Part 9

466 70 9
                                    

Happy reading.....


Andreas dan Darren tersenyum sinis pada Daia, ternyata gadis tengil itu pintar juga. Tetapi apa tidak gegabah memasukan mafia yang di segani kedalam klan mereka? Rasa ingin melenyapkan gadis itu semakin menjadi namun mereka tidak bisa melawan karena mereka tahu itu hanya akan menghancurkan klan Philips sama rata dengan tanah.

"Andromeda."

Darren menatap tajam pada gadis itu, sekuat tenaga Daia melawan rasa takutnya meski tangan dan kakinya bergetar dan terasa lemas seperti jelly.

"Bodoh sekali kau, kenapa tidak kau duluan saja yang kami musnahkan!" Andreas berbisik sambil menatap sinis pada Daia.

"Itu kesalahan kalian paman, saya cuma berusaha untuk bertahan dan memenuhi amanah Mamma."

Andreas tertawa keras membuat Karel siaga, sepertinya ada yang tidak Karel ketahui lebih detail hubungan antara paman dan keponakan di hadapannya ini. Andreas hendak menyentuh wajah Daia namun dengan cepat Karel menodongkan pistol ke hadapan lelaki itu membuat dia menatap kesal ke arah Daia.

"Jangan sentuh wanitaku, dia milikku. Sekali kau menyakiti dia, mau kau anak presiden sekalipun aku takkan segan menghabisimu."

"Bangsat, idiot, siapa kau berani-beraninya....."

Bogem mentah pun meluncur mulus di rahang Andreas.

"Berani membuat keributan disini, jangan harap Klan dan bisnismu lancar Tuan Andreas Galaxia Phillips."

Karel pun berjalan meninggalkan mereka sambil menggenggam tangan Daia yang terasa dingin seperti es. Daia hanya menatap kagum pada lelaki itu. Di sisi lain Daia merasa seperti berharga di mata Karel, namun ketika dia teringat ucapan Karel di mansion. ya tentu saja berharga karena lelaki itu memang ingin memanfaatkannya untuk menguasai klan Philips.

Daia meneteskan air mata, sepertinya sekarang dia keluar dari mulut harimau masuk ke mulut buaya.

*****

Karel memejamkan matanya, dia tak tega melihat sorot mata terluka gadis itu. Entahlah yang Karel tahu Andreas dan Darren itu musuh Daia. Meski mereka bersaudara dia tahu kedua lelaki itu ingin memusnahkan wanitanya dan tentu saja Karel tidak akan tinggal diam. Meski Daia sudah membohonginya namun hati kecilnya tahu jika gadis itu tidak bermaksud jahat.

Karel membawa Daia kembali ke mansionnya, gadis itu tampak lebih pendiam dari biasanya dan Karel merasa terganggu. Karel menyentuh lengan Daia namun gadis itu menepisnya dan itu membuat Karel murka.

"Kenapa?"

"Jangan sentuh aku!"

"Kenapa? Aku bebas menyentuh apa yang ada di rumahku."

"Apa?"

"Kenapa?"

"Jangan kurang ajar!"

"Yang seharusnya marah disini aku karena telah dibohongi dan aku bebas melakukan apa pun terhadap dirimu karena kamu milikku!"

"Aku bukan benda!"

"Aku tidak pernah menganggapmu benda!"

"Ya kamu menganggap aku benda, kamu menganggap aku media untuk menguasai dan mencapai keinginanmu. Aku tidak bodoh Karel!"

"Seburuk itukah aku di matamu?"

"Lantas aku harus menilaimu seperti apa? Lelaki yang memanfaatkan aku ketika dia tahu siapa aku sebenarnya!"

Karel menarik Daia ke dalam kamarnya lalu melempar gadis itu ke atas ranjangnya. Daia tampak ketakutan saat lelaki itu menghampirinya.

"Siapa yang pertama memanfaatkan aku? Berpura-pura gila dan masuk kedalam rumahku?"

Wajah Daia merona malu, dia tidak berani menatap Karel apa lagi matanya mulai terasa panas.

"Beginikah balasan kamu terhadap orang yang sudah menolongmu?"

Daia menangis.

"Karel, aku tidak bermaksud begitu."

"Lantas apa?"

Daia tampak kebingungan karena apa yang lelaki itu katakan benar, dia sudah memanfaatkan lelaki itu

"Maafkan aku, aku tidak punya pilihan!"

"Katakan!"

"Karel, kedua orang tuaku di racun oleh mereka. Setelah orang tuaku meninggal mereka ingin membunuhku. Mamma memintaku untuk terus mempertahankan kekuasaan agar klan Philips tidak musnah. Lantas bagaimana aku bisa mempertahankan kekuasaan, nyawaku saja dalam ancaman. Dulu orang-orang yang membela Pappa kini berkhianat. Mereka ingin memusnahkan aku karena aku hanya seorang wanita. Lalu bagaimana aku bisa bertahan jika seorang diri? Makanya aku mencari tahu siapa orang yang terkuat di negeri ini dan aku menemukanmu. Tapi aku juga bingung. Kau seorang mafia. Jika aku datang begitu saja  sebelum aku berbicara kau sudah menembakku atau mungkin apa yang aku katakan pun kau takkan percaya. Jadi aku tak punya pilihan."

Daia menangis dia sungguh tak tahu harus bagaimana lagi.

Karel menatap kejujuran dari gadis itu, dia mengusap lembut gadis itu dan memeluknya. Daia hanya bisa menangis menumpahkan rasa takut, sedih sekaligus lega. Entahlah beban di pundak gadis itu terasa ringan setelah mengungkapkan semuanya.

"Jadi apa rencanamu?"

Daia terdiam, Dia sendiri bingung, bagi Daia semua terlalu tiba-tiba dan dia bukan ahli strategi.

"Aku akan menikahimu."

Daia langsung mendongkak melihat ke arah Karel.

"Apa maksudmu?"

"Terserah kau mau bilang aku ingin menguasai klan Philips atau apapun itu, yang jelas kau adalah milikku dan aku takkan membiarkan orang lain menyakitimu."

"Aku tidak mau!"

"Kau tidak akan rugi sedikitpun karena bersamaku kamu aman Daia."

Tubuh Daia meremang saat Karel menyentuh pundaknya.

"Karel...."

Lelaki itu pun melumat bibir gadis itu dengan rakus.

Ya Tuhan inilah yang ingin Karel lakukan sejak lama, mencium gadis itu dan menjamah seluruh tubuhnya. Menghitung dan merasakan tiap inch tubuh gadis itu. Daia menggeliat dan mulai memberontak namun Karel menahan tubuh gadis itu.

"Jangan sentuh aku!"

"Kau tidak bisa melarangku cantik, kau butuh perlindungan, bukan? Dan aku butuh dirimu."

"Aku akan memberikan apapun yang kamu minta asal jangan menyentuhku!"

"Terserah kamu, aku hanya akan menawarkan perlindungan dan keberlangsungan klan Philips dan sebagai timbal baliknya kamu harus menjadi milikku?" Bisik Karel lalu kembali melumat bibir gadis itu.

"Baik aku akan melakukan apapun yang kamu mau tapi dengan satu syarat!"

Karel menatap Daia yang tampak terengah-engah.

"Jangan sentuh aku sampai malam pertama kita."

Karel tertawa lalu kembali mencium gadis itu.  Akhirnya gadis itu setujuk untuk menikah dengannya.

Daia mencoba meronta namun tenaga pria itu begitu kuat dan akhirnya Daia pun pasrah saat lelaki itu mulai menjilati tubuhnya.

TBC

Kenapa yang dari dulu sampai sekarang otakku mesum terus 😂😂😂

Hope you like, thanks for reading...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 08, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MY PRINCESS IDIOTWhere stories live. Discover now