2

94.1K 5K 24
                                    


Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Karena ini murni dari pemikiran Author ya.

Bila ada nama tokoh, latar, tempat, dan hal lain sebagainya itu bukanlah suatu hal yang disengaja. Cerita ini tidak bermaksud menyinggung pihak manapun juga.

Author juga meminta maaf untuk banyaknya kesalahan baik pada penulisan, tanda baca, dsb. Terimakasih.

Jangan lupa komen di setiap paragraf ya!

****

Kafe cukup ramai hari ini. Maklumlah, usaha kecil-kecilan mereka ini sudah lumayan terkenal dikalangan anak muda, karena suasananya yang aestetic.

Hampir 8 tahun sejak kafe mereka berdiri. Modal awal dari kafe ini sendiripun dipinjam dari papanya Nadya sendiri.

Dengan susah payah mereka berusaha, hingga terciptalah Gotz kafe ini. Gotz sendiri berarti Girls on Top, mereka ingin membuktikan bahwa emansipasi wanita itu memang benar adanya.

Mereka berdua ingin orang-orang tahu bahwa stereotip bahwa perempuan lemah dan tak pandai berbisnis itu adalah salah besar.

Kafe mereka sendiri berfokus pada minuman dan juga cake. Makanan berat memang ada tetapi tidak terlalu banyak.

Tempat yang istagramable itu sendiri, menyediakan live musik setiap malam minggu, salah satu tujuannya adalah untuk menghibur para jomblo-jomblo ibu kota seperti mereka berdua.

Eh enggak deng!

Karena pada kenyataannya ternyata Nadya sahabatnya itu sudah resmi memiliki pacar 1 minggu yang lalu.

Kalian ingat saat Nadya dengan suka rela meninggalkan milkshake strawberrynya pada hati itu dengan alasan cito?

Usut punya usut ada hal membagongkan dibalik itu. Memang benar ada pasien darurat saat itu. Tetapi ada keadaan yang lebih darurat, tentu saja perasaan cinta yang harus segera ditindak lanjuti oleh Nadya. Ya, seniornya menembaknya kala itu.

"Kok Lo nggak mati Nad?"

Nadya melotot mendengar pernyataan sahabatnya itu. "Nirmala bego! Bukan ditembak beneran cuy. Kalo ditembak pakek pistol mah Gue juga kagak mau."

Nirmala yang mendapat semburan maut tiba-tiba itu hanya terkekeh tidak jelas.

"Gila Lo! Cari pacar sana mangkanya!"

"Sombong amat ni bocah! Gue mah kagak perlu pacaran langsung nikah ntar." Nirmala menjawab dengan sombong. Seakan ucapannya benar-benar akan terjadi.

Ck! Ini yang sebenernya sombong siapa sih?

***

Nirmala mendengus melihat keromantisan yang sejujurnya agak memuakan dari pasangan baru itu.

Ya siapa lagi kalau bukan Nadya dan dr. Ari pacar barunya.

Gadis yang sedang mengambil libur tepat hari sabtu itu mati-matian menunggu pacarnya selesai praktek. Agar bisa malam mingguan Sungguh romantis bukan?

"Ngapain Lo ke sini? Sana kekepin pacar Lo, gak takut terbang apa nanti?"  Nirmala memperingati sahabatnya itu, siapa sih yang nggak suka dokter. Laki-laki itu datang lengkap dengan snelli putih yang belum sempat dibuka tadi, wajar saja kedatangannya menyita cukup banyak perhatian dari para pelanggan kafe yang banyak diisi para anak muda ini.

Ini malam minggu jadi wajar saja bila pukul 21.00 masih terlihat begitu ramai.

"Stop-stop!" Nadya berteriak lantang ke arah Dante, ia anak SMA yang memang sering main band di kafe mereka.

DeranaWhere stories live. Discover now