[Completed]
Elea dan Edo sudah menjalin hubungan selama hampir 1 tahun. Elea sangat mencintai Edo, begitu juga sebaliknya. Tapi sikap Edo terkadang membuat Elea jadi bimbangㅡdan juga lelah. Dia jadi sering bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ben...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pagi itu, Elea duduk di kursi cermin kamarnya. Kedua mata bulatnya terpaku pada wajahnya di depan sana. Seorang wanita duduk di belakangnya, sedang menyisir dan membagi rambutnya untuk dikepang. Elea terus terdiam sedari tadi, begitu juga dengan wanita di belakang. Sesuatu hal yang jarang terjadi. Karena setiap paginya biasanya selalu diisi dengan obrolan, bukan keheningan seperti yang terjadi sekarang ini.
Elea masih belum membuka mulut. Kedua matanya juga belum berhenti memperhatikan wajah wanita di belakangnya yang ikut terpantul melalui cermin. Lingkaran hitam berada di bawah kedua mata wanita itu. Wajahnya juga terlihat lebih lesu dan sendu dari biasanya. Tidak ada cahaya yang terpancar dari kedua matanya.
"Elea," panggil wanita itu dan kedua mata mereka spontan saling bertemu melalui cermin. Sang wanita mengusap bahu Elea lalu tiba-tiba memeluk gadis kecil itu lembut. "Mama sayang banget sama Elea." Elea masih membisu, dia melihat kedua mata ibunya mulai memerah dan berkaca-kaca. "Jangan cepat besar, ya, Nak," ucap wanita itu lagi yang sama sekali tidak dapat dimengerti sang anak.
"...."
"Ayo berangkat sekolah, sudah setengah tujuh."
Dan seperti pagi yang selalu dilewati, dengan tangan yang digenggam, Elea berjalan menuju halaman rumah, menghampiri mobilnya yang sudah menunggunya di depan gerbang. Sebelum gadis itu berangkat sekolah, sang ibu mencium pipinya kemudian menatapnya lama dengan tatapan yang lagi-lagi tidak dapat dimengertinya.
Selama perjalanan menuju sekolah, Elea tetap terdiam dengan pandangan yang tertuju pada jalanan di luar. Mama sayang banget sama Elea. Mama sayang banget sama Elea. Mama sayang banget sama Elea.
Tidak sampai lima detik kemudian, salah satu sudut bibirnya terangkat ke atas. Elea mengembuskan napas pendek, lalu berbisik kecilㅡsangat pelan sampai-sampai dia sendiri tidak percaya kalau ucapan itu pernah keluar dari bibirnya. "Mama bohong."
...
Disclaimer: 1. Karena aku yang nulis cerita ini, jadi jelas sekali pasti banyak keabsurdan dan keanehan yang bisa bikin kalian buka mulut terus bilang, "apaan si?". (Semoga betah ya wkwkwk).
2. Ada beberapa konteks di cerita ini yang menurutku agak kurang nyaman untuk dibaca ya.... (menurut diriku cerita ini ceritaku yang paling dewasa dibanding cerita yang lain. Karakter utama ceweknya masih usia 18, tapi ceritanya romance dan ++).