New Life As A Wife (1)

1.3K 50 0
                                    

Hello, good night

We meet again in Saturday 😁😁😁

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉












🌹🌹🌹🌹🌹













"Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak." (HR. Bukhari)

Sudah seminggu Ai tinggal di rumah Daaniyaal. Sudah seminggu pula Daaniyaal melihat interaksi istrinya dengan orang-orang di rumah. Ai terlihat sering mengobrol dengan orang yang dipekerjakan. Daaniyaal bahkan jarang melihat istrinya itu berbicara dengan anak pertama dan keduanya. Dia bahkan sering bersama Dion, si kecil daripada dengan Nino dan Nina.

Libur sekolah sudah berakhir dan Ai masih belum mendekatkan diri kepada Nino dan Nina. Sampai liburan akhir sekolah hampir berakhir, istrinya itu belum terlihat akrab dengan kedua anaknya, seperti dia yang akrab dengan putra terkecilnya. Ditambah lagi pikiran Daaniyaal tentang pertemuannya dengan Fandy, teman kuliahnya. Serasa membuka luka yang baru saja dia obati dan luka itu terbuka kembali.

Saking banyaknya pikiran, dia sampai menerima project yang berada di luar kota, guna menyibukkan diri dan menghindari bertemu orang - orang di masa lalunya, seperti Fandy. Dia bahkan sampai meninggalkan istrinya. Padahal Daaniyaal belum pernah menyentuh istrinya itu. Dia masih belum punya keinginan untuk Itu. Daaniyaal hanya ingin Ai, istrinya akrab dengan anak - anaknya.

"besok aku ada perjalanan kerja. Jadi kemungkinan aku akan berada di luar kota selama dua minggu. Kamu ngga apa-apa kan aku tinggal sama anak - anak?" kata Daaniyaal

Saat ini Daaniyaal berada di kamarnya bersama Ai yang sedang menggendong Dion. Ai sedang menggoyangkan tubuhnya agar Dion tidur. Dia juga menepuk pantan bayi kecil itu. Terkadang Ai mengelus kepala dan menciumnya.

"baru saja mas di rumah. Masak mas mau pergi dua minggu," kata Ai yang tetap melanjutkan kegiatannya

"maaf, sayang. Ini project nya cukup penting, aku harus kesana. Dua minggu itu yag paling cepat lho. Karena projet ini jangka panjang dan proses pembangunannya bisa 2 setengah tahun lamanya," kata Daaniyaal

"menang projet apa sih mas? Kok sampai bertahun - tahun selesainya," tanya Ai yang sekarang duduk di ranjangnya

"pembangunan jalan tol," jawab Daaniyaal

Ai menganggukkan kepala. Kemudian Ai mencium Dion yang sudah tertidur pulas. Ai menata bantal yang dia ambil dari kamar Dion. Lalu menidurkan bayi kecil itu di ranjang Ai dan Daaniyaal. Setelah Ai langsung beranjak menuju lemari baju dan mengambil beberapa baju suaminya itu.

"kamu ngapain, sayang?" Daaniyaal yang sedang menciumi putra kecilnya itu terheran dengan perbuatan istrinya yang mengeluarkan baju miliknya dari lemari

"lha katanya mas Daaniyaal mau pergi selama dua minggu. Ai kan mau bantu siapin keperluan mas Daaniyaal," jawab Ai yang masih sibuk mengitung baju sang suami

Daaniyaal tersenyum sambil beranjak dari ranjang. Dia berjalan menghampiri sang istri yang sedang sibuk dengan pakaian suaminya. Daaniyaal memeluk istrinya itu dan mencium kepalanya yang tertutup kerudung.

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuKde žijí příběhy. Začni objevovat