2. Geboy Gengz

Mulai dari awal
                                    

Tanpa ba-bi-bu he ho, Rena langsung menampar muka Joshua dengan tas tangannya. "Serah lo aja." Nggak terlalu kencang sih tapi cukup bikin emosi Rena tersalurkan.

Joshua kelihatan mau ngomong lagi sebelum disela suara setengah berteriak dari arah kamar.

"Babeee, would you mind to help me?"

Siapa lagi kalau bukan Nami?

Joshua langsung menjawab, setengah berseru. "Just a sec."

Wajah Rena langsung masam, persis kayak limau nipis belum matang. "Noh urus bini lo. Belum apa-apa udah minta dirojok selangkangannya. Cocok sama lo."

"Titip salam ke Bang Bian."

"Titip silim ki bing biin." Rena mencebik. Mukanya tambah bete. Sesuram daki di kerah kemeja putih. "Si anjeng emang paling pinter ngalihin obrolan."

"Re-"

"SSTT!" Rena langsung menamplok wajah Joshua tanpa ampun. Sekalian meraup dan kasih satu cubitan di bibir si bersangkutan. "Lo bacot. Sekian."

"Babe, are you still busy with that whore?"

"SI BANGSAT GUE BUNUH JUGA LO!" Rena langsung kalap hampir berlari ke arah kamar Joshua sebelum ditahan si empu kamar. "Cewek lo ngelunjak, setan!"

"Renata!" Joshua yang agak kewalahan nahan Rena langsung menyeret cewek itu ke depan pintu apartemen. "Oke oke. Got it." Joshua baru melepas kungkungannya begitu Rena sudah ada di luar apartemennya.

Rena yang diseret paksa seolah diusir jadi tambah emosi. "Awas aja lo masuk apartemen gue. Gue lindes lo sama si lonte Nami itu biar sekalian masuk neraka sambil ngewe."

Joshua terkekeh kecil. "Iya iya. Gue nggak ke apartemen lo dulu."

"Malah ketawa lagi lo!" Rena ngusap muka. "Dah lah. Capek gue. Mau balik aja."

Rena langsung balik badan dan berjalan menuju apartemennya. Persis seperti yang dia bilang ke Nami, apartemennya ada di sebelah Joshua. Makanya begitu Rena menekan kode akses masuk, dia bisa lihat Joshua masih ada di depan pintu apartemen. Cowok itu malah bersandar dan melemparkan senyum ke arahnya alih-alih masuk ke apartemennya sendiri.

"NGAPA LO!?" Rena melotot garang. "Gue nggak segabut itu dobrak apartemen lo lagi buat labrak lonte lo itu."

Joshua tertawa. "Jaga-jaga nggak ada salahnya."

"Akhlak lo noh perlu dijaga."

Dan Rena masuk ke apartemennya setelah puas mengacungkan jari tengah ke Joshua.

Dan Rena masuk ke apartemennya setelah puas mengacungkan jari tengah ke Joshua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rena sudah mandi wangi, bersih, cantul berseri. Namun tidak dengan perasaannya. Jujur, kalau dia memang senekat dan segila itu, sudah Rena dobrak pintu apartemen Joshua buat menyerang Nami.

Rena yakin lebih dari seratus persen kalau Nami bakal menginap di apartemen Joshua. Apa lagi kalau bukan mengangkang melebarkan kedua paha sambil merengek-rengek minta disodok Joshua?

Fuck Up the FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang