18+ Bab 7. Crazy Things

Começar do início
                                    

"Apa kau takut kepadaku?"

"Tidak... aku... hanya ingin mandi. Permisi."
ucapnya seraya masuk ke dalam bathroom.

Klek

Lyra masuk ke dalam kamar dan memanggil Bella.

"Nona Bella... saya..."
wanita paruh baya itu tercengang menatapku yang sedang berbaring di ranjang, hanya mengenakan celana boxer dan t-shirt hitam.

"Oh, maafkan saya tuan Alex.
Saya tidak tau kalau tuan ada disini."
Lyra menundukkan pandangannya.

"Mulai sekarang, kau tidak boleh lagi mengantarkan makanan untuk Bella."

"Tapi, tuan nona Bella belum mengonsumsi apapun..."

"Jangan membantahku."

"Baik, tuan.
Kalau begitu saya permisi dulu."
Lyra menunduk hormat dan pergi membawa nampan berisi makanan.

Tak berselang lama,
Bella keluar dari bathroom.

Ia sedang mengeringkan rambutnya yang basah setelah keramas.

Hmm... aroma Rose dari sabun yang ia pakai membuatku bergairah.
Kejantananku mengeras lagi.
Sialan. Baru kali ini aku dibuat tergila-gila oleh seorang wanita. Aku seakan tidak pernah puas menikmati tubuhnya yang begitu nikmat.

Kulihat ia sedang menuju meja rias dan mulai menyisir rambut.

Suasana hening.
Aku hanya berbaring malas dan ia sibuk merapikan rambut.

"Apa kau lapar?" tanyaku.

"Tidak." Ia menggeleng.

Mustahil. Ia sudah pingsan selama 12 jam.

"Jika kau merasa lapar, kau harus pergi ke dapur untuk memasak.
Aku sudah menyuruh Lyra untuk berhenti membawakanmu makanan.
Karena kau bukan siapa-siapa di rumah ini." ucapku dengan tatapan dingin.

Bella membelalakkan matanya.

"Terserah, tuan Alex yang terhormat."

Aku hanya terkekeh mendengar sebutannya.

"Bolehkah aku ke dapur sekarang? Aku lapar."

"Nanti saja.
Kau harus melayaniku dulu."
ucapku sambil tersenyum nakal.

"Alex, aku kelaparan. Tolonglah."

Oke, sebaiknya aku mengalah.
Karena aku tidak mungkin mengajaknya bercinta dengan perut kosong, bukan?

Aku mengangguk setuju.
Ia tersenyum tipis kepadaku kemudian berjalan keluar kamar.

                         ***

Bella ingin memasak tumis daging babi khas Thailand.
Ia begitu cekatan memotong semua bahan.

Alex mengawasi dibelakang.
Lelaki itu terpana melihat keterampilan memasak Bella
yang sudah seperti seorang koki.

Tak lama kemudian, hidangan telah siap.
Bella berjalan menuju ruang makan dan meletakkan hidangan di atas meja.

"Ke mana yang lainnya?"
tanya Bella.

Alex terkejut.
Rupanya sejak tadi Bella sadar kalau Alex sedang mengawasinya secara diam-diam.

"Aku baru saja menyuruh semua anak buahku untuk berjaga di luar. Hanya sementara."

Bella menoleh curiga.
Namun ia berusaha tenang.

"Cobalah masakanku, rasanya pasti enak."
ucap Bella sambil menyiapkan seporsi hidangan untuk Alex.

My Psychopath HusbandOnde histórias criam vida. Descubra agora