BAB 13 (kegilaan)

Mulai dari awal
                                    

Harlan mulai menelusuri tubuh Nathala. Perlahan tapi pasti ia mulai membuka pakaian yang Nathala kenakan. Mencoba menggoda milik Nathala.

Nathala menahan segalanya bahkan ia sudah menangis saat ini. Ia sudah kotor saat Harlan menyentuh setiap inci tubuhnya.

" hiks hiks please jangan " mohonya dengan air mata yang mulai meluruh.

Nathala berusaha memberontak saat Harlan menundukan kepalanya tepat pada miliknya. Pria itu mulai mengeluarkan pisau kecilnya Harlan tersenyum miring dan menatap Nathala penuh nafsu.

Ia mulai membuka pa*a Nathala kasar dan menggoreskan pisaunya pada sela*kang milik Nathala.

" akhh " triakan kesakitan milik Nathala memenuhi kamar itu.

Harlan tertawa saat Nathala akhirnya mengeluarkan suara yang ia tunggu - tunggu.

" I like your voice baby " ucapnya tersenyum.

" hiks hiks cukup si*lan! Kau gi*a Harlan kau gi*a! " ucap Nathala.

Harlan tersenyum menatap Nathala " aku akan menghukum mulut mu dengan segera baby " ucapnya dan melanjutkan kegiatannya dengan terus mengukir apa yang ia inginkan diantara sela*kang Nathala.

Flashback off

" hiks hiks k-kenapa aku tak mati saja? "

" kenapa tuhan memberiku ujian seperti ini? Apa salahku? " batin Nathala yang sudah tak kuat dengan apa yang terjadi dengan kehidupannya.

Nathala merasa dirinya telah gagal menjaga apa yang harusnya dijaga hingga ia harus dilecehkan seperti ini.

Dengan tubuh polos tertutupi selimut dan rasa sakit yang berada diantara sela*kangnya Nathala mulai menjauhkan dirinya dengan Harlan yang masih terlelap.

Nathala mencoba melepaskan tangan yang melingkar dipinggangnya.

" tidurlah sepuluh menit lagi baby " suara serak mengalihkan perhatiannya. Nathala melirik pria itu sekilas dan kembali terisak  dengan tubuh yang membelakangi Harlan.

Harlan menarik pinggang Nathala untuk mendekatinya kembali. Kepala pria itu bertumpu pada bahu Nathala ia mengendus aroma tubuh gadis itu yang menjadi candunya.

Harlan membalikkan tubuh Nathala saat ia merasakan tubuh gadis itu bergetar.

" hey baby, why? " ucapnya menghapus air mata dipipi Nathala.

Nathala menatap pria dihadapannya ini dengan penuh rasa benci dan dendam.

" I Hate you! "ucapnya dengan air mata yang terus mengalir.

Harlan tersenyum manis dan menganggukan kepalanya " I love you too baby " balasnya mengecup pucuk kepala Nathala.

Nathala mengernyitkan alisnya dengan napas yang masih sesegukan. Ia berfikir bahwa pria dihadapannya ini telah gila.

" jangan menangis lagi aku tak suka melihatmu menangis " ucap Harlan mengelus pipi Nathala.

Nathala menatap Harlan dengan tersenyum miring.

" kau mengatakan bahwa kau tak suka melihatku menangis tapi kau sendiri yang  selalu membuatku menangis " ucap Nathala.

Harlan menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik Nathala.

" karna kau yang memulainya " balas Harlan.

Nathala tertawa bersamaan dengan air matanya yang kembali meluruh.

" kau tau betapa sakitnya aku saat kau seorang pria yang bahkan aku tak pernah mengenalimu dengan gampangnya mengambil sesuatu yang telah ku jaga selama ini?! Kau tau bagaimana sakitnya seorang perempuan seperti ku dilecehkan oleh pria bre*sek dan bejat seperti mu kau tau hah?! " marah Nathala berteriak dihadapan Harlan dengan tangan yang terus memukuli dada bidang Harlan.

Harlan tersenyum menatap kemarahan Nathala. Gadisnya tetap terlihat sangat cantik walaupun saat marah ataupun menangis.

Tak henti - hentinya Harlan mengelus pipi milik Nathala ia seolah mengabaikan apa yang Nathala lontarkan padanya. Bahkan ia tak memperdulikan Nathala yang sedari tadi memukul dada bidangnya.

Seolah telah putus asa Nathala menghentikan aksinya yang terus memukuli dada bidang milik Harlan. Ia kembali mengeluarkan suara tangisnya yang semakin menjadi.

Harlan yang melihat Nathala menghentikan kegiatannya pun memeluk tubuh polos itu dan mengecup pucuk kepala Nathala berulang kali.

" I love you more baby " ucapnya.

Nathala menangis terisak didalam pelukan itu. Dalam benaknya hanya satu tujuannya yaitu pergi dari tempat iblis ini dan kembali dengan sebuah dendam yang membara.

" aku membencimu Harlan sangat membencimu! Aku berharap kau mati ditanganku! " batinya tersirat akan dendam yang membara.

Hola semua!!
Apa kabar nii?? Semoga selalu sehat dan jangan lupa untuk senyum hari ini.
Untuk part kali ini segini dulu dan tunggu part - part selanjutnya
See you semua!!
Jangan lupa vote dan komen!!

Jangan lupa juga buat follow akun ig author dan juga akunya si Harlan

Author : @moza_izzaa
Ig Harlan : @harlan_stanly

THANK YOU

You are mine !!  [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang