7. ^_^ TuJuH ^_^

Mulai dari awal
                                        

Baik Amber, Hyeri maupun Jeongyeon, tentu segera mengikuti arah telunjuk Yoojung menunjuk.

Ketiganya tampak syok melihat hal itu. Meski otak ingin sekali menyangkal, namun hati merasa yakin dengan apa yang mereka lihat. Hingga menyebabkan keheningan di antara mereka, akibat berperang dengan fikirannya masing-masing.

Tak lama, Hyeri bersuara, untuk memecah keheningan serta memecah rasa penasaran yang ada. "Em..... ngomong-ngomong, elo yang nembak, apa dia yang nembak Mber?"

Mendapat pertanyaan itu, Amber tampak sedikit terkejut. Meski sepersekian detik berikutnya, ia berpura-pura menunduk malu, kemudian menjawab dengan pelan. "Gue yang nembak". Yang seketika buat Jeongyeon terkagum-kagum, sebelum akhirnya memberi tepuk tangan meriah, pada Amber.

"Woahhh!!!, daebak!. Beruntung banget lo Mber, diterima. Tuh! Kalian liat sendiri, kalo ternyata dia masih cowok normal, masih doyan cewek cantik dia" Ucapnya sembari terkekeh, pada Yoojung dan Hyeri.

Mendapat respon demikian dari Jeongyeon, Amber lagi-lagi berlagak tersipu. "Ah, makasih atas pujiannya" Sebelum membatin dengan gemas. *Gak tahu aja kalian. Kalo Gue ngajakin dia jadian, karna dia itu emang belok, jadi gak perlu was was gue kalo deket-deket sama dia*

Sedang enak-enaknya membatin, Sehun yang entah sejak kapan berdiri tak jauh dari mereka, memanggil Amber. "Hai beb, balik kelas yuk?".

Amber terkejut, namun segera memasang ekspresi semringah saat menatap Sehun, layaknya orang tengah kasmaran pada umumnya.

"Ayo!" Serunya Sembari mendekat menerima uluran tangan Sehun. Kemudian menoleh untuk berpamitan kepada teman-temannya dengan tangan terlambai. "Gue duluan ya!"

"Iya!" Sahut ketiganya kompak, sebelum akhirnya Yoojung menyeletuk.

"Gue iri uey!"

"Sama gue juga iri." Kata Hyeri menimpali Yoojung, namun berhasil membuat ketiga tertawa bersama karna hal itu.

Dan Jackson yang melihatnya, hanya bisa menatap kesal.

~ ~ ~

==) Clek

Amber membuka pintu rumahnya, lalu menganti sepatu yang ia kenakan dengan sandal rumah. "Aku pulang" ucapnya.

Tak ada yang menyahut, Amber segera berjalan ke arah kamarnya yang berada di lantai 2.

==) Clek

Amber sedikit terkejut, saat mendapati Kakak tercintanya tengah berada di dalam kamarnya. "Mau kemana Kak?"

Chanyeol yang masih sibuk dengan aktivitasnya di depan meja rias Amber, menjawab sekenanya. "Biasa dek."

Amber yang tahu maksud Chanyeol, tentu mulutnya seketika gatal, jika tidak mencibir kelakuan sang kakak. "Kencan mulu! Mentang-mentang udah gajian!" Ucapnya seraya merebahkan diri.

Chanyeol yang merasa tampan dan memiliki tingkat kepedean yang tinggi, segera membela. "Maklum dek, cogan"

Mendengar jawaban sang kakak, Amber enggan mendebat, dan memilih mengalihkan pembicaraan, karna ujung-ujungnya, kenarsisan tingkat dewa sang kakak yang akan keluar, yang tentu hal itu membuat Amber geli, akan tingkahnya tersebut, meski apa yang Chanyeol katakan tak sepenuhnya salah.

Ya, menurut Chanyeol wajar, jika ia sering berkencan dengan beberapa wanita, karna ia tampan, pintar dan populer, ditambah lagi ia juga kaya dan calon dokter spesialis, jadi baginya wajar, jika ia melakukan itu, karna spesifikasinya yang memang diatas rata-rata, yang tentu tidak semua orang miliki.

"Iya deh cogan. Yang penting jangan lupa tu! Ganti rugi parfumku!" peringat Amber, karna merasa kesal, parfumnya di pakai Chanyeol hingga habis. Padahal biasanya jika hanya ia yang memakai, bisa cukup untuk 3 bulan. Tapi sekarang, belum juga sebulan, udah zonk.


Chanyeol yang awalnya masih sibuk dengan aktivitasnya di meja rias Amber, seketika menoleh menatap Amber, yang kini memilih merebahkan diri diatas ranjangnya. Ia menatap dengan tatapan memprotes, akan ucapan Amber, yang secara tak langsung menuduhnya menghabiskan parfume miliknya. "Ah elah dek, make dikit doank juga! Masa suruh ganti sih!"

  Amber tentu tak terima dan geram dengan perkataan Chanyeol yang tak sesuai dengan kenyataan.  "Dikit katamu?" Tanyanya yang segera mendapat anggukan sebagai jawaban dari Chanyeol.

   "DIKIT APANYA!!! PARK CHANYEOL.!!!!teriak Amber kesal, karna tampaknya sang kakak enggan bertanggung jawab. Bahkan dari raut wajahnya pun tampak tak merasa bersalah sedikitpun, yang tentu buat Amber seketika mengoceh dan tak segan mengancam.

     "Dari penuh ampe netes aja kagak, dikit katamu?!!"

   Amber menghela, kemudian duduk bersandar headboard dengan tangan terlipat di depan dada. "Biarin aja kalo gak mau ganti! Ntar aku aduin sama Ayah sama Bunda, biar di blokir tu semua kredit cardnya!! Mantapkan, kalo sudah gitu." Ia menatap puas sang kakak, yang tampak ketakutan dengan ancamannya. Karna nyatanya, tak lama setelah ia meloloskan ancamannya dari mulut kecilnya itu, sang kakak segera mendekat untuk merayu.

  Chanyeol takut? Tentu, dia sangat takut. Karna kedua orang tuanya memang selalu mendengarkan dan segera menindak lanjuti semua aduan sang adik. "Aduh aduh aduh, jangan donk adek Kak Chan yang pualing cantik." Ucapnya setelah mendudukkan diri ditepi ranjang. "Iya iya, ntar Kak Chan beliin deh! Ou iya, Mau sekalian nitip sesuatu gak?" tanyanya dengan lembut sembari menggenggam dan mengusap lembut kedua tangan Amber, berharap sang adek tercinta segera melunak.

   Tak segera menjawab, dalam hati  Amber justru ingin sekali tertawa melihat raut sang kakak. Tapi kalo ia tak bersikap tegas gini, ia sendiri yang akan rugi, di manfaatkan sang Kakak, yang sebenarnya tak masalah baginya, hanya saja, mengerjai sang Kakak yang kadang nyebelin itu, ada kebahagiaan serta kepuasan tersendiri baginya.

   "Nah! Gitu donk! Kan jadi ganteng luar dalem kalo gini." Kata Amber sebelum menyebutkan titipannya, yang justru buat Chanyeol segera melayangkan protes dan perdebatan pun kali ini tak terelakan, yang tentu sudah jelas siapa pemenangnya.

    "Ntar jangan lupa, beliin martabak manis pizza 8 rasa ya!"

"Yah! dek! Itu ma bikin bangkrut Kak Chan!!"

"Buat pacar aja, gak pake protes! Masa buat adeknya sendiri malah gitu! Pelit!!" Amber mencibir sembari pasang tampang cemberut.

"Ya kan beda dek, pacar sama kamu" kilahnya.

"Mau gak?-- Apa milih aku aduin?" lagi-lagi Amber mengancam Kakaknya, yang tentu saja sukses buat Chanyeol meng-iyakan permintaannya.

"Iya iya! Ya udah! Kak Chan pergi dulu" pamitnya sembari mengusap lembut kepala sang adik, sebelum bangkit dan berjalan menuju pintu. "Ntar Sehun lagi lho ya, yang nemenin kamu" ucapnya dengan kepala menyembul dipintu..

Amber yang merasa tak peduli, hanya menjawab. "Terserah."

.Beberapa Saat Kemudian

Seperti biasa, Amber dan Sehun menghabiskan waktu bersama sembari menonton TV mengobrol random ,yang berujung ketiduran di depan TV. Dan lagi-lagi Sehun melakukannya, di saat Amber tengah pulas.

















































Thanks Buat Yang Udah Mampir

Ternyata Setelah di revisi jadi 2400 kata lebih, padahal sebelumnya hanya 1200an

Jangan Lupa Vote Dan Komen Sebagai Apresiasi Ya

BeLoK (Revisi) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang