Bab 10. Kidnapped

Start from the beginning
                                    

"Kapan kau ingin pergi?"
tanya Dave antusias.

"Besok pagi, pokoknya secepatnya."

"Aku bisa mengantarmu besok."

"Maaf, aku tidak punya banyak uang. Mungkin aku tak bisa membayarmu nanti." ucap Bella yang tidak ingin merepotkan.

"Kau tidak perlu bayar.
Aku akan mengantarmu secara gratis. Oke?"

Bella menggeleng resah,
"Aku akan berangkat dengan teman wanitaku saja."

Jujur, ia mulai merasa tak nyaman dengan situasi ini.
Pria itu terkesan memaksa dan terus memberinya rentetan pertanyaan.

"Baiklah kalau begitu.
I just wanna help you." ucap Dave tampak kecewa.

"I'm sorry." ucap Bella.

"Tidak masalah."

"Ayo pergi dari sini.
Aku akan mengantarmu ke Long Island sekarang."

Bella pun mengikuti Dave pergi meninggalkan restoran.

Ditengah perjalanan,
Bella sedikit was-was melihat Dave yang terus meliriknya.

Lelaki itu menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Kenapa kau menghentikan mobilnya?" tanya Bella mulai panik.

Dave tidak menjawab dan langsung meremas bokongnya.

"Aww!" pekik Bella.
Ia menepis tangan Dave dan
menarik handle pintu namun sial, mobil itu telah dikunci.

PLAKK!!

Bella menampar lelaki mesum itu.

"Kurang ajar!"
Teriak Dave dengan tatapan berapi-api. Ia langsung mengambil sebuah jarum suntik dari sakunya dan langsung menyuntik Bella hingga pingsan.

Dave kembali melanjutkan perjalanan sembari meremas payudara Bella sesekali.
Ia ingin membawa wanita itu ke suatu tempat.

                          ***

Brown Hospital. Pukul 6 sore.

BRAKK!!

Alex membanting tubuh seorang pengawal yang ditugaskan menjaga Bella.

"Ini semua gara-gara kau!
Aku tak akan mengampunimu!"
Teriak Alex sambil menendang wajah pengawalnya bertubi-tubi.

"Maafkan saya, tuan.
Saya mengaku bersalah karena telah gagal menjaga nona.
Saya mohon ampun, tuan."
Pemuda bertubuh besar itu langsung terdiam ketika Alex menodongkan pistol ke dagunya.

"Tuan Alex, sebaiknya anda memberi William kesempatan sekali lagi. Mengingat ia sudah cukup lama bekerja dengan anda."
Seorang pengawal berusaha menenangkan bosnya itu.

"Diam! Posisimu sama saja dengan William, sama-sama kacung rendahan. Kau tidak berhak mengaturku." tekan Alex.

"Maafkan saya... tuan ampuni saya..."
William hanya bisa memohon belas kasihan.
Tubuhnya melemah setelah dihajar berkali-kali.

"Kau sudah melakukan kesalahan besar, dan kau harus menerima akibatnya." ucap Alex dengan tatapan membunuh.

Ia mengeluarkan sebuah pisau lipat dan memainkannya dengan gerakan memutar.

William memejamkan mata dan pasrah menunggu ajalnya.
Alex melempar pisau itu ke arahnya dan...

William membuka matanya.
Pisau itu tidak mengenai tubuhnya dan hanya menancap di sebuah meja.

William langsung bersujud dibawah kaki tuannya.

"Terimakasih... tuan. Saya berjanji tidak akan membuat kesalahan lagi." ucap William dengan mata berkaca-kaca.

My Psychopath HusbandWhere stories live. Discover now