Try My Best to Protect My Family (1)

1K 65 3
                                    

Hello, good afternoon 😄😄😄

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😊😊😊











🌹🌹🌹🌹🌹










"Siapa menipu dan merusak (hubungan) seorang hamba sahaya dari tuannya, maka ia bukanlah bagian dari kami, dan siapa yang merusak (hubungan) seorang wanita dari suaminya, maka ia bukanlah dari kami."
(HR Ahmad, Al-Bazzâr, Ibn Hibbaân, Al- Nasa-i)

Sudah hampir sebulan Elmira mengunjungi rumah untuk bertemu dan Berkomunikasi dengan Nino dan Nina. Daaniyaal pun menyambut kedatangan mantan istrinya itu dengan senang hati dan tangan terbuka. Meski Ai sedikit merasa khawatir dan takut jika Daaniyaal dan anak - anak akan meninggalkannya dan kembali kepada Elmira. Namun hal itu segera ditepis oleh Ai, karena Elmira adalah ibu kandung dari anak-anak. Tidak ada salahnya untuk tetap menjalin hubungan antara anak dan ibu.

Seperti hari ini, Elmira mengunjungi rumah dan bertepatan dengan orang tua Daaniyaal berkunjung juga. Mereka terlihat berkumpul di ruang keluarga ketika Ai berjalan menuruni tangga bersama Daaniyaal dan Dion yang berada di gendongan Ai. Mereka berjalan menuju ruang keluarga untuk menyambut mereka. Terlihat. Nino dan Nina sudah membaur disana.

"Dion biar aku pegang. Kamu buatin minuman untuk kita semua!" perintah mama Daaniyaal dan mengambil Dion dari gendongannya

"ma....." Daaniyaal terdengar geram mendengar perintah mamanya yang menyuruh Ai membuat minum

"ngga apa-apa, mas. Ai ke belakang dulu untuk membuat minum," kata Ai sambil menahan tubuh sang suaminya yang akan marah

Ai berjalan meninggalkan ruang keluarga. Mereka terdengar bahagia dan ceria. Rumah menjadi sangat damai dengan suara - suara mereka yang saling bersahutan. Ai berjalan menuju dapur. Disana bibi sedang sibuk membuatkan minuman. Ai datang menghampiri dan membantu menata gelas yang akan disediakan

"biar saya saja, nyonya," kata bibi

"ngga apa-apa, bi. saya bantu. Gelas yang mau dipakai, gelas yang mana?" tanya

"aduh, nyonya. Jangan! Biar saya saja. Nyonya kesana saja," tolak bibi

"ngga apa-apa, bi. Aku ambil gelas yang ini ya," kata Ai sambil menunjuk gelas berukuran standar bergambar bunga yang berada di lemari dapur yang terpasang di atas kompor

"biar saya saja yang ambil, nyonya," kata bibi

"ngga apa-apa, bi. Bibi selesaikan minumnya saja. Nanti minumannya ditaruh di teko bahan kaca," kata Ai sambil mengambil gelas satu per satu

"kenapa ditaruh di teko, nyonya? Kenapa bukan di gelasnya langsung?" tanya bibi

"biar kalo ada yang tidak minum, gelasnya tidak kotor. Terus kalo ada yang mau nambah, tinggal tuang aja di gelas masing-masing," jawab Ai sambil tersenyum

Bibi menganggukkan kepalanya dan melakukan apa yang diucapkan Ai. Mereka menyusun gelas di nampan dan diletakkan juga beberapa makanan kecil. Satu nampan lagi berisi dua teko minuman. Bibi dan Ai membawa nampan ke ruang keluarga. Terlihat keluarga itu sangat bahagia. Ai melihat Dion yang digendong oleh mamanya saat Ai keluar dari dapur. Sedikit rasa takut membayangi Ai saat melihat itu.

Dion sudah tidak menangis dipelukan sang mama.
Sesampainya di ruang keluarga, bibi meletakkan nampan yang dia bawa di atas meja, begitu juga dengan Ai. Saat pandangan Dion bertemu Ai. Dia langsung menangis dan meminta bersama bundanya. Mama Daaniyaal mengambil Dion dari gendongan Elmira.

"ini bawa Dion! Buatin susu buat dia. Mungkin dia mengantuk," perintah sang mama mertua

Ai Memandang Daaniyaal yang duduk di samping kiri Elmira, hanya diam saja. Bahkan dia tidak menatap Ai ketika mamanya memerintahnya seperti pengasuh Dion. Nina yang berada di kanan Elmira dan Nino yang berada di samping Daaniyaal pun hanya memandang Ai dalam diam.

"iya, ma," jawab Ai dengan nada pelan

Ai menerima Dion dan membawanya dengan perasaan sedih. Kenapa suaminya itu seperti tidak mengenalnya? Kenapa suaminya itu membiarkan mama nya berbuat semena - mena kepadanya? Pemandangan tadi, Daaniyaal duduk berdampingan dengan mba Elmira dan kedua putra mereka, terlihat seperti keluarga. Mereka terlihat sangat bahagia.

Ai berjalan menuju dapur. Kemudian dia mendudukkan Dion di meja makan dan berkata," Dion duduk sini dulu ya! Bunda mau buatin susu buat dion," kata Ai

Ai berkutat dengan dot Dion yang disimpan di tempat khusus. Ai menghidupkan mode panas pada dispenser kemudian Ai meletakkan beberapa sendok susu ke dalam dot itu. Sesekali Ai melihat Dion yang ada di meja sambil menunggu airnya panas. Ai berjalan menuju Dion dan mengajaknya bermain.

Ai menciumi wajah Dion, dan Dion tertawa saat bundanya melakukan itu. Ai juga membuat wajah lucu untuk Dion sehingga Dion selalu tertawa dan kali ini tawanya sangat kencang dan keras. Tubuh Dion bergerak - gerak, berusaha untuk berdiri di meja. Ai langsung mendudukkan Dion.

"Dion duduk saja, ya! Itu susu nya udah mau jadi," tunjuk Ai ke dot Dion

"cu....cu nda. Ion num cucu," kata Dion sambil tangan gembulnya mencoba untuk meraih dot nya (susu bunda. Dion minum susu)

"iya," kata Ai sambil menganggukkan kepala, "bentar lagi! Dion duduk dulu disini! Itu airnya sudah panas."

Ai menuangkan air panas sesuai tanda yang ada di dot bayinya, kemudian menambahkan air dingin sesuai tandanya juga. Setelahnya, Ai menutup dot itu dan mengocoknya dengan pelan agar susu tercampur dengan air. Ai meneteskan cairan susu itu ke kulit untuk mengecek panas susunya. Saat dirasa tidak begitu panas, Ai langsung berjalan menuju Dion berada. Bayi itu sudah mulai bergerak - gerak tidak sabaran, saat melihat tangan Ai yang membawa dot susunya.

Ai tertawa melihat bayi itu, "lho emang ini untuk Dion?" kata Ai sambil menyembunyikan dot susunya

"cucu Ion, nda," kata Dion dengan tangan yang mencoba meraih susunya (susu Dion, bunda)
Ai menggoda Dion dengan tidak memberikan dot nya itu. Dion yang tidak kunjung mendapatkan susunya mulai merenggek dan matanya mulai berkaca-kaca.

"cucu ion, nda," kata Dion dengan suara sedihnya (susu Dion, Bunda)

Ai yang tak tega melihat bayinya menangis langsung memeluknya dan memberikan dot susu itu. Dion langsung meminum dot itu. Ai menciumi kepala Dion dengan sayang dan membawanya ke dalam gendongannya. Ai mengelus badan gembul Dion sambil membawa nya ke kamar. Karena memang ini waktunya Dion untuk tidur.

To be continued ....









🌹🌹🌹🌹🌹











Enough for today

Don't forget to vote and comment

Follow fanyawomenly
Follow IG @greenalam1357

Thank you have vote and comment my story

Thank you have read my story

😊😊😊

Have a nice day

😉😉😉

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now