Tembok Yang Berpintu

556 52 1
                                    

Ainh up mumpung lagi gadang sekalian up nya...
Happy reading
.
.
.


"Mark..." Ucap Haechan dengan suara bergetar lalu memeluk Mark dengan sangat kuat sangat erat seperti enggan untuk melepaskan

Mark pun kaget dengan Haechan yang memeluknya secara tiba tiba, lalu dengan perlahan dia membalas pelukan Haechan, setelah itu Mark mengelus punggung Haechan dengan sangat lembut, tak lupa Mark juga menyembunyikan wajahnya di Curik leher Haechan

Sungguh momen yang di tunggu tunggu terkabul juga, Mark tak mengerti apa yang membuat Haechan memeluk nya bahkan sangat erat.

"Hey kenapa?" Mark mendorong tubuh Haechan untuk dirinya bisa menangkup wajah Haechan yang kala itu memeluknya, namun dengan cepat Haechan mempererat lagi pelukannya, Mark yang merasakan itu sedikit kaget, seorang Haechan yang kemarin tidak mau dia sentuh tiba tiba tidak ingin lepas dari pelukan

"Gw gak mau lu ngelihat wajah gw" ucap Haechan yang menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Mark. Mark yang mendengar itu seketika terkekeh kecil jadi karena itu dia kembali memperkuat pelukannya.

"Hahahaha lucu banget sih" ucap Mark mengacak rambut halus Haechan

"Diem" ucapnya mencubit perut Mark bagian kanan, Mark bukannya kesakitan malah dia ngerasa geli dengan cubitan Haechan tersebut

"Chan aku minta maaf ya Buat 5 tahun ini, karena selama itu aku tidak pernah memberikan mu sebuah kebahagiaan namun malah memberikan mu sebuah kesakitan, aku ingin memulainya kembali dari awal Chan, aku janji aku akan selalu membuat mu bahagia dan selalu bersama selamanya" ujar Mark namun tak mendapat reaksi apapun dari Haechan, Haechan tetap diam di dada bidang milik Mark seperti sedang bergulat dengan pikirannya.

"Haechan kamu mau kan memulainya dari awal?" Sepertinya Mark sudah mengerti dengan pelukan yang semakin erat terasa di badannya, memang Haechan tak mengatakan dengan mulutnya namun hanya dengan sebuah gerakan saja Mark sudah mengerti apa maksudnya.

Entah mengapa Haechan enggan untuk melepaskan pelukannya dari Mark, seperti seorang anak kecil yang sudah sangat rindu kepada ayahnya yang pergi merantau, Mark hanya bisa terkekeh kecil melihat tingkah Haechan ini, sungguh lebih baik Haechan manja seperti ini dari pada harus mendiami dia setiap harinya

"Ekhem... Udah kayak Teletubbies aja nih... Pelukan teros" sungguh satu makhluk ini adalah penghancur suasana yang ada siapa lagi kalau bukan si Lee Jenong.

Selama berjalannya drama yang di perankan Haechan dengan Mark tadi berjalan mereka tak sadar jika ada 4 penonton yang melihatnya dari kamar mereka masing masing, yaitu Renjun dengan Guanlin dan juga pasangan JJ pastinya.

Namun Jeno dengan santainya berjalan mendekati Haechan dan Mark setelah itu merusak suasana yang sudah sudah di bentuk mereka berdua, awalnya Jaemin juga sudah mencegahnya namun apalah Jaemin yang kalah tenaga dengan Jeno

Haechan yang mendengar suara Jeno kembali memperkuat pelukannya dan semakin menyembunyikan wajah nya yang acak-acakan dan merah seperti kepiting rebus.

"Ganggu aja lu kangaji" ucap Mark

"Ganggu gimana, emang nih villa lu sewa cuma buat kalian berdua ha? Kan juga ada yang lainnya, makanya kalau mau bermesraan tuh Sono di kamar aja" ucap Jeno lalu pergi ke arah dapur

"Udah pergi?" Tanya Haechan

"Udah" ucap Mark lalu Haechan melepaskan pelukannya tanpa menatap wajah Mark, sedangkan Mark dengan isengnya malah ingin melihat wajahnya Haechan yang baru selesai nangis, dengan cepat Haechan memalingkan wajahnya ke sembarang arah dengan menutupi wajahnya

Dan finisnya Haechan menyembunyikan wajahnya di sela sela kakinya dengan mengangkat kakinya ke atas sofa, Mark dengan gemas nya ingin memeluk sosok yang berada di depannya itu.

"Bucin Teros ntar marahan nangis" ucap Jeno yang baru saja kembali dari dapur

"Sinis aja lu dasar Mak lampir" ucap Mark entah kenapa sahabat itu tiba tiba suka banget menggoda Mark yang sedang bahagia.

"Mark!!" Panggil Haechan yang masih menyembunyikan wajahnya

"Hmm?" Jawaban dengan Berdehem

"Gak jadi" ucapnya, Mark yang melihat itu benar benar harus menahan rasa gemes nya.

"Ada apa sih?" Ucap Mark mendekatkan wajahnya ke wajah Haechan yang masih bersembunyi di antara kakinya

"Gue---" perkataan Haechan berhenti saat melihat wajah Mark tepat di depannya, mata Haechan membulat sempurna menatap mata Mark yang juga lekat menatapnya.

Dengan perlahan Mark mendekatkan wajahnya ke wajah Haechan, Haechan yang tau maksud Mark hanya bisa memejamkan matanya saja, sedangkan Mark dia senang karena dinding yang dulu susah sekali dia bobol sekarang sudah di sediakan pintu oleh si pemilik untuk mempergampang Mark masuk ke hatinya kembali.

Saat Mark sudah sangat dekat dengan wajah Haechan dan akan memulainya, dengan jahilnya Guanlin datang dan langsung menggebrak meja yang terdapat banyak makanannya Haechan

BRAKKK

Mark hanya bisa menggerutu kesal dalam hati karena teman temannya sungguh tak bisa membiarkannya bahagia sedikit saja, tadi Jeno sekarang Guanlin nanti siapa lagi nih?

Haechan yang juga kaget hanya bisa kembali menyembunyikan wajahnya di sela sela kakinya, malu? Banget gak usah di tanya lagi kepergok teman saat kita akan melakukan hal mesra

"Ngapain sih gebrak gebrak meja?" Kesal Mark

"Ini masih siang jangan mesra mesraan di sini, kalian kira kalian doang yang tinggal di sini? Ingat ada kita yang dari tadi menyaksikan drama Korea yang sedang kalian perankan" ucap Guanlin

Seketika Mark langsung melihat posisi kamar Guanlin dan juga pasangan JJ, dan benar saja terlihat Renjun yang sedang mengintip di balik pintu, sedangkan pasangan JJ dengan santainya duduk sambil makan makanan yang Jeno ambil tadi di dapur

"Nah kan sadar kan lu, untung gw hentiin kalau kagak behh habis tuh Haechan di siang bolong gini"

Tak tahan dengan omongan Guanlin yang semakin ngaco, Haechan pun loncat ke belakang sofa lalu berlari ke kamar nya, dari pada dengerin omongan Guanlin yang kagak ada manfaatnya mending dia tidur

"Elu sih pergi kan jadi nya" ucap Mark

"Yee mentang mentang udah di maafin aja songong awas aja kalau nanti marah marah lagi, gw adalah orang yang pertama kali ngetawain lu paling keras, hahahaha..." Ucap Guanlin di akhir dengan tawa yang di buat buat, lalu berlalu masuk ke kamar nya untuk tidur siang sama babe nya.

Sedangkan Mark dia kembali ke kamar untuk menyusul Haechan yang sudah ke kamar duluan, emang bener ya kalau orang berduaan pasti ketiga nya setan ya itu setannya tadi Jeno sama Guanlin.

Sorry banget ya kalau feel nya gak dapet.
Jangan lupa vote dan komen ya 🍒
Makasih♡

My RoomMateWhere stories live. Discover now