O9

1.2K 133 28
                                    

"Pagi Uwoo, Juwan" sapa seorang anak seumuran Jeongwoo dan Junghwan yang baru memasuki kelas. Anak kecil itu diantar ibunya sampai masuk kelas.

"Pagi Ni-ki!" balas keduanya bersemangat.

Ni-ki tersenyum. Jeongwoo dan Junghwan juga ikut tersenyum.

"Park Riki, kalo kamu nakal lagi sama Jeongwoo atau Junghwan, mami gak akan segan-segan nyita tab kamu. Mampus aja kamu nanti gak bisa main game" ucap seorang wanita yang mengantar Ni-ki.

"Iya mami, Ni-ki janji nda bakalan nakal agi"

"Bagus, mami pulang dulu. Belajar yang bener, dengerin omongan bu guru. Jeongwoo, Junghwan, kalo Ni-ki nakal lagi bilang sama tante ya?"

"Owkiie tante Unu!"

Unu atau Sunoo mengusak surai lembut ketiga bocah itu.

Berjalan keluar dari kelas sang putra, Sunoo memikirkan sesuatu.

"Kalo diliat-liat lagi, Junghwan mirip sama Doyoung. Gak, gak mungkin" Sunoo berusaha menyingkirkan pemikiran yang menurutnya sangat aneh itu.































•••

"Cowie's bakery?"

"Iya tuan. Saya melihat mobil yang tuan suruh untuk saya ikuti, berhenti di toko roti itu"

"Kamu tahu siapa pemilik toko roti itu?"

"Sepertinya nyonya itu pemiliknya, tuan. Nyonya Kim Doyoung bukan? Menurut informasi, pemiliknya adalah seorang wanita satu anak dan itu sangat cocok dengan nyonya Doyoung. Jadi dapat dipastikan, memang nyonya Doyoung pemilik dari Cowie's bakery"

"Baik, terimakasih informasinya. Lanjutkan pekerjaan kamu, beri tahu saya jika ada informasi terbaru"

Pria berjas hitam itu mengangguk dan membungkuk lalu pamit keluar.

Setelah pria berjas hitam itu keluar dari ruangannya, Haruto menatap amplop cokelat berisi beberapa foto itu.

"Jaraknya gak terlalu jauh dari Autumn's Kindergarten" gumamnya.

Beralih menatap arloji di tangannya, Haruto menghela napas pelan.

"Sarapan bisa jadi alasan gua biar bisa ketemu dia gak ya?"

"Bodo ah, coba aja dulu"

Haruto menyambar jas yang semula tersampir di kursi kerjanya. Tak lupa mengambil dompet serta kunci mobilnya.

"Haruto?" tanya sosok yang baru memasuki ruangan Haruto.

"Mau ke mana lu?" tanyanya kembali saat melihat Haruto merapikan jas dan letak arlojinya.

"Bang, handle dulu meeting setengah jam lagi. Gua lupa, gua belum sarapan"

Jaehyuk memutar bola matanya malas.

"Sejak kapan lu peduli sama sarapan?"

"Berisik lu. Pokoknya kalo gua belum balik setengah jam lagi, lu yang handle dulu meeting kali ini"

Saat Jaehyuk hendak melayangkan protes, Haruto sudah lebih dahulu keluar dari ruangannya.

Jaehyuk hanya mampu mendengus sebal.

DAD | HaruBby Where stories live. Discover now