07

26 2 1
                                    

"Gue di mana??" Ucap Claura yang baru saja sadar dari pingsannya. Saat ini Claura sedang berbaring di kasur di UKS.

"Sedangkan orang yang bersama Claura di dalam UKS berdiri dari tempat duduknya. "Lo di UKS" jawab lelaki itu.

"Kenapa gue bisa di sini?" Tanya Claura yang ke bingung.

"Lo tadi pingsan di lapangan" ucap lelaki itu sambil mengambil air minum di dekat Claura untuk di berikan kepada Claura.

"Lo mata-matain gue?" Tanya curiga Claura setelah mengambil minum sari tangan lelaki itu.

"Lo kira gue dong apa? Kembaran Lo tuh juga dari tadi perhatiin Lo mulu?!" Ucapnya sambil berjalan ketempat duduk.

"Kalau dia gue ud-" ucapan Claura terpotong saat seseorang membuka pintu dengan kasar. Claura dan lelaki yang bersamanya memalingkan pandangannya kearah pintu.

"Hah...hah" suara nafas tergesa-gesa dari lelaki yang membuka pintu "Lo gak papa?" Tanya lelaki itu dengan raut wajah khawatir.

"Menurut Lo?" Tanya balik Claura. Biasanya kalau di tanya malah nanya balik.

"Gue kira Lo udah mati??" Kata lelaki itu sambil berjalan kearah kursi yang ada di dekat Claura. "Eh Lo sejak kapan di sini?" Tanya lelaki itu kepada orang yang ada di kursi yg berada di sudut ruangan.

Sedangkan orang yang di tanya itu menatap nya malas. Tampah mengatakan apa pun ia mengeluarkan handphone nya yang ada di saku celananya.

"Sialan!!" Kesal Claura sambil memukul kepala lelaki yg berada di dekatnya.

"Aduhhh!! Sakit goblok" kesalnya sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Mulutnya bisa di jaga gak?" Ucap lelaki yg berada di ujung sudut ruangan yang masih sibuk dengan handphone nya. Sok sibuk amat sih, hahaha

"Cih. Sok sibuk?!" Kesal lelaki itu lalu kembali menatap Claura yg duduk di kasur di dekatnya.

"Salah sendiri, siapa suruh lo doain ana mati?" Ucapnya dengan tatapan sini kepada kembaran nya yang kurang ajar ini.

Ana adalah panggilan khusus dari si kembar Fadli Fadil.

"Gue cuman bilang, gue gak doain bego!!" Kesal Fadil.

"Kalau mau ribut jangan di sini, kepala gue sakit?!" Ucap Claura yang merasa kesal dengan kelakuan si kembar yang tidak tau umur. Sudah besar masih aja kelakuannya ke bocah aja!!.

"Elu sih, dengar kata ana?" Kata Fadli.

"Lah kok gue?"

"Lah emang lu yang mulai"

"Lu"

"Lu"

"Lu"

"L-"

"Gue bilang diam?!!" Kesal Claura yang yang kepalanya mau terbakar dengan api. Hahaha canda api.

"Lu" kata Fadil dengan suara kecil yang bisa di dengar Claura.

"Keluar" kesal Claura dengan menatap sini Fadil.

Sedangkan orang yang di tatap, memalingkan pandangannya ke arah yang lain sambil bersiul.

"Ana, kenapa harus jalan ini yang Lo pilih? Padahal ada jalan bagus untuk memancing dia?!" Tanya Fadli yang mengalihkan pembicaraan agar Claura tidak tambah marah. Emang yah Fadli yang selalu di hati?!! Hehehe.

"Lo diam saja, kalian hanya ikut kata gue? Ingat Lo berdua hanya sebagai peluncur dan kuda dalam permainan gue. Kita hanya menunggu kapan kedatangan pion kita?!" Jelas Claura dengan senyum miring dengan penampilan yang sedang berkuasa sambil pandangan mata ke arah jendela yg mengarah ke lapangan utama.

00.21Where stories live. Discover now