Masuk ke Dunia Iblis

4 2 0
                                    

Rasa kagumnya teralihkan setelah mengingat keberadaan rusa yang telah membawanya kesini. Ternyata dia sudah berada jauh di depan dan telah menyebrangi kolam itu!

"Bagaimana bisa ia telah menginjak tanah kering dan berada di sisi pintu gua satunya? Sejak kapan?"

Ryan hanya melihat sosok rusa dengan wujud hitam karena pancaran cahaya dari mulut gua satunya.

Lalu Ryan berkata,"Oh tidak... Sepertinya cukup sampai di sini saja menemanimu. Karena saya tidak bisa berenang. Jaga dirimu baik-baik, kawan."

Ryan pun bangkit berdiri dan hendak berjalan pulang, namun naasnya ada sesuatu yang membelit kaki kanannya dan menariknya dengan kuat ke dalam telaga tersebut.

"Eh??" Ryan tersentak.

Byurrr...

"Ada apa ini?" pikirnya yang masih shock.

Walau di tengah kepanikannya, dia berenang ke permukaan semampu dia. Kemudian ada benda aneh seperti akar yang menjalar ke bagian atas tubuhnya dan membelitnya, serta terus menariknya ke bawah. Jantungnya berdegup kencang tidak karuan. Hal itu membuatnya sulit menahan nafas di air ditambah lagi ia didera oleh rasa paniknya.

"Ugh... Aku tidak boleh menyerah. Kalau menyerah, aku akan mati!"

Ryan pun mengeluarkan belati perak yang biasa dibawanya kemana-mana. Pemuda itu berusaha membuka jeratan tersebut dengan kedua tangannya yang tidak terjerat. Jeratan itu tampak seperti rumput laut.

"Benda apa ini? Kenapa dia bisa bergerak?"

Setelah selesai memotongnya, Ryan semakin lemas. Terlebih lagi pada dasarnya dia tidak ahli berenang. Dia pun mulai tersedak air.

"Uhuk... Apakah aku akan mati tenggelam?" gumamnya yang berusaha untuk naik ke permukaan, namun rasanya sulit dan tertekan. Di saat itu, Ryan melihat bayangan dari samping yang tiba-tiba datang mendekat. Itu adalah sesosok ikan duyung dengan wujud yang menyeramkan seperti manusia disertai taringnya yang tajam! Makhluk itu berenang cepat ke arahnya hingga pemuda itu tidak mampu melihatnya dengan jelas. Walau dalam kondisi terdesak seperti itu, Ryan menyerangnya dengan belati yang berada erat dalam genggamannya dan menyayat sisi tubuh si duyung itu.

"Zrash!!!"

Sesaat duyung itu berenang menjauh.

"Na-nafasku semakin sesak. Mataku perih. Aku sulit melihat dan bernafas. Aku tidak punya tenaga untuk sampai ke permukaan."

Pemuda malang itu mengambang dan perlahan-lahan turun dalam kegelapan. Semakin gelap dan gelap.  Dia hanya bisa melihat air dan merasakan kekosongan, serta keheningan untuk sesaat sebelum monster itu datang kembali.

"Entah perasaan apa ini? Rasa panik, takut dan tertekanku tergantikan oleh perasaan lega dan leluasa."

Bagi monster itu, Ryan hanya seonggok gumpalan daging yang lezat. Ia berenang dengan cepat untuk menyantap makan siangnya. Disaat itulah muncul pancaran sinar berwarna hijau dari dada Ryan secara merata dan meluas menyelimuti kolam tersebut. Energi itu memurnikan energi jahat yang ada. Sesaat air di kolam itu beriak karena getaran yang ditimbulkannya sebelum akhirnya kembali tenang. Seketika monster itu terkena pukulan dari energi tersebut dan ia bertransformasi menjadi duyung yang indah. Akar-akar hijau yang membelit Ryan tadi pun berubah menjadi alga seperti sedia kala. Dan bagaimana dengan nasib Ryan?

"Sebenarnya apa ini?" pikirnya saat melihat kalung yang dikenakannya itu.

Tanpa disadari oleh Ryan, dia telah memasuki dunia para siluman. Perlahan-lahan kesadarannya mulai memudar. Namun ada seekor duyung yang datang menghampirinya. Ryan mengira monster itu akan menyerangnya kembali sehingga dia sudah bersiap dengan belati di tangannya. Namun nalurinya berkata bahwa dia tidak berbahaya. Dan benar! Ternyata dia datang menyelamatkan Ryan.

"Sepertinya itu monster sebelumnya yang telah berubah kembali menjadi duyung," pikir Ryan.

Duyung itu mendekap pemuda itu, sementara Ryan hanya bisa melihat kilauan sisiknya dan rambutnya yang panjang berombak mengikuti pergerakannya. Telinganya berbentuk insang putih kebiruan dan juga ekor yang berwarna biru muda panjang menjadikannya tampak menawan.

"Dia cantik sekali. Kulitnya demikian halus." Itu yang ada dipikiran Ryan.

Di tengah keterpesonaannya, Ryan tersedak air.

"Uhuk!!! Kepalaku terasa pusing dan dadaku sesak," benak Ryan.

Duyung itu terkejut dan bergumam,"Aku harus segera membawanya ke daratan."

Mereka pun menuju ke permukaan.

"Sedikit lagi!!" ucap duyung.

#SPLASSSH!!#

Dan akhirnya mereka pun muncul ke permukaan. Sang duyung jantan membaringkan Ryan dan menatapnya dengan mendalam seolah tumbuh perasaan yang tidak dikenalnya dalam diri duyung itu.

Duyung itu bergumam,"Maaf. Kau menderita karena diriku... "

Kemudian ia mendekatkan wajah ke pemuda yang sedang tidak sadarkan diri. Kedua bibir mereka saling bersentuhan.

"Ini adalah energi kehidupan dari makhluk setengah dewa. Selama orang tersebut belum mati, energi ini bisa menyelamatkan hidupnya," gumam duyung itu.

Ciuman yang dalam dan romantic.

#Deg!!#

"Sepertinya aku terhanyut oleh perasaan yang tidak kukenal ini..."

Kemudian, ia melepas ciumannya dan berkata," Kau adalah pria yang berani dan kuat. Aku harap kita bisa bertemu kembali agar aku bisa mengucapkan terima kasih dan membalas budimu. "

Duyung itu bangkit dan merasakan energi kejahatan yang kuat di hutan itu.

"Aku tidak bisa berlama-lama di sini. Energi kejahatan ini bisa menodai diriku."

Duyung itu masuk ke dalam danau dan berpaling ke Ryan, melihatnya untuk terakhir kalinya sebelum berpisah sembari berkata," Maaf tidak bisa menemanimu dan juga aku tidak mampu membawamu ke dalam danau. Semoga kau bisa selamat!"

Harapan si duyung itu sebelum ia menyelam ke dalam danau. Ia terus berenang semakin dalam menuju kedalaman danau hingga tidak ada manusia yang mampu menjangkaunya dan tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam sana?

Ryan pun jatuh tidak sadarkan diri beberapa saat. Walaupun begitu, dengan alam bawah sadarnya, dia masih menggenggam erat belati di tangannya.

Disisi lain...

Di tengah hutan para siluman, terdapat kolam dan air terjun yang indah. Gemericik airnya membuat kita semakin relax dan betah untuk beristirahat di sana sembari menikmati pemandangan dan ketenangan yang ditawarkan oleh alam. Bunga-bunga terompet berwarna orange mengeluarkan cahaya menyerupai warna kelopaknya bak lampu yang menerangi area di sekitar kolam itu. Burung-burung mengeluarkan musik instrumen yang merdu. Kunang-kunang turut meramaikan suasana magis hutan. Kolam tersebut sangat memukau dan menarik pengunjung ke dalamnya. Siapa yang menyangka kalau kolam ini adalah tempat bagi iblis!

Saat itu, Lucien sedang berendam di kolam tersebut dan ditemani 7 siluman wanita yang cantik jelita dengan kemolekan dan keanggunan yang begitu mempesona. Manusia biasa yang lemah spiritualnya tidak mampu menahan godaan dari mereka. 

AzuraWhere stories live. Discover now