Part 01

16 8 2
                                    

Suara adzan shubuh yang menggema dipagi hari, diiringi dengan suara kokokan ayam yang saling bersahutan, seolah-olah mengajak orang yang masih terlelap dalam tidurnya untuk segera bangun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara adzan shubuh yang menggema dipagi hari, diiringi dengan suara kokokan ayam yang saling bersahutan, seolah-olah mengajak orang yang masih terlelap dalam tidurnya untuk segera bangun. Begitu hal nya dengan seorang gadis ini. Dia sudah bangun sedari waktu masih menunjukkan pukul 04.00 WIB.

Membersihkan rumah, dan mencuci pakaian ataupun piring yang kotor. Itu semua adalah kegiatan yang dilakukan gadis itu setiap pagi nya. Hanya memasak yang tidak ia lakukan.

Sejujurnya dia tidak begitu mahir dalam memasak.

Sssttt..
Jangan bilang ke siapa siapa yaa!!! Peringatan keras!!
Hahah

"Ah udah adzan subuh ya. Harus cepetan selesain nyuci nya nih, terus mandi dan juga shalat," ucap gadis itu seraya melanjutkan kegiatan mencuci piringnya.

Dia pun bergegas mandi setelah kegiatan mencuci piring nya sudah selesai, dan menunaikan kewajiban nya sebagai umat muslim.

Belajar setelah melaksanakan shalat subuh. Itu juga kegiatan yang kerap dilakukan gadis itu tiap hari nya, entah itu membaca ulang materi, merangkum, atau mengerjakan soal-soal yang ada.

1 jam berlalu.

Gadis itu segera merapikan buku-buku nya. Memasukkan buku mata pelajaran hari ini ke dalam tas sekolah nya yang berwarna biru laut itu.

 Memasukkan buku mata pelajaran hari ini ke dalam tas sekolah nya yang berwarna biru laut itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Qilla berangkat ya Bu, assalamu'alaikum." ucap sang gadis seraya bersalaman dengan ibunya, yang kemudian diikuti oleh sang adik. Dia menuju ke motor kesayangannya, lalu menghidupkan mesin dari alat transportasi itu.

Yapp benar, gadis itu bernama Qilla. Nama lengkapnya ialah Shaqilla Adiba Atmarini. Anak sulung dari sepasang suami istri yang bernama Rizal Maulana dan Kirana Damayanti.

"Wa'alaikumussalam. Hati-hati ya kak, jangan ngebut-ngebut bawa motornya!!!" balas sang ibu memperingati anaknya.

" Okeee, siapp" serentak kakak dan adik itu menjawab. Sang adik melambai kan tangannya sampai motor itu pun pergi dari halaman rumahnya.

15 menit kemudian..

Mereka sampai di sebuah sekolah dasar yang bernama SD Negri 2 Bakti Pertiwi, tempat sekolah sang adik. Balqis Almaira, yang masih duduk di kelas 4 SD tahun ini.

Aira pun turun dari motor. Mengambil tangan kiri kakak nya untuk dicium sebagai tanda hormat sang adik kepada kakak nya.

"Belajar yang bener! Pulangnya juga hati-hati, tungguin temen dulu!" Qilla memperingati sang adik.

"Iyaa iyaaa," balas sang adik malas.

Qilla pun berdecak, lalu menatap Aira dengan tajam, "jangan iya-iya aja Ra! Lakuin yang kakak suruh. Yaudah ya kakak berangkat dulu."

***

Qilla sampai juga di sekolahnya. Memakirkan motornya di parkiran yang ada di sekolah nya.

SMA Aksara Bangsa. Salah satu sekolah negeri yang ada di tempat tinggalnya Qilla, di Lampung. Tempat dimana Qilla belajar selama 1,5 tahun ini.

Qilla lalu berjalan menuju ke kelas nya, kelas 11 IPA 3 dimana didalam nya terdapat 29 siswa dan siswi. Di sekolah SMA Aksara Bangsa ini ada beberapa ruangan yang terdapat disana, seperti ruang kelas 10, 11, dan 12 - dimana setiap angkatan ruangan kelas nya terdapat 6 kelas; 3 IPA dan 3 IPS, ruang guru, yang bersebelahan dengan ruang tu, perpustakaan, ruang lab, gudang, dan juga kantin.

Oh yaa, jangan lupakan juga lapangan basket, takraw, dan bola voli yang dimiliki sekolah ini. Setiap lapangan memiliki luas yang lebar, jadi memungkinkan untuk para siswa bermain di setiap lapangan itu.

Qilla sudah berada di depan kelasnya. Kening Qilla mengernyit bingung,

Pintunya kebuka? Udah ada yang berangkat apa ya?

Qilla bingung. Siapa sih yang ga bingung disaat jam masih menunjukkan pukul 06.35 tapi sudah ada yang membuka kelas nya? Bukan hal yang aneh emang, tapi jam segini memang masih sepi.

Di kelasnya sendiri yang kerap berangkat pagi kaya gini pasti hanya Qilla dan satu teman kelas cowonya.

Qilla sendiri memang sudah sedari dulu berangkat pagi kaya gini. Murid teladan, pikir semua murid yang sekelas dengan dirinya.

Dia udah dateng?

Sambil menerka-nerka segala apa yang ada di pikiran nya, Qilla berjalan masuk ke kelasnya. Menatap ke sekeliling ruangan. Ternyata benar, sudah ada makhluk yang sedang duduk di salah satu kursi yang berada diposisi ke dua dari belakang. Dan seperti sebelumnya, dia pasti sedang menggambar.

Qilla tersenyum tipis melihatnya, dia kaya biasanya, selalu rajin haha.

Dia berjalan menuju ke kursi nya yang tepat berada di depan pria itu. Menaruh ransel nya di atas meja. Melirik sekilas cowo tadi, dan tanpa diduganya tatapan itu dibalas oleh si cowo.

"Kenapa?" tanya si cowo sambil menatap Qilla heran. Menutup buku yang sedari tadi digunakan untuk media menggambarnya.

Dengan cepat Qilla mengalihkan pandangan nya ke ransel biru laut yang dimilikinya.
Pliss Qilla salah tingkah hehh!!!

"Engga. Btw, lo rajin amat Ka udah duduk anteng di kelas pagi-pagi kaya gini," ucap Qilla seraya mengambil handphone nya yang ada di ranselnya itu. Mendudukkan dirinya di kursi.

"Biasa aja," balas nya cuek. Dia membuka buku nya lagi dan melanjutkan acara menggambar nya tadi, "lagian ini udah siang."

"Ini masih bisa dibilang pagi loh Pak Aska!" ucap Qilla seraya memainkan handphonya. Dia menunggu cowo itu berbicara lagi, tapi sampai kelas menjadi ramai hanya keheningan yang tercipta diantara keduanya.

Menghela nafas, lantas melirik si cowo yang terdapat dibelakangnya. Dia sedang berbicara dengan teman sebangkunya.

Haha masih sama ternyata....







SHAQILLAWhere stories live. Discover now