"Re?"

Rena langsung panas-dingin.

Dari miss universe walk away papan atas langsung jeblok ke bawah jadi rumput kering diinjak-injak.

Alias,

Rena langsung panik!

Rena nggak mikir panjang ba-bi-bu aiueo cuuus langsung ngacir. Sohiban bertahun-tahun sudah bikin Rena hafal suara tuh manusia. Pasti Joshua dan Rena ogah banget kalau sekarang sampai bertatap muka sama tuh orang.

Pokoknya Rena nggak mau!

Rencana awal yang katanya mau melewati Joshua sat set sat seeet begitu saja kalau ketemu: gagal.

***


Kalau ada bestie paling hina nista dina tapi wujud aslinya nggak seburuk akhlak dan adabnya, maka gelar itu paling cucok cantul buat trio geboy yang sekarang duduk-duduk cantik bareng Rena di kafe kampus.

"Insaf lo, bini dajal!" Aleya tanpa ngomong, tiada gerak angin apalagi badai, menggeplak kepala Rena. "Kesambet apaan lu diem-diem bae dari tadi?"

Rena mengaduh dan mendelik. Tanpa ragu atau segan apalagi no enak hati, Rena balas menarik rambut Aleya. "BERANTEM AJA LAH KITA!"

Aleya langsung menggaplok muka Rena menjauh. "Lo kayak kesurupan mayat. Diem mulu dari tadi. Sariawan lo?"

"Siriiwin li." Rena mencebik.

Jelas pengunjung kafe rada keusik tapi para geboy khususnya Aleya dan Rena mana peduli a.k.a bodo amat. Selagi belum diseret satpam sampai nangis menjauh dari area kafe, gas ngeng bikin keributan.

"Tapi Leya emang bener." Kifa turut berkomentar. "Napa lo, Re? Diem mulu dari tadi."

Lisa mengamini. "Biasanya tuh congor bacot betul udah kayak nggak ada rem."

"Lo kata gue delman!" Rena mendelik.

"Muka lo mirip sih." Kifa berceletuk.

Lisa: "Kudanya?"

"Ban delman yang kena taik kucing. Persis kayak taik kucingnya." Aleya memberi tatapan sinis ke Rena.

"SETAN LO PADA!" Rena jelas mengamok.

Mood-nya auto jelek lagi.

Hadeeeuh.

Di antara para geboy, Lisa yang pertama ngeh kalau Rena lagi bad mood. "Ngambek lo?"

Rena menghela napas sambil jatuhin dagu ke meja kafe. Mana nggak kasih aba-aba dulu.

"BANGSAT LO, RENATA!" Aleya menarik rambut Rena dengan sekali jambakan sampai si empu rambut terduduk-duduk.

"APAAN SIH, ANJENG!?" Rena balas ngegas.

"NOH." Aleya menunjuk meja.

Kopi Aleya auto tumpah gara-gara Rena jatuhin dagu udah kayak palu Thor memalu seisi dunia beserta isinya. Bergetar bukan cuma jiwa raga, tapi juga keberlangsungan keawetan dan juga ketahanan si meja.

"Kok gue!?" Rena nggak terima padahal, ya, dia tau kalau dia salah.

"MASIH NANYA LO!?" Aleya ikut mengaum.

Rena merengut sambil mengobok tas tangan. Dilemparnya segepok tisu ke meja sambil mencomel, persis kayak orang lagi kejepit masalah perekonomian bangsa. "Noh!"

"Gue hajar juga lu lama-lama, ye."

"Dah, dah!" Lisa melerai. Digandengnya sebelah tangan Rena. "Mending lo temenin gue ke toilet, Re," ajak Lisa.

Fuck Up the FriendshipWhere stories live. Discover now