Seruangan

553 51 0
                                    

Ainh up nih guys...
Mumpung lagi senggang...
Selamat membaca
.
.
.
.
Malam hari pun tiba dan waktunya bagi mereka untuk istirahat dan melakukan hal yang menyenangkan di esok hari nya, namun tidak dengan Haechan, sepertinya teman temannya sudah merencanakan ini dari sebelum mereka berangkat ke sini

Di villa ini hanya terdapat 3 kamar saja, tanpa rundingan atau pun yang lainnya mereka semua masuk ke kamar mereka masing masing dengan pasangan mereka masing-masing tentunya, dan dengan terpaksa Haechan harus seruangan dengan Mark.

Meskipun Mark akan tidur di sofa tapi sama saja bagi Haechan dia masih tidak nyaman. Perasaan ini di timbulkan karena Haechan teringat akan masa lalu tepat sebelum Mark pergi ke Kanada

Di mana Mark memohon kepadanya untuk tersenyum dan memeluk nya sebelum dia pergi ke Kanada.

Haechan yang tak bisa tidur hanya bisa menatap langit langit villa fans sekilas menatap Mark yang saat ini sudah tertidur sangat pulas.

"Hufh...." Helaan nafas Haechan terdengar sangat panjang, dia memang sudah tidak marah dengan Mark namun, jika harus satu ruangan dengannya itu membuat Haechan sangat canggung.

"Belum tidur?" Tanya Mark yang ternyata dirinya juga belum tidur

"Gimana tidur, orang gw satu kamar sama elu" ucap Haechan reflek tidak tau kalau orang yang menanyainya adalah Mark, seketika dia menutup mulutnya yang tanpa berfikir langsung berbicara.

"Hahaha... Kenapa emang kalau satu kamar sama aku, bukan kah kita dulu Roommate dan kita dulu bahkan pernah satu kasur" ucap Mark

"Ahh... Diam lu dah sana tidur" Haechan membuang muka nya membelakangi Mark karena sofa tempat tidur Mark di samping kasur Haechan, Mark hanya bisa Manahan tawa nya melihat Haechan yang tengah salting seperti nya

Sepertinya ucapan Mark membuat Haechan tenang dan sudah bisa tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan kalau Mark berada di samping nya, berbeda dengan Mark kali ini dia yang tak bisa tidur.

Sepanjang malam dia melihat punggung Haechan yang membelakanginya, saat dirinya hendak menutup matanya tak sengaja dia melihat Haechan berbalik menghadap dirinya, Mark yang melihat itu membatalkan dirinya untuk kembali ke pulau kapuknya dan memilih memandangi wajah yang sedang tertidur di hadapannya itu.

"Sungguh pemandangan yang aku rindukan" gumam Mark. Wajah Haechan yang tenang membuat Mark juga ikut tertidur ke alam mimpi.

°°°°°°°°°

Pagi telah datang namun Haechan dan Mark masih bergulat dengan tidur nya yang nyenyak, entah karena kelelahan atau karena nyaman mereka masih tertidur pulas

Sedangkan yang lain di luar sedang Mereka yang ada di luar sedang menghibahkan mereka berdua yang masih nyaman dengan tidurnya

"Ini kemana Mark sama Haechan?" Tanya Guanlin yang sudah pertama duluan bangun tidur dan sudah berada di ruang tengah menunggu sarapan nya datang

"Mungkin masih tidur, maklum mantan Roommate lagi CLBK" ucap Jeno

"Mana ada ngaco deh lu" ucap Jaemin dam memberikan geplakan ke kepala Jeno, lembut namun bagi Jeno yang alay sakitnya malah di buat buat. Bahkan Guanlin dan Renjun yang melihat merasa geli, melihat badan Jeno yang kekar mereka tak akan berfikir kalau Jeno akan se alay dan semanja ini saat bersama Jaemin.

"Pagi..." Sapa Haechan yang baru saja keluar dari kamar di ikuti Mark di belakang nya yang masih dengan muka bantal

"Pagi..." Jawab yang lainnya

Merasa masih ngantuk Haechan pun mendudukkan dirinya di sofa dan di ikuti Mark yang juga duduk di sampingnya, Jaemin serta yang lainnya kaget tak kepalang saat melihat Haechan menyenderkan kepalanya ke pundak Mark yang juga masih setengah tidur itu.

"Gak sia sia kita biarin mereka berdua satu kamar" ucap Renjun

"Udah biarin aja mereka berdua, sekarang Jeno sama Jaemin sana pergi keluar buat cari makan!" Titah Renjun

"Ye enak banget lu nyuruh nyuruh emang gw budak lu, dan asal lu tau gw sama lu tuh tuaan gw gak baik nyuruh yang lebih tua" kekeh Jeno

"Ya udah gak usah makan gitu aja susah... Jadi mau gak beli kalau gak mau ya udah gw pergi aja sendiri sama Guanlin" ujar Renjun

"Ya iya gw pergi, ayo by" ucap Jeno menarik tangan Jaemin lembut, Jaemin yang pertama kali di perlakukan lembut sama Jeno hanya bisa mengerutkan keningnya

Satu satu dari mereka meninggalkan Haechan dan Mark yang masih tertidur di sofa, awalnya Renjun ingin membangunkan mereka dan menyuruh untuk bersih bersih, namun tidak jadi kala Guanlin mencegahnya.

"Hoammm" lenguh Mark membuka mata nya merasa berat sebelah di bagian pundaknya Mark pun membuka matanya lebar lebar dan melihat Haechan yang dengan damainya tidur di pundak Mark sambil melingkar di tangan kirinya Mark.

Mark sangat senang melihat itu akhirnya sedikit demi sedikit dia akan mengambil hati nya Haechan kembali kedalam pelukannya.

"Haechan bangun!" Ucap Mark menggoyang kan badan Haechan guna membuat si bayi kebo itu bangun

"Eeghh bentar ah" ucap Haechan, dia gak tau aja siapa yang sedang di ajak dia bicara, kalau tau aja pasti langsung lari ngibrit.

"Bangun Haechan ini udah hampir siang"

"Ahh... Lima menit lagi Mark, gw masih ngantuk nih" ucap Haechan semakin mengeratkan pelukannya di tangannya Mark, namun sedetik kemudian dia tersadar dengan siapa lawan bicaranya itu.

Dengan mata membulat syok dia menatap Mark dan menjaga jarak dari Mark, sontak itu membuat Mark kaget dan juga gemas melihat tingkah kaget nya Haechan

"Sorry... Gw gak sengaja" ucap Haechan berlari memasuki kamar mandi, menutup pintu kamar mandi lalu menyenderkan tubuhnya ke belakang pintu sambil memegangi dadanya yang sedang bergemuruh

"Shit... Gw lengah" ucap Haechan dengan wajah yang merah seperti kepiting rebus.

°°••°°


Setelah selesai sarapan mereka memutuskan untuk pergi ke bazar yang sedang di laksanakan di dekat tempat mereka tinggal.

"Kita berpencar aja ya, nanti ketemuan lagi di sini" ucap Renjun

"Haik haikk tuan kreb" ucap mereka semua kecuali Mark

Renjun dan Guanlin sudah pergi duluan meninggalkan Haechan dan yang lainnya, namun tak lama kemudian pasangan JJ juga berpisah dengan nya dan menyisakan dia dan Mark.

Sebenarnya ini tak masalah bagi Haechan namun masih ada rasa canggung yang membuat Haechan enggan untuk berdekatan sama Mark, Mark yang merasa kalau jaraknya sama Haechan terlalu jauh dia langsung menyusul Haechan yang berada di depannya

Sesampainya di sana Mark dengan perlahan mendekatkan tangan nya ke tangan Haechan, dengan cepat Mark menarik telapak tangan Haechan ke dalam genggamannya dengan alasan "takut hilang" ucapnya tersenyum ke Haechan.

~•TBC•~
Jangan lupa vote dan komen
Makasih...

My RoomMateKde žijí příběhy. Začni objevovat