Manis

692 63 1
                                    

Matahari nampak terang memasuki cela cela jendela kamar yang sangat gelap. Dua pasangan suami istri yang baru saja saling mengungkapkan perasaannya kini terlelap tidur dengan nyenyak.

Seungmin merasa ada sebuah tangan memeluknya dengan posesif di pinggangnya dan dapat di rasakan hembusan nafas seseorang dari belakang tengkuknya.

Seungmin berusaha membalikkan tubuhnya menghadap pemuda tersebut, saking dekatnya dengan Christ hidung mereka bersentuhan sangat dekat nafas berat Christ dapat seungmin rasakan.

Sungmin tersenyum mengingat kejadian semalam saat dia dan Christ saling mengungkapkan perasaan itu adalah momen yang tidak dapat di lupakan.

Saat asik memandangi wajah tampan suaminya, Christ membukakan matanya sontak Seungmin terkejut dan memejamkan matanya dengan lucu.

"Sudah bangun hm?" Bisik Christ dengan suara khas bangun tidur.

Seungmin membuka matanya lucu menatap Christ dengan lembut.

"He'em.."

"Selamat pagi, sayang."

"P-pagi.."

"Bangunlah mas, hari ini ke kantor kan?" Tanya seungmin kepada Christ.

"Kau mau ikut?"

"E-eh?"

Christ terkekeh geli melihat tingkah seungmin. Sungguh ia tidak menyangka jika sifat seungmin yang dewasa itu hanya sandiwara dan ternyata sang lucu jika sudah dekat dengan seseorang.

"Ikut bermasaku kekantor aku mau memperkenalkan kamu sama semua pegawai ku. Bukankah kau belum pernah ke kantorku?"

"Boleh?" Tanya seungmin kepada Christ.

"Kenapa tidak boleh? Kau kan istriku siapa yang akan marah. Lagi pula semua orang harus tahu kalo aku punya istri semanis dan secantik ini." Christ mengelus pipi seungmin dengan lembut.

Keduanya tersenyum menikmati pagi yang cerah ini, semakin larut hingga wajah Chris mendekati wajah seungmin yang sedari tadi sudah memejamkan matanya.

Semakin dekat, nafas mereka sudah bertumbuhan dan-

Brak
Brak..

"KAKAK DIMANA BERKASKU KEMARIN HARI INI AKU PERGI KE MUSEUM!!"

Suara teriakan arra di balik pintu terdengar keras menghentikan kegiatan Christ dan seungmin. Hampir saja kedua belah bibir keduanya menyatu kini sudah di ganggu oleh arra, bagaimana jika dia semakin lama di rumah ini itu pikir Christ.

"Ck! Mengganggu saja."

Seungmin terkekeh, ternyata suaminya ini benar benar galak dan tidak suka di ganggu.

"Cepatlah bangun, sarapan dan pergi ke kantor." Seungmin bangkit meninggalkan Christ yang terlihat sangat lemas.

Setelah selesai mandi Christ langsung turun menuju meja makan dimana ada sang istri dan adiknya berada.

"Apa apaan kalian ini?! Semalam kenapa harus ciuman di tempat terbuka hah?!"

Sontak pipi seungmin merona menahan malunya, sedangkan Christ hanya memutar bola matanya malas.

"Lagian kau kenapa keluar malam malam?"

"Aku sedang ingin mengambil air minum tapi malah di suguhkan pemandangan erotis." Ucap area dengan wajah cemberut.

"Ngomong ngomong bagaimana rasa ciuman semalam?" Bisik arra tepat di telinga Christ dengan terkekeh geli.

Mendengar ucapan sang adik tak mampu membuat wajah Christ memerah. Ia memutar bola matanya malas menatap tajam arra.

"Selesaikan materi kemarin dan kumpulkan ke meja kerja kakak!"

Uhukk

Arra membulatkan matanya menutup mulutnya shock, ia tak menyangka jika Christ mengingat materi yang di tugaskan dari kamus.

"Tolonglah kak besok saja ya." Ucap arra membujuk.

"Dari dulu kau selalu seperti itu arra, cobalah untuk sedikit optimis dalam belajar selalu banyak koreksi saat melakukan tugas." Ucap christ dengan tegas.

"Is, kakak ini pantas saja dulu jadi dosen hanya tiga tahun galak dan tidak berprikemanusiaan wajar saja kakak di keluarkan!" Ucap arra dengan panjang lebar sembari menunjukkan wajah kesalnya.

"Aku keluar bukan di keluarkan!" Ucap Christ dengan nada tinggi.

"Sama saja wlee!!"

Seungmin yang berada di antara dua saudara yang tak akur itu pun hanya menggelengkan kepalanya. Seungmin hanya mampu diam dan tersenyum tidak mau ikut berpartisipasi dalam berdebat itu tak akan ada habisnya.

"Aku tidak mau tahu, setelah aku pulang dari kantor tugas materimu sudah berada di meja kerja!" Ucap Christ final.

"Kak, ayolah sekali saja ya?" Arra memohon sembari mengaitkan kedua tangannya dan bertingkah lucu.

Namun Christ tidak memperdulikan ucapan sang adik malah bersiap siap untuk pergi.

"Tidak! Ayo seungmin kita berangkat."

"Eh, sekarang?" Tanya seungmin kepada Christ.

"Hm,"

Arra nampak kebingungan menatap seungmin seolah bertanya tanya.

"Kakak ipar juga ikut?"

"Hm, dan kau cepat selesaikan." Ucap Christ yang melangkah ke luar.

"Aiss, kakak!!"

"Fighting arra!" Seungmin tersenyum memberikan semangat.

Sedangkan arra hanya menghela nafasnya tersenyum kecut. Setelah Christ dan seungmin keluar, ia merapikan piring piring di meja makan tersebut. Tapi tiba tiba ia mendengar suara pintu terbuka dan menoleh ke arah suara tersebut.

"Jika kau melakukan dengan benar, kakak akan memberikan hadiah." Ucap Christ dari depan pintu lalu melempar senyuman sebelum pergi.

Hal tersebut membuat arra kesenangan dan lebih bersemangat lagi. Ia dengan cepat membereskan makanan di meja makan lalu naik ke atas untuk mengerjakan tugasnya.

Sementara itu Christ dan seungmin berada di dalam mobil dengan suasana hening. Tidak ada yang mau memulai percakapan dan itu benar-benar canggung padahal keduanya sudah saling mengungkapkan perasaan sendiri.

"Tidak usah gugup." Ucap Christ sembari menoleh ke arah seungmin dan tersenyum.

"Aku merasa tidak enak mas." Ucap seungmin sangat pelan.

Christ terkekeh mendengar ucapan seungmin. Ia raih tangan seungmin kedalam genggaman tangannya dan menaruhnya di paha sembari mengusap lembut tangan si manis.

"Kenapa tidak enak? Kamu kan istriku lagi pula itu kantorku aku ceo nya. Dan juga semua orang harus tahu istri ceo nya sangat cantik dan manis."

Jangan tanya keadaan seungmin sekarang. Kini kedua pipinya sudah merona sempurna, ia tersenyum malu menatap sang suami.

"Jadi jangan pernah merasa tidak enak atau apalah itu, mengerti?

"Iya mas."

FIRST LOVEWhere stories live. Discover now