STAR_36

64 4 0
                                    

Happy Reading

~
....

Di ruangan luas itu semua orang bersorak dan menari-nari dengan alunan musik di sana. Terlihat dari arah kejauhan Kiara dan Irene yang menikmati suasana dan musik itu, Kiara menghampiri Adel dan menarik Adel untuk ikut menari bersamanya. Adel sempat menolak karna nyatanya ia tidak bisa menari seperti mereka, tapi melihat keseruan yang tidak pernah ia rasakan dan dapatkan seumur hidupnya. Dan sekarang bersama mereka Adel merasakan hal yang sebelumnya belum pernah ia dapatkan, Adel hanya menggerakan badannya tapi lama-kelamaan alunan musik itu membuat tubuh Adel bergerak sendiri. Adel menari dan melompat-lompat seperti orang gila bersama Kiara dan Irene disana.

Marvin yang memperhatikan Adel dari kejauhan menggelengkan kepalanya. Ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Adel.
Marvin menarik lengan Adel pelan dan berhasil membuat sang empu menoleh ke arahnya.

" Ada apa?" Tanya Adel memincingkan matanya

" Kamu ngapain?"

" Kamu nggak mau ikut joget sama aku? Ini seru banget. Kamu pasti suka," Untas Adel antusias

" Aku nggak suka beginian!" Jawab Marvin tegas

" Apa? Aku nggak denger kamu ngomong apa?" Teriak Adel keras karna tidak mendengar ucapan Marvin

" Kamu sangat cantik menari seperti ini!" Teriak Marvin

" Apa?" Teriak Adel lagi

Marvin hanya tersenyum kecil dan menarik Adel menjauh dari kerumunan itu. Marvin mendudukan Adel di sofa dan melepas high heels Adel dan memakaikan sepatu untuk nya, sontak hal itu membuat Adel bingung dan menatap wajah suaminya.

" Sekarang kaki kamu nggak akan sakit lagi," ucap Marvin  sembari mendongak menatap Adel sembari tersenyum

Adel mengembangkan senyumannya. " Makasih."

" Aku tau kamu belum terbiasa menggunakan sepatu beginian. Kamu nggak perlu memaksakan diri kamu untuk memakainya, aku nggak mau kamu kesakitan hanya karna menggunakan sepatu beginian," ucap Marvin

" Iyah aku juga merasa begitu. Aku nggak suka pake sepatu ini, kaki aku jadi sakit,"

Marvin mengangkat tangannya dan mengelus rambut Adel sayang.

....

Di sebuah rumah' mewah terlihat seorang pria berumur itu sedang asik menelpon dengan seseorang di seberang sana.

" Oh jadi mereka berbulan madu?"

" Hum ini lebih bagus untuk kita masuk ke perusahaan Alvin dan menghancurkan nya," ucap Bian di telpon itu

Tak lama Bian menutup sambungan telepon nya dan duduk di kursi kerjanya dengan memainkan pulpen di tangannya.

" Kamu pikir saya bodoh Alvin? Mungkin sekarang kamu sedang bahagia dan bermesraan bersama mantan istri saya disana. Tapi, kamu tidak sadar bahwa ada senapan peluru untuk menghancurkan perusahaan kamu," gumam Bian tersenyum smrik disana

......

Keesokan harinya matahari sudah terbit kembali di tempatnya. Setelah bergadang semalaman kedua insan itu akhirnya terbangun dari tidur singkatnya, Adel terbangun dan terkejut saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 08.30 pagi.

" Astaga! Aku kesiangan lagi," gumam Adel dengan sisa kesadarannya

Netra Adel jatuh ke sosok pria tampan yang masih tertidur pulas disana. Adel tak tega membangunkannya dan lebih memilih turun ke bawa dan membuatkan sarapan untuk mereka berdua.
Beberapa menit telah berlalu dan Adel sudah selesai dengan masakannya. Adel pergi ke dalam kamar berniat membangunkan Marvin dan benar saja, sesampainya di kamar Marvin masih setia dengan tidurnya.

STARWhere stories live. Discover now