Happy Birthday Dion (1)

Start from the beginning
                                    

"udah lah, terserah kamu!" kata Fara dan dia kembali duduk untuk menyusun kertas krep warna warni

"sip kak. Udah pas," jawab Anisa dan Ai turun dari kursi kemudian berdiri di samping Anisa

"simetris kan kak?" kata Anisa dan Ai menganggukkan kepala

"nyonya, karpetnya mau dipasang kapan?" tanya pak Rudi

"nanti saja pak. Ini karpetnya masih dipakai dan berantakan. Mungkin nanti malam saja! Pak Diman sama pak Rudi istirahat dulu aja!" kata Ai

“baik nyonya. Kita ke depan dulu," kata pak Diman. Kedua laki-laki itu berjalan keluar rumah

Sekarang Ai berencana menyusun kertas krep dengan susunan warna warni bersama Fara. Kertas yang terdiri dari lima warna berbeda ditempelkan ke selotip besar dan kemudian ditempel di dinding yang berhiaskan tulisan tadi. Fara menyusun terlebih dahulu, kemudian setelah jadi semua, baru mereka tempel di beberapa tempat agar terlihat ramai.

"nda…" Dion merangkak mendekati Ai yang baru saja duduk (bunda)

"putra bunda kenapa? Ngantuk?" Ai membawa Dion ke pangkuannya sambil menciumi bayi kecil itu

Bayi kecil itu langsung menempelkan kepalanya ke dada Ai, yang menandakan bayi kecil itu ingin tidur. Ai langsung mengelus punggung bayi kecil itu dan sesekali menepuk pantat bayi itu.

"kayaknya Dion kecapean, kak. Kak Ai ajak Dion tidur dulu gih!" kata Fara

"lha ini gimana? Belum selesai hias ruangannya?" kata Ai

"biar kita yang selesaikan, kak. Kak Ai juga istirahat. Biar ngga kecapean," kata Fara

"aku nidurin Dion sambil aku gendong aja pake gendongan," Ai memasang gendongan di tubuhnya dibantu oleh Kia. Ai duduk di kursi yang berada di pinggir ruangan dan mengambil balon yang sudah berisi angin, "aku pasang tali untuk balon ini aja ya! Soalnya kalo Dion aku gendongan, aku ngga bisa duduk di bawah.“

"ya Allah, kak," kata Anisa dan Fara yang menggelengkan kepalanya melihat Ai sedang sibuk memasang tali pada balon dengan Dion digendongannya dalam posisi tidur memeluk Ai. Ai tertawa dan melanjutkan kegiatannya yang sedang memasang tali padai balon.

Fara sedang sibuk menyusun kertas krep berwarna warni. Anisa sedang menempelkan beberapa kertas krep yang sudah disusun Fara. Kia yang sedang memompa balon dan Ai sesekali mengikat balon yang sudah terisi angin agar tidak kempes. Ai sekarang sudah tidak memasang tali pada balon, tetapi dia memasangkan tongkat kecil pada balon.

"aduh, capek banget nih!" keluh Ai

"dibilangin juga. Ai, bawa Dion ke kamar aja?" kata Fara

"iya kak. Sekalian kak Ai istirahat," tambah Anisa

"lha ini masih berantakan," tolak Ai yang tak merasa tidak enak meninggalkan Fara, Annisa dan Kia yang masih sibuk mengurusi persiapan ulang tahun Dion kecil

"ngga apa-apa, Ai. Ini kan tinggal sedikit lagi. Aku aja udah selesai susun kertas krep nya. Kia sudah selesai memompa balon terus kamu juga udah bantu masang tali dan tongkat untuk balonnya," jawab Fara sambil menunjuk semua persiapan yang sudah setengah jadi. Barang - barang itu masih berserakan di karpet dan tinggal disusun saja.

"iya, kak. Tinggal nempel sana nempel sini, jadi deh!" Timpal Anisa dengan santai

"iya, nyonya. Tinggal dikit lagi selesai. Kasihan Dion sudah tidur, nyonya. Nyonya juga pasti capek gendong Dion sambil ngurus balon," tambah Kia

"atau gini aja, kita hiasnya lanjut nanti sore gimana? Biar kita istirahat semua," saran Ai

Fara, Anisa dan Kia terdiam. Mereka berpikir sejenak setelah mendengar saran dari Ai. Beberapa detik berikutnya Fara berucap, "boleh juga. Toh sudah siap semua, tinggal menata aja. Jadi nanti pasti cepat selesai."

Anisa menganggukkan kepala, "iya juga. Nanti pasti banyak yang bantu. Ada Nino dan Nina juga. Mereka pasti ngga mau ketinggalan buat ikut."

Kia hanya bisa menganggukkan kepala tanda setuju. Karena majikannya itu menerima saran tersebut dengan senang hati. Jadi Kia cukup setuju saja. Toh majikannya pasti ikut andil untuk mempersiapkan perayaan ulang tahun si kecil Dion.

"ya udah. Beresin dulu yuk!" ajak Ai

"ngga usah, nyonya. Biar saya saja. Nyonya, non Fara dan non Anisa, langsung istirahat saja," kata Kia

"lho, kok gitu. Kita benahi bersama dong. Masak kamu aja yang benahi. Kan kita semua yang bikin berantakan," tolak Fara

"ngga apa-apa, nona Fara. Biasanya saya bantu nyonya ngurus Dion. Tapi hari ini saya ngga bantu nyonya sama sekali. Saya cuman duduk sambil mompa balon saja," Kia menjelaskan

"mompa balon tuh juga butuh tenaga ekstra lho. Tangan bisa lepas gara - gara momoa terus," kata Anisa, yang seusia dengan Kia

"tidak apa-apa, non. Nanti saya minta bantuan pak Rudi dan pak Diman. Sekalian karpetnya dipasang," jawab Kia sambil tersenyum

Ai menganggukkan kepala, "ya sudah. Minta tolong ya Kia, beresin ini sekalian karpetnya dipasang! Terima kasih ya, kia!" kata Ai

"iya, Kia. Terima kasih ya. Nanti kamu ngga usah ikut hias, biar kita - kita aja yang hias, okay!" kata Anisa sambil mengerikan matanya dan memberi tanda OK menggunakan jarinya

"sama-sama, nyonya dan nona," jawab Kia sambil tersenyum

"kita duluan ya, Kia. Terima kasih," kata Fara

Ai, Fara dan Anisa berjalan menuju lantai dua. Ai berkata, "kak Fara dan Anisa tidur di kamar Dion, ngga apa-apa, kan?"

“iya ngga apa-apa. Santai aja!" jawab Anisa

"aku takut kalo kalian tidur di kamarnya Nina, soalnya aku belum bilang ke Nina," lanjut Ai

"santai aja saja Ai. Toh di kamar Dion, kasurnya gede dan ada kamar mandinya, jadi ngga masalah buat kita," jawab Fara dan Ai tersenyum kepada kedua perempuan itu, yang baik dan pengertian

"itu kamarnya Dion!" tunjuk Ai pada pintu yang ada di depannya

"okay," kata Anisa yang susah membuka pintu kamar

"kamu istirahat, Ai!" kata Fara

"iya, kak. Terima kasih," kata Ai dan mereka memasuki kamar masing-masing

To Be Continued.....















🌹🌹🌹🌹🌹


















Enough for today

Tunggu lanjutannya di sabtu depan ya 😊😊😊

Don't forget vote and comment

Follow this account fanyawomenly

Thank you have waited this story

Thank you have read this story

Thank you have voted and commented

Have a nice day

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now