End

1.3K 55 3
                                    


Mengingat waktu yang sudah mulai malam, akhirnya mereka bertiga pun kembali ke rumah masing-masing, namun sebelum itu mereka mengantarkan Haechan pulang terlebih dahulu, sekalian numpang makan malam kalau kata Guanlin.

Namun saat asik berbincang sambil jalan menuju rumah Haechan, tiba tiba Guanlin mendapat telpon dari seseorang tentu dia adalah tunangan yaitu Renjun.

"Ehh bentar guys ayang beb ku nelpon nih, gw angkat dulu ya" ucapnya lalu pergi agak jauh dari Haechan dan Jaemin.

"Kalau udah bucin aja sudah nolaknya" ucap Jaemin

"Emang lu gak gitu?" Tanya Haechan

"Kayaknya gak deh, gw mah mau itu Jeno atau orang lain kalau kondisi gw lagi sibuk gak bakal gw angkat"

"Ouhhh kalau penting gimana?"

"Kalau penting meski gw gak angkat pun pasti orang itu akan nelpon terus terusan"

"Terus kalau itu penting tapi pas mau nelpon balik pulsanya abis gimana?" Haechan dengan sengaja mamancing Jaemin dengan beberapa pertanyaan yang akan membuatnya berfikir.

"Banyak tanya lu pikir aja sendiri" sentak Jaemin, sedangkan Haechan dia terkekeh kecil melihat Jaemin yang emosi, Jaemin sama kayak Renjun tipis kesabarannya.

Tak lama kemudian Guanlin kembali "bro kayaknya gw harus pergi deh, mobil Renjun mogok dan gw harus jemput dia" ucap Guanlin

"Ouh ya udah hati hati ya Lin" ucap Jaemin

"Sorry Chan gak bisa nemenin Sampek rumah and nanti kalau nyokap lu masak enak jangan lupa suruh sisain buat gw" ucapnya sembari berlari menjauh dari Jaemin dan Haechan.

Emang Guanlin banget deh, gebetannya lagi kena musibah aja dia masih mikirin dirinya, and gak malunya malah minta makan sama orang lain.

"Tuh orang pacarnya lagi nungguin dia buat jemput tapi dia malah sibuk mikirin makanan nyokap lu" Jaemin bahkan geleng geleng kepala dengan sifat teman satunya itu.

"Dah ayok, mikirin Guanlin gak akan pernah habisnya" ucap Haechan lalu lanjut jalan menuju ke rumah Haechan.

_______

Tak lama kemudian Haechan dan Jaemin pun sampai di depan rumah Haechan, namun anehnya rumah Haechan nampak sepi dan sunyi, biasanya kalau dia akan pulang pasti ada Woo-jin atau Abang Johnny nya yang akan menunggu di depan.

Tapi kali ini berbeda suasana rumah sangat sepi bahkan lampu teras belum di nyalakan "Chan ini rumah kenapa sepi banget ya?" Tanya Jaemin

"Tau, mungkin lagi keluar semua" ucap Haechan

"Kalau gitu gw pamit pulang dulu ye, ti ati lu di rumah sendirian" Jaemin memeluk Haechan setelah itu pergi, melihat punggung Jaemin yang sudah tak terlihat Haechan pun berbalik dan hendak masuk ke rumahnya.

Saat hendak masuk ke dalam rumah telpon harchan berdering, dengan cepat dia meraih HP nya berharap jika yang menelpon dirinya adalah orang yang saat ini dia tunggu tunggu kedatangannya, namun harapannya musnas saat melihat siapa yang menelponnya

"Hallo ada apa bang John?" Tanya Haechan kepada orang yang berada di seberang sana

"Chan cepet ke cafe Chan, cafe lu kebakaran" Ucap Johnny dan berhasil membuat Haechan khawatir gak karuan lalu melihat ke arah cafe tempatnya, dan benar saja ada kebulan asap yang cukup banyak berasal dari cafe miliknya

"Kok bisa bang?" Tanya Haechan

"Gw juga gak tau, mending lu cepet ke sini gw mau bantu padamin apinya dulu" Ucap Johnny di seberang sana lalu mematikan sambungan telponnya ke Haechan.

Setelah memasukkan hpnya kedalam saku celana harchan bergegas pergi ke cafe miliknya, sesampainya di sana Haechan merasa sangat bingung tak ada tanda tanda kebakaran bahkan api pun tak ada, cafe nya masih utuh tak terbakar, tetapi lampu cafe tidak menyala dari depan sampai belakang cafe lampu sudah di padamkan.

"Mana kebakaran nya terus tadi asap apaan?" Gumam Haechan

Haechan melangkahkan kakinya masuk ke dalam cafe lalu mencoba mencari tombol on untuk menghidupkan lampunya namun hasilnya sama tak bisa menyala, Haechan sangat kaget saat salah satu meja yang berada di belakangnya bergeser sendiri.

"Shi---- siapa woy? JOHNNY lu di sana ya? " Ucap Haechan menyebutkan nama Johnny dengan suara yang sangat keras.

Sekalih lagi kursi yang ada di belakangnya bergerak Haechan yang sudah keluar keringat basah serta sudah sangat ketakutan memejamkan matanya lalu menutupinya dengan kedua tangannya.

Bertepatan dengan Haechan menutupi mata dengan kedua tangannya dia juga merasakan seperti ada cahaya lampu di depan matanya, saat dia membuka mata nya perlahan benar saja, lampu cafe sudah menyala dengan terdapat teman teman serta keluarganya berdiri di hadapannya.

Haechan menatap bingung orang orang yang ada di depannya, namun setelah itu dia mendapat kode dari Renjun untuk memutar balik badannya ke arah belakang, awalnya ragu takut jika di belakangnya adalah hantu yang sudah siap mengagetkan dirinya.

Saat dia memutar tubuhnya ke belakang seketika dia mematung dan terdiam menatap objek didepannya, mata yang tadinya tidak apa apa tiba tiba berkaca-kaca, iya objek itu adalah Mark Lee yang berada di depan Haechan saat ini.

Melihat air mata turun dari sudut mata Haechan respect tangan Mark mengusapi air mata yang jatuh tersebut sambil berbisik di telinga Haechan "aku kembali" Bisik Mark

Mark tersentak kaget kalau Haechan memeluknya secara tiba tiba, bahkan badannya ingin terhuyung ke belakang namun untungnya Mark kuat kalau soal ini.

"Lu bohong" Ucap Haechan di sela sela pelukan dan tangisannya yang sudah membanjiri wajahnya.

"Aku tidak bohong buktinya aku kembali bukan bagaimana kamu menyebut diriku sebagai pembohong hmm?" Pelukan Haechan ketubuh Mark semakin kencang, dia menumpahkan seluruh air mata rindunya, bahkan baju Mark sampai basah.

"apa kau akan pergi lagi setelah ini?" tanya Haechan

"tidak aku tidak akan pergi lagi aku akan selalu di sampingmu dan selalu bersamamu aku janji itu"

dan hari itu adalah hari plng bahagia yang Haechan rasakan, keluarganya bahkan teman temannya yang menyaksikan adegan itu pun ikut terhanyut dalam kebahagiaan itu sendiri.

Hai kalian maaf banget kalau akhir cerita ini gak seperti yang kalian bayangkan.

jujur endingnya ini udah aku siapin dari kemaren hanya saja males gitu buat upnya, jadi sorry banget.

buat kalian yang berekspektasi bagus tentang endingnya aku minta maaf banget, jujur aku bingung mau akhiri ceritanya kayak gimana.

dan apa yang akau tulis ini ya itu hasilnya baik buruknya Terima aja ya, makasih banget buat kalian yang sudah baca cerita gabut aku dari awal sape tamat ini.

and sorry banget kalau semisal cerita yang aku buat ini belum bisa menghibur kalian, mungkin aku gak jadi hapus cerita ini tapi aku akan ganti akun dan membuat cerita baru hanya sana ini normal gak Bl.

sekalih lagi makasih ya sudah ngikutin ceritanya sampe tamat. bye bye....

assalamualaikum wr wb....

My RoomMateWhere stories live. Discover now