||04|| CHAPTER FOUR (DENGAN CARAKU)

74 43 21
                                    

Happy Reading 🎶

︎ ♫Chapter Four ♫︎

Di sebuah ruangan bernuansa putih terdapat seorang gadis yang tengah terbaring pingsan di atas ranjang, dengan ditemani seorang siswi yang duduk di sampingnya, dan dua orang siswa yang berdiri menunggu gadis tersebut untuk sadar.

Gadis tersebut ialah Senja, saat kepala Senja terkena bola basket Haekal langsung saja menggendongnya ala bridal style.

Ninna berdiri dari duduknya saat melihat mata Senja yang sedikit bergerak, "Senja kamu sudah bangun?" Ucap Ninna sembari menepuk pelan pipi Senja.

"Ughh," Lenguh Senja saat merasakan pipinya ditepuk.

Perlahan Senja membuka matanya, lalu ia melihat sekeliling dan pandangannya langsung tertuju kepada Haekal yang tengah menatapnya khawatir, Senja tersenyum tipis melihatnya.

Senja sedikit tersentak saat Ninna yang tiba-tiba saja memeluknya, "Aduh gusti! Senja, kamu teh henteu kunanaon kan?" Ujar Ninna masih dengan memeluk Senja.

Senja menghela nafas kecil, "Hhh... Indonesian please," Ninna berhenti memeluk Senja lalu ia menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal sembari cengengesan.

"Hehehe... Maap atuh."

"Hmm," Gumam Senja sembari mencoba untuk bangun yang dibantu oleh Ninna.

"Ngomong-ngomong kalian udah berapa lama disini buat nungguin aku sadar? Emangnya kalian gak belajar apa?"

"Gak lama kok, kita nungguin kamu sekitar 15 menit, kebetulan guru kita lagi gak ngajar yang artinya kelas kita jam kos, tapi kalau kakak ini gak tau tuh kenapa masih disini," Ujar Shafie sembari melirik dan menunjuk Haekal dengan dagunya.

"Oh soal itu, tenang aja aku udah minta izin buat nungguin kamu sampai sadar, dan karena kamu udah sadar aku boleh kan pergi sekarang? Kamu beneran udah gak apa-apa?"

Senja menganggukkan kepalanya, "Iya aku gak apa-apa kok, cuma kepalanya masih sedikit pusing," Ucap Senja sembari memegang kepalanya yang sedikit pusing.

"Beneran cuma pusing doang? Atau kamu mau aku antar saja pulang ke rumah?" Tanya Haekal yang tentu saja mengkhawatirkan keadaan Senja.

"Enggak apa-apa, aku masih mau sekolah, udah kamu lebih baik kembali dari pada ketinggalan pelajaran," Ujar Senja meyakinkan Haekal.

"Hmm yaudah, aku pergi ke kelas yaa?" Ucap Haekal yang mendapat anggukkan dari Senja, lantas ia pun pergi dari sana menuju kelasnya.

🎶 🎶 🎶

Ditengah perjalanan menuju kelas X MIPA 4, lagi dan lagi ada seseorang yang membuat langkah nya terhenti.

Ninna dan Shafie yang melihatnya berhenti, kembali merasa heran, "Kenapa berhenti lagi Senja?" Tanya Ninna yang sudah sedikit merasa jengah.

"Itu yang di tengah lapangan bukannya Damian yaa? Kenapa dia bisa dihukum kaya gitu?" Tanya Senja yang melihat Damian tengah hormat sendirian di tengah panasnya terik sinar matahari.

"Yang pastinya dia dihukum karena membuat kesalahan, udahlah ayo kita ke kelas diluar panas banget, bukan urusan kita juga dia dihukum atau enggak." Ujar Ninna yang di angguki oleh Shafie.

GITAR AKUSTIK | Huang Renjun (On-hold) Where stories live. Discover now