^Extra part^

4.1K 330 69
                                        

Jangan lupa vote n komen^^

Sebelumnya, Sorry kalo gak sesuai ekspektasi kalian. Dan buat kalian pembaca setiaku terimakasih banyak sudah menemani aku dari awal🥰


"Akhirnya kisah yang dimulai telah berakhir"

~BulanApril~

•••••

8 BULAN KEMUDIAN.

Sudah delapan bulan atas kepergian Elvano. Selama delapan bulan ini banyak sekali yang berubah. Dari kandungan Mira yang semakin besar, mansion sepi tanpa bodyguard dan maid. Karena semuanya Riandra pecat, Sean yang mengundurkan diri, dan Damian yang pergi ke London demi menyembuhkan lukanya. Karena pada kenyataanya Damian belum bisa menerima adiknya tiada.

Begitupun dengan Riandra, rasa bersalah dan penyesalan semakin mencekiknya setiap saat. Ia juga sempat mengalami depresi ringan karena terlalu stres dan terpuruk.

Ia bangkit kembali saat Vano masuk kedalam mimpinya satu bulan yang lalu dengan bergandengan tangan bersama Alan. Vano dan Alan hanya tersenyum seolah mereka mengatakan kalau mereka baik baik saja. Ia sangat ingat sekali saat itu Vano mengatakan " Ayah aku bahagia disini, jangan khawatir. Aku tidak kedinginan ataupun kelaparan. Aku baik baik saja."

Kembali mengingat mimpi itu membuat Riandra tak kuasa menahan bendungan air matanya. Kepergian Vano benar benar menimbulkan luka terdalam di hatinya. Ia merasa gagal menjadi seorang ayah yang tidak bisa membahagiakan putranya itu.

"Mas, udah malem. Masuk yuk udara malem gak baik" ujar Mira mendekat saat melihat Riandra yang duduk di balkon sembari menatap langit langit yang penuh dengan bintang. 

Riandra menoleh melihat sang istri yang sedang berbadan dua itu dengan senyum tipis "Sebentar aja" jawabnya sambil mengelus perut Mira.

Mira mengangguk "Kangen El ya mas"

Ntah pertanyaan atau pernyataan Riandra tidak tau, tapi yang jelas ia mengangguk.

"Sangattt. Aku sangat merindukannya, sudah 8 bulan Mira. Tapi semua masih terasa mimpi" Jawabnya jujur.

"Aku rindu kenakalannya yang selalu membuatku pusing, rindu keras kepalanya, rindu manja nya. Aku merindukan semua tentangnya, aku belum puas atas kebersamaan kami yang hanya sesaat. Aku menyesal tidak menjemputnya dari dulu" lanjutnya dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"A-aku begitu bodoh Mira. Aku sangat menyesal sampai tidak tau harus melakukan apa agar rasa sesak ini hilang"

Mira ikut meneteskan air matanya melihat sang suami yang begitu terpuruk.

"Kita lewati ini sama sama ya. Aku bakal bantu kamu. Kamu gak sendirian mas, masih ada aku. Ayok kita belajar mengikhlaskan yang sudah pergi, demi bayi kita."

•••


Pagi hari Riandra dan keluarga kecilnya Seperti biasa melakukan rutinitas sarapan bersama. Tidak ada percakapan apapun yang dimulai, semua terasa hampa dan dingin. Tidak ada lagi keributan yang dibuat oleh Vano dan Damian lakukan yang ada hanya kesunyian.

Terdengar decitan kursi membuat Riandra dan Mira mendongak menatap Erlan yang sudah beranjak dari duduknya.

"Aku berangkat duluan" pamitnya.

New Life { End }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang