Calya benar-benar membimbing anak Regaza untuk melakukan kebaikan. Ia tau betul bahwa Regaza berbeda dengan The-D. Kalau The-D geng yang masih bisa di bilang sehat karena tidak pernah terjerat ke aliran sesat seperti menggunakan narkoba, mabuk-mabukan, serta suka memesan wanita malam seperti yang di lakukan geng Regaza.
Calya mengetahui semua informasi itu dari Septian. Gadis itu terus saja mendesak Septian untuk jujur tentang kelakuan anak Regaza.
Calya kan baik hati untuk membawa mereka ke jalan yang benar, dengan paksaan dan ancaman bahwa Calya akan melaporkan mereka ke polisi karena telah mengkonsumsi obat terlarang jadilah semua anak Regaza menuruti perkataan Calya. Kini mereka semua berada dalam kendali Calya selama Samuel belum sadar dari komanya
"Anjirlah sarungan ni kita?" tanya Toni melihat sekantung plastik besar berisikan banyak sarung.
"Yang bener aja Sep" timpal Deva kepada Septian yang juga tengah mentap setumpuk sarung baru di depannya
"Apaan. Orang ini kemauan si Calya" bantah Septian yang tak terima selalu di salahi oleh teman-temannya
"Kalo lo ga ngasih tau tentang obat terlarang itu kita ga mungkin suru pake sarung sekarang"
"Gw juga di pak..."
"Astagfirullahaladzim" pekik Calya saat baru memasuki markas Regaza "Kenapa tuh sarung cuma di liatin. Si Asep mana woi? Ga amanat banget di kasih tugasnya"
"Asep?" seluruh anggota Regaza bingung dengan orang yang di sebutkan Calya
"Noh dia si Asep" tunjuk Calya saat melihat Septian
"Anjir jadi selama ini lo kira nama gw Asep?" tanya Septian membuat Calya mengangguk mengiyakan
Sontak seluruh anak Regaza tertawa mendengar perkataan Septian
"Gw Septian. nama bagus-bagus di ganti Asep" kata Septian tak terima
"Jujur lebih pantes Asep" kata Calya santai, kemudian ia mengambil beberapa sarung yang sudah ia beli langsung dari pabriknya, kurang niat apa coba Calya menuntun mereka semua ke jalan yang benar
"Kenapa kita harus pake beginian si?" tanya Tamrizi>anggota Regaza
"Risih gw ngeliat celana lo pada yang kekurangan bahan gitu" jawab Calya sarkas. Pasalnya hampir seluruh anak Regaza memakai celana sobek-sobek di lutut
"Biasanya juga gini" gumam Septian pelan namun anehnya terdengar di kuping Calya
"Jangan di biasanin lah. Celana sobek-sobek kek gembel, kita ini mau bikin acara pengajian tau" ucap Calya yang lagi-lagi membuat anak Regaza terkejut mendengarnya
"Pengajian? Untuk apa" tanya Septian
"Buat si Samuel lah"
"Dia belum mati Cal!"
"Siapa bilang pengajian hanya untuk orang meninggal. Untuk mendoakan orang sakit juga bisa, sekalian rukyah lu pada yang kelakuannya kek setan"
"T..tapi Cal"
"Udalahlah Sep ikutin aja. Demi kebaikan kalian semua juga" potong Calya kemudian ia membagikan sarung satu-persatu pada anak Regaza
"Nih ambil. Napa diem aja" kata Calya menyodorkan sarung untuk Azriel
"Gw katolik mba" jawab Azriel santai
"Eh sorry²"
"No problem" jawab Azriel tersenyum di iriingi kekehan karena gemas dengan tingkah Calya
"Yang nonis nanti pas acara menyesuaikan aja ya. Berdoa menurut agama kalian masing-masing untuk kesembuhan Samuel" kata Calya sedikit berteriak agar anak-anak Regaza mendengar suaranya
VOUS LISEZ
TIME LOOP (ON GOING)
Roman pour Adolescents----------(On going)----------- Rasa trauma Dimas kepada seorang perempuan sering di artikan ia menjadi seperti sosok laki-laki yang anti jatuh cinta namun sejak kedatangan gadis aktif bernama Calya traumanya perlahan menghilang meski awalnya kehadi...
