Tanpa mereka sadari Lina wanita itu sedari tadi mengintip dibalik pepohonan tatapannya mengarah ke pada seseorang yang berani - beraninya menggagalkan rencananya dan mengambil pundi - pundi uangnya.

" aku akan merebutnya kembali dan membalaskan dendamku lihat saja nanti " ucapnya pelan dengan senyum miringnya.

... 

Selama perjalanan berlangsung tak ada yang membuka suara sampai pertanyaan Nathala membuat Harlan mengehentikan laju mobilnya.

" apa kau tau siapa yang membantuku untuk pergi ? " tanyanya menatap Harlan.

Harlan menghentikan laju mobilnya membuat Nathala terkejut dan juga takut. Harlan menyunggingkan senyumnya menatap Nathala seolah mengejeknya.

" kau akan tau nanti " ucapnya dan kembali melajukan mobilnya membelah jalanan kota.

Dua jam berlalu dan akhirnya perjalanan pun berakhir dan sampailah Nathala di depan rumah besar dan juga megah. Harlan pria itu keluar lebih dulu dan membukakan pintu untuknya. Menggenggam tangannya erat seolah Nathala akan pergi lagi darinya.

" apa kau ingin melihat siapa yang membantumu untuk kabur baby ? " tanyanya menawarkan.

Nathala yang mendengar pun mengangguk cepat. Ia benar - benar khawatir sekarang apa yang telah terjadi pada Linia tak mungkin pria itu akan melepaskannya.

Harlan membawa Nathala disebuah lorong yang gelap dengan bau anyir yang begitu menyengat. Bahkan Nathala ingin muntah saat mencium bau anyir yang menyebar dilorong ini.

Sampai sebuah cahaya redup menerangi sebuah ruangan yang terdapat begitu banyak darah. Linia gadis itu dalam kondisi yang kacau penuh luka dan apa itu sebuah pisau yang masih menacap sempurna di paha gadis itu.

Nathala menatap Harlan tak percaya. Nathala melepaskan genggaman tangan Harlan dan berlari menghampiri Linia.

Air mata gadis itu tak bisa terbendung lagi. Nathala menangis menatap Linia yang penuh dengan luka cambuk dan goresan pisau.

" Harlan cepat bawa Linia ke rumah sakit cepat " ucapnya pada Harlan yang hanya menatap gadis itu dengan datar.

" Linia apa kau masih kuat ? Tolong jangan tutup matamu aku mohon hiks hiks " ucapnya yang berusaha untuk menyadarkan Linia.

Linia membuka matanya menatap sayu kearah Nathala yang tengah berjongkok dihadapannya.

" a - apa yang k - kau lakukan disini, ce - cepat pergi dari sini " ucap Linia yang berusaha untuk sadar dan tak menutup matanya.

" tidak Linia kau harus kerumah sakit aku akan meminta Harlan mengantarmu, sebentar " ucap Nathala dan bangkin berlari menghampiri Harlan.

" hiks hiks ku mohon tolong bantu aku ku mohon " mohon Nathala mentap Harlan berharap pria itu akan mengabulkan keinginannya.

" to - tolong bawa Linia kerumah sakit aku mohon Harlan " mohonya lagi yang tak kunjung mendapatkan jawaban dari Harlan.

Pria itu menatap Nathala tersenyum tulus kemudian menyentuh pipi Nathala mengusapnya pelan. Harlan mengambil beberapa helai rambut Nathala dan membawa anak rambut itu kebelakang telinganya.

Nathala kembali menatap Harlan yang masih tak ingin membuka suaranya. Ia menarik pelan kemeja yang Harlan kenakan.

" aku mohon bantu aku " mohonya lagi.

Harlan menundukan kepalanya menatap Nathala yang hanya sebatas dadanya.

" ini semua tak akan terjadi bila kau tak kabur dari ku " ucapnya datar.

Nathala memundurkan langkahnya mendongakkan kepalanya menatap Harlan yang masih menatapnya dengan datar.

" aku akan membawanya sendiri " ucapnya dan berlari menghampiri Linia yang sudah semakin lemas.

" berhenti " ucap Harlan dingin.

Nathala tak mengidahkannya dan terus berlari menghampiri Linia.

" Nathala apa kau tak mendengar ? " ucapnya lagi.

Lagi - lagi Nathala mengacuhkan ucapan Harlan dan terus berlari mendekati Linia.

" baiklah jika itu maumu " ucapnya.

Harlan menatap anak buahnya dan mengintrupsi melalu sorot matanya.

Ctakk...

Suara cambukan dan triakan kesakitan Linia kembali memenuhi ruangan ini. Nathala gadis itu semakin menambah laju larinya untuk segera menghampiri Linia.

" jika kau mendekatinya maka dia akan mati " ucap Harlan mengancam.

Nathala berbalik menatap Harlan dengan air mata yang terus mengalir.

" aku mohon hentikan semua ini aku mohon " mohon Nathala untuk kesekian kalinya.

" aku akan menghentikannya-" ucapan Harlan terjeda.

Ia menghampiri Nathala menatap gadis itu dan mengikis jarak diantara mereka berdua.

" asal kau mau menggantikannya " bisik Harlan tepat dibibir Nathala.

...

Hola gusy apa kabar semua?? ada yang kangen ceritaku g?? atau kangen aku ahahah.

Kira - kira Nathala bakal jawab apa ya?? Dan apa yang bakal Harlan lakuin kalau Nathala bilang iya atau nggak.
Yang kepo sama kelanjutannya jangan lupa vote dan komen yaa biar moza semangat nulis🙌

Jangan lupa juga buat follow akun ig author dan juga akunya si Harlan

Author : @moza_izzaa
Ig Harlan : @harlan_stanly


Thank you 

You are mine !!  [ End ]Where stories live. Discover now