Bab 4 ||Tragedi Balapan||

172 15 0
                                    

Happy Reading.
.
.
.
Tiga hari berlalu selama itu juga Fuzi selalu berada di rumah dengan kedua abangnya dan juga para sahabat abangnya, entah ada yang membuat Fuzi bertanya tanya.

Dia adalah protagonis wanita, entah kemana protagonis wanita nya dia selalu tidak melihat nya. Padahal setiap hari bisa saja protagonis wanita tersebut ada di rumah mengikuti si protagonis pria yang selalu ada di rumah Fuzi karena mengikuti si kembar.

Dan hari ini adalah hari keempat, kedua orang tua Fuzi baru pulang satu hari yang lalu. Jadi para sahabat si kembar termasuk protagonis pria akhirnya tidak menginap lagi, Fuzi sangat kesal karena sewaktu waktu tiga sahabat protagonis pria yang selalu mengganggu.

"Kemana bang?" tanya Fuzi saat melihat abang kembarnya mau keluar malam malam.

"Oh mau keluar bentar emang kenapa dek?" tanya Gale melihat Fuzi yang turun dari tangga mendekati mereka.

"Keluar sebentar? Ikut," ucap Fuzi membuat kembar saling tatap.

"Dek, abang mau ke tempat balap." ujar Gala membuat Gale memukul bahu Gala keras.

Plak

"Sshh, sakit bego."

"Ngapain lo kasih tahu Fuzi anjir," bisik Gale pada Gala membuat remaja itu langsung menutup mulutnya.

"Dek, jangan kasih tahu mamah yah." pinta Gale pada Fuzi yang kini menatap datar mereka.

"Ikut. Nggak kasih tahu," ujar Fuzi membuat mereka saling tatap lalu menghela nafas kasar.

"Ya udah, izin sama papah mamah. Terus ganti juga baju kamu itu," ucap Gala membuat Fuzi mengangguk lalu berjalan menuju tangga untuk keatas.

"Bego, gara gara elo. Fuzi ikut," kesal Gale membuat Gala meringis.

"Lupa," lirih Gale sambil mengelus belakang kepalanya.

"FUZI?!"

Teriakan itu cukup membuat si kembar terperanjat kaget lalu menatap kearah tangga, di sana Fuzi sudah berjalan dengan sedikit cepat. Terlihat ada rona merah di pipinya membuat si kembar bingung lalu saling tatap.

"Kenapa dek? Kenapa mamah teriak," ujar Gala membuat Fuzi menatap mereka lalu berdehem pelan.

"Nggak sengaja liat sesuatu," ucap Fuzi sambil mengalihkan pandangannya.

"Sesuatu?"

Mereka saling tatap lalu segera membelalakkan mata saat tahu arti ucapan Fuzi, terlihat Rita kini turun dengan wajah malu malu.

"Sayang, astaga kamu." ucap Rita yang kini melihat Fuzi memalingkan wajahnya kearah lain.

"Mamah lupa kunci pintu," ujar Fuzi membuat Rita semakin malu.

"Jangan bahas. Ngapain kamu tadi kekamar mamah?" tanya Rita menbuat Fuzi menatap Rita kembali.

"Izin keluar," ucap Fuzi lalu menatap si kembar.

"Bareng abang," lanjutnya, Rita menatap si kembar dan mendapati si kembar mengangguk.

"Ya udah hati-hati," ucap Rita membuat si kembar menghela nafas lega lalu berjalan keluar setelah pamit di ikuti oleh Fuzi.

"Kamu mau ikut abang atau Gale?" tanya Gala pada Fuzi yang gini tengah mengikat rambutnya.

"Terserah," ujar Fuzi membuat Gale dan Gala saling tatap dengan sengit.

"Sama bang Gal aja ya," ajak Gala pada Fuzi.

"Nggak sama bang Ale aja," ikut Gale mengajak Fuzi.

Fuzi menghela nafas pelan lalu menatap si kembar dengan lembut, Fuzi mendekati Gala membuat Gale mendengus pelan lalu berjalan menuju motor nya.

♪The Perfect Character♪Where stories live. Discover now