PRIYANKA RAHAYU, seorang guru di sebuah sekolah elit di Jakarta Selatan, harus menelan takdirnya untuk menjadi homeroom teacher dari delapan anak yang cukup istimewa. Siapa sangka, kedelapan anak tersebut memiliki kisah hidupnya sendiri dan Rahayu m...
Sepertinya aku bisa menghela napas lega mendapatkan seorang gadis manis yang terkenal baik hatinya dan selalu menduduki peringkat tiga besar paralel. Ku pikir, Ami bukan siswa yang akan menjadi biang onar. Ami mendapatkan beasiswa karena kepintarannya. Namun, siswa yang menyandang predikat beasiswa, jika diketahui oleh publik, biasanya tidak memiliki banyak kawan, termasuk Ami.
"GIBRAN HARSYAD"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku juga perlu bernapas lega. Gibran ini layaknya versi perempuan Ami. Hanya saja, lelaki ini pandai bergaul. Temannya banyak! Tidak tahu bagaimana ia bisa berkawan, tetapi dari ujung hingga ujung, ia punya banyak teman. Pun, mereka tak peduli bila Gibran ini adalah siswa beasiswa. Atau... sebenarnya anak-anak tidak tahu? Aku belum pernah mencari tahu akan hal itu.
"HERA ANGGITA LIEDARTO"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Satu lagi siswa yang amat jarang menghadiri kelas selain Bima, Hera Anggita Liedarto. Mengapa kedua anak ini harus ada di kelas yang sama? Sepertinya daftar hadir kelasku di website nanti akan bolong-bolong. Mungkin aku tidak perlu mengenalkannya dengan detail padamu karena sepertinya kamu sudah tak asing dengannya? Hera Liedarto adalah aktris cilik yang film-nya laris-manis. Ia tidak pernah berbuat onar selama sekolah, hanya saja, daftar hadirnya itu terkadang membuat kami, guru-guru, geleng-geleng kepala.
"JOHANNES WANGSAPOETRA"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ah, anak ini. Aku sampai memijat keningku untuk menenangkan diri. Johan merupakan seorang anak konglomerat, namun banyak desas-desus negatif tentang anak ini. Johan bukan siswa yang cerdas, bukan pula siswa yang bodoh. Ia hanya sering terlibat perkelahian. Bila ada perkelahian di sekolah ini, Johan tidak pernah absen disebut-sebut dan berakhir bertemu dengan guru bidang kesiswaan. Aku berdoa selama kelas dua belas nanti, dia terhindar dari baku hantam.
***
Belum kubaca sampai akhir, aku sudah menghela napas lagi. Kupejamkan mataku barang sesaat, mencemaskan apa yang akan terjadi ke depannya di kelas dua belas ini.
***
"OLIVIA MAHARANI KRESNA"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Termasuk salah satu siswa konglomerat yang sangat rendah hati. Ia adalah sahabat dekat dari Ami. Olivia memiliki bakat di bidang seni, terutama dancing dan menyanyi. Kemampuan menarinya membuat dia beberapa kali membawa piala kota maupun provinsi. Olivia ini bukan sosok yang perlu ku khawatirkan. Hanya saja, orang tuanya begitu strict dan termasuk orang tua yang sulit diajak berkomunikasi.
"SAMUEL PRAMADANA"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku perlu berhati-hati dengannya karena keluarganya sangat berpengaruh. Anak ini terkenal sebagai sosok yang dingin. Karena dia sangat cerdas, seringkali guru pun merasa direndahkan olehnya. Tapi aku tak tahu, aku belum pernah mengajarnya sekali pun. Ia memiliki saudari kembar yang juga satu kelas dengannya kini. Entah bagaimana pula, Samuel dekat dengan Johan.
"STEPHANIE PRAMADANA"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tadi aku menyebut bahwa Samuel memiliki saudari kembar, bukan? Iya, Stephanie adalah saudarinya. Mereka sangat berbeda. Stephanie terkenal ceria dan mudah bergaul. Ia adalah perempuan idaman siswa-siswa di sekolah ini. Cita-citanya menjadi Miss Indonesia. Apa yang perlu kuwaspadai darinya? Sepertinya caranya bergaul? Desas-desus mengatakan bahwa ia bisa saja pergi ke night club dan pulang pagi kemudian langsung bersekolah. Tapi aku tidak boleh percaya desas-desus, bukan? Aku harus memastikannya sendiri.
***
Bila bukan siswanya yang bermasalah, mungkin orang tuanya. Jika tidak keduanya, aku amat bersyukur! Begitulah para siswa yang akhirnya akan menghabiskan akhir masa sekolahnya bersamaku. Aku tidak berprasangka buruk terhadap mereka, aku hanya mewaspadai kalau-kalau suatu hari nanti, aku harus menghadapi kejadian-kejadian unik dalam jangka waktu satu tahun ke depan. Aku harus bersiap. Setidaknya, aku harus siap mental.
Fiuh.
---
Halo semua! Bagaimana perkenalan para tokohnya? Semoga semakin tertarik untuk melanjutkan bacaan!