tak merasa bernafsu dan hanya diam tak membalas lumatan itu.

Setelah Carol bergegas ke dapur, Alex meludah jijik. Ia sudah lama tidak bermain dengan pelacur. Entah mengapa sejak Bella hadir ia tak bisa 'berdiri' lagi ketika melihat wanita lain. Alex yang setiap malam selalu bermain pelacur akhirnya berhenti dari kebiasaan buruknya itu demi menjaga perasaan Bella. Tapi apa yang ia dapat? Wanita itu malah pergi meninggalkannya bersama pria lain! Sungguh keterlaluan.

Alex bersandar di sofa sembari merokok. Tak lama, Carol datang membawa sebotol wiski dan gelas.

Mereka pun berbincang sebentar seraya menenggak wiski hingga tandas.

"Kau begitu cantik malam ini." Mata Alex menggelap dengan seringai nakal menatap belahan dada Carol yang menyembul dibalik gaun mininya.

"Kau juga semakin tampan," goda Carol seraya mengedipkan mata.

"Puaskan aku malam ini karena aku membayarmu dua kali lipat dari biasanya."

Alex menyerahkan setumpuk dolar yang jumlahnya sangat banyak hingga membuat Carol tercengang.

"Banyak sekali sayang, terimakasih." Mata Carol berbinar melihat betapa banyaknya uang pemberian Alex.

"Mau berapa ronde?" bisiknya seraya mengelus bahu Alex.

Alex hanya tersenyum kecut tanpa nafsu. Tapi ia harus ingat malam ini ia akan meluapkan kekesalannya kepada pelacur ini dengan bermain kasar. Dengan begitu ia akan merasa lega setelah melampiaskan amarah.

"Buka pakaianmu," perintah Alex sembari menanggalkan pakaiannya sendiri.

Carol tersenyum nakal sambil melepas seluruh pakaiannya hingga telanjang kemudian ia mendorong tubuh Alex dan menindih lelaki itu sambil menggoyangkan pinggul layaknya penari erotis. Alex memejamkan mata berusaha menikmati permainan Carol. Tapi yang ada ia malah terbayang wajah Bella dan emosinya mendadak muncul.

"Ahhhhh!"

Alex mendorong Carol ketika wanita itu hendak mencium bibirnya.

"Ada apa denganmu? Mengapa kau mendorongku?"

"Jangan menciumku. Itu menjijikkan."

"Tapi sayang, bukankah lebih enak kalau kita berciuman dulu?"

"Jangan membantah atau kau akan kuhabisi!" teriak Alex dengan mata melotot.

My Psychopath HusbandDove le storie prendono vita. Scoprilo ora