3. Rain

7 1 0
                                    

Anna kecewa, ternyata hari itu Rain tidak datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anna kecewa, ternyata hari itu Rain tidak datang. Anna menunggu Rain sampai sore, namun Rain tidak datang. Lalu Anna bergegas pulang. Sampai di perjalanan menuju rumahnya Anna melihat Rain yang sedang bertengkar dengan anak laki laki lain. Segera Anna menghampirinya dan menghentikan perkelahian mereka. Gerombolan anak laki laki itu sepertinya dari desa sebelah, karna Anna sama sekali tidak mengenali mereka.

Kemudian Anna memeriksa keadaan Rain. Anna sedikit khawatir karna wajah Rain berdarah dan Rain begitu kesakitan. Gerombolan itu terdapat sekitar 6 anak laki laki yang umurnya lebih tua dari Rain.

"Kamu ngga kenapa kenapa kan ?" Ucap Anna
Namun tampaknya Rain tidak senang dengan kedatangan Anna, Rain malah memaki Anna.

"Ngapain lu dateng ? Gue ngga butuh lu ada disini. Gara gara lu, mereka semua pergi kan." Ucap Rain dengan nada kasar. Anna kemudian terdiam, ia tidak menyangka jika Rain akan semarah itu padanya. Padahal niat Anna baik, dia ingin membantu Rain agar dia tidak babak belur oleh gerombolan itu. Namun ternyata ia salah, Rain malah marah padanya. "Maaf" ucap Anna yang kemudian ia segera lari.

Melihat Anna lari, Rain merasa bersalah. Namun ia juga sangat kesal pada Anna, dia tidak kenal Anna, namun Anna perhatian padanya. Membuat Rain merasa bersalah dan memanggil Anna.

"Tunggu" Teriak Rain, kemudian Anna menoleh, ia masih kesal dan marah, bakan ia meneteskan air mata. Rain merasa makin bersalah. Lalu ia menjulurkan tangannya.

"Tolong bantu aku bangun" ucap rain sambil menundukan kepalanya dan merintih kesakitan.

Anna masih merasa kesal dan marah, namun melihat Rain yang tadinya sangar, kasar dan jahat. Tiba tiba menjadi orang yang berbeda, seperti bayi yang membutuhkan pertolongan. Membuat Anna tidak bisa mengelak untuk tidak menolongnya. Tiba tiba saja Rain menjadi manja.

Anna kemudian mencoba membawa Rain pulang kerumahnya lalu membersihkan luka pada tubuh Rain. "Sakit" kemudian Rain menggerutu seperti bayi. Bukankah itu sangat menggemaskan? Si angkuh dan si sombong Rain tiba tiba menjadi bayi seketika, Anna hanya perlu sedikit air mata untuk menjadikan Rain seorang yang lembut.

 Bukankah itu sangat menggemaskan? Si angkuh dan si sombong Rain tiba tiba menjadi bayi seketika, Anna hanya perlu sedikit air mata untuk menjadikan Rain seorang yang lembut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa sakit?" Tanya Anna sengaja tidak hati hati saat membersihkan luka nya.
"Aw aw sakiit" ucap Rain dengan suara manja nya. Mungkin hanya Anna orang bisa mendengar suara manja Rain.
"Maaf" ucap Rain, ia seperti sangat menyesal
"Maaf buat apa?" Tanya Anna dengan nada cuek.
"Maaf karena tadi udah bentak bentak dan kasar, maaf juga karna sudah berkelahi" ucap Rain dengan nada menyesal
"Kalau mau di maafin, kamu janji sama aku kalau mereka nyerang, kamu jangan diem. Kamu harus lari" ucap Anna

Rain terdiam. Lalu Anna menatap Rain. "Kenapa lagi?" Tanya Anna
"Sebenernya tadi itu bukan mereka yang menyerang duluan, tapi aku" ucap Rain sambil menunduk

Serontak Anna kaget dengan pernyataan Rain. Saat itu Anna mulai merasa asing dengan Rain, Anna kira Rain memang nakal, mungkin karna dia frustasi. Tapi tetap saja Anna tidak suka pada sikap Rain yang sok jagoan itu. Awalnya Anna pikir, Rain bukan anak nakal dan liar, ternyata Rain sama saja. Anna kesal pada Rain. Kemudian mempercepat proses pembersihan luka pada tubuh Rain.

"Langsung pulang, minum obat dan istirahat ya" ucap Anna sambil membereskan peralatan medisnya, kemudian Anna bergegas masuk. Rain masih duduk di depan rumah Anna, ia makin merasa bersalah pada Anna, kesan pertama yang ia berikan pada Anna sudah buruk.

Kemudian Rain bergegas pulang, saat perjalanan pulang Rain merasa mengapa dirinya mesti merasa bersalah pada Anna, sedangkan Anna bukan siapa siapa dan mereka baru saja kenal. Kemudian Rain mempercepat jalannya dan tidak memikirkan kembali Anna yang sempat membuatnya goyah.

Anna masih kesal pada Rain yang ternyata sok jagoan itu. Anna tidak suka perkelahian, apalagi Rain menyerang mereka duluan. Anna berfikir, untuk apa dia memikirkan Rain yang sudah jelas berbeda dengan karakter dirinya.

Dengan kesal Anna mengumpat, dasar sombong, kasar, nakal, tidak tau terima kasih.

Lalu dia keluar dari kamarnya menuju ayunan di sekitar rumahnya. Wajahnya masih kesal, namun pandangannya teralihkan oleh anak kecil yang sedang berjalan menuju rumah Anna. Lalu Anna menghampirinya, Anna mengenal siapa anak kecil itu, iya dia adalah Lisa, keponakan Rain.

"Ada apa Lisa ? Kenapa kamu nangis ?" Tanya Anna dengan kepanikan melihat Lisa yang terus menangis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada apa Lisa ? Kenapa kamu nangis ?" Tanya Anna dengan kepanikan melihat Lisa yang terus menangis.
"Apa kakak melihat kak Rain? Dia belum pulang sampai sekarang?" Ucap Lisa sambil menangis.

Anna makin kesal, ia pikir Rain pasti sedang bersembunyi karena takut dimarahi neneknya. Kemudian Anna mencoba menenangkan Lisa.
"Lisa, emang ada apa ?" Tanya Anna
"Tadi siang ada 6 orang laki laki yang merebut uang saku milikku, mereka juga mendorongku sampai jatuh, aku menyesal sekali cerita pada kak Rain. Kak Rain menemui 6 orang itu, aku takut kak" Ucap Lisa sambil menangis.
"Sekarang dia belum pulang, aku takut dia kenapa kenapa" Ucap Lisa sambil menangis lagi.

Anna ternyata salah sangka terhadap Rain, Anna mulai merasa bersalah pada Rain.
Kemudian Anna menyuruh Lisa untuk pulang dan untuk tetap tenang. Anna akan membantu mencarikan Rain sampai ketemu.

Kemudian Anna pun mencari Rain ke setiap sudut tempat, sampai akhirnya malam pun tiba. Anna masih belum menemukan Rain, sampai akhirnya ia berfikir untuk datang ke perpustakaan.

Lanjut episode selanjutnya..

About Him (On Going)Where stories live. Discover now