16

54.2K 3.7K 16
                                    


Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Karena ini murni dari pemikiran Author ya.

Bila ada nama tokoh, latar, tempat, dan hal lain sebagainya itu bukanlah suatu hal yang disengaja.

Author juga meminta maaf untuk banyaknya kesalahan baik pada penulisan, tanda baca, dsb.

Jangan lupa bintang di pojok kiri dan komen dan komennya ygy :)

****


Malamnya masih di hari yang sama, acara resepsi berlangsung di gedung mewah milik keluarga Galendra. Dengan mengusung tema indoor yang begitu mewah pesta itu digelar.

Di depan pintu masuk itu terdapat beberapa poto prewedding yang sudah dilakukan oleh Damaresh dan juga Nirmala beberapa waktu yang lalu.

Memang tidak banyak, tetapi mampu menyentil jiwa-jiwa para jomblo yang sedang menjelma menjadi tamu undangan di sana pada malam hari ini.

"Jangan sedih dong mbak Nad, mas Ari kan lagi kerja." Ucap Nina, gadis remaja itu nampak cantik dengan dandanan natural. Kebaya berwarna rosegold itu melekat pas di tubuh rampingnya dan wajahnya semakin ayu karena rambutnya disanggul dengan apik.

"Iya."

"Tau ni, Gue aja yang belum punya pasangan diumur segini b aja kok." Mas Riko menimpali.

Mereka datang berempat malam ini, Nadya memutuskan untuk menutup kafe di hari besar sahabatnya itu. Jadilah mereka berempat datang bersama seperti ini.

"Kuy lah makan dulu, ntar kalo udah kita baru salaman." Usul mas Riko yang disetujui oleh ketiga gadis itu.

****

"Loh?" Nirmala terkejut melihat penampilan dari seorang anak muda, ia terlihat sedang menyanyikan sebuah lagu. Diiringi dengan band yang sengaja diundang kakeknya malam ini.

"Kamu kenal?" Damaresh bertanya penasaran pada Nirmala.

"Iya, itu Dante kan?"

"Iya, kok kamu tau?"

"Dia kalo malem minggu suka tampil di kafe."

"Dia sepupu aku, anaknya adik mama." Jelas Damaresh.

"Oh." Nirmala mengangguk mengerti, dasar bocah prik. Lain kali Nirmala tidak akan memberikan makanan secara sukarela. Enak saja bocah itu, orang dia aja nggak kalah sultan. Heran juga jaman sekarang anak-anak sejenis Dante ini pada Cosplay jadi anak jalanan yang luntang-luntung nggak punya uang.

Nirmala dan Damaresh menghentikan obrolan kecil mereka karena ada beberapa tamu undangan yang meminta foto bersama dan juga bersalaman.

Setelah beberapa saat, Nirmala menyentuh kedua belah pipinya. Gadis itu hanya merasa agak pegal dikarenakan sedari tadi hanya tersenyum.

"Capek senyum ya?" Tanya Damaresh agak sedikit merunduk, pria itu harus melakukan itu karena suaranya teredam suara dari musik yang ada di dalam gedung itu.

Nirmala tersenyum canggung, "sedikit."

"Kakinya sakit nggak?" Damaresh bertanya kembali.

"Sedikit." Cicit Nirmala, duh suaminya ini kenapa mendadak berubah menjadi perhatian seperti ini sih? Gadis itu merasa sedikit malu, karena beberapa pasang mata memperhatikan mereka dengan seksama dan secara terang-terangan.

"Buka aja, nggak akan kelihatan kok."

"Tapi nanti jomplang banget dong." Ucap Nirmala ragu, karena perbedaan ukuran tubuh mereka yang lumayan jauh.

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang