Hiraeth | Side Story Jungkook

150 21 5
                                    

Kusarankan mendengar lagu Bruno Mars ~ When I was Your Man sebelum membaca cerita ini.
Happy reading!!

Jungkook pov.

Aku berada di salah satu club di Itaewon. Beberapa hari ini ehm.. bukan lebih tepat nya beberapa minggu ini hidup ku kacau. Setelah Dira menikah dengan Suga aku hilang arah. Aku sakit, bahkan aku tidak tahu harus melakukan apa selain minum alkohol.

Aku menjadi seribu kali lipat lebih diam dari biasanya. Dulu waktu awal debut aku memang pendiam tetapi kali ini lebih parah. Aku menyendiri dan hanya berbicara seperlunya.

Aku juga jarang mengaktifkan media sosial ku untuk memberi kabar kepada penggemarku atau bahkan memposting wajah selfie ku. Aku terlalu malas, hidup ku hampa.

Aku mentatto mata Dira di lenganku yang membuat kehebohan di media sosial. Aku ingat mata itu,mata yang membuat aku jatuh ke dalam nya. Mata yang mampu membuat ku hilang fokus selama konser dimana malam itu aku bertemu dengan Dira untuk pertama kalinya.

Kalau di pikir-pikir aku sudah menyukai nya dari awal aku menatap mata nya dari panggung sebelum Dira akhirnya meneriakan namaku.

Mata nya yang berbinar tetapi memiliki banyak luka dalam waktu yang bersamaan. Mata nya sangat indah aku tidak berbohong aku sangat menyukai matanya sehingga aku berani untuk menggambar nya di lengan ku.

Berbagai spekulasi berkembang di luar sana, ada yang bilang itu mata Lisa walaupun Lisa adalah mantan kekasihku tetapi sebenarnya memang bukan. Bahkan ada yang mengaitkan dengan ilmu illuminati tsk.. berlebihan sekali padahal yang sebenarnya itu adalah mata Dira.

Setiap minuman yang ku teguk membawa ingatan ku tentang saat-saat aku masih bersama dengan Dira. Senyum nya, tawa nya, perhatian nya padaku, bahkan seks nya.

Gila. Aku hampir saja membawa Dira kabur saat di pesta pernikahan nya kalau saja Ibu tidak memanggil ku. Aku ingin sekali mencium bibir nya dan memeluknya karena aku sangat merindukan nya. Tanpa sadar sekarang air mata ku menetes. Entah ini sudah botol ke berapa yang ku habiskan. Aku ingin melupakan Dira ini terlalu sakit untuk ku.

"Jungkook" aku menolah mendapati Jimin mendatangi ku.

"Kau gila yaa.. kau bisa mati jika terus-terusan seperti ini Jungkook" dan aku hanya tersenyum miring. Mati ya ? Kalau mati apa aku masih sesakit ini.

"Hyung.." kataku.

"APA" Jimin duduk di sebalah ku dia begitu marah melihat ku dan juga begitu khawatir.

"Aku rindu noona" dan wajah ku tertunduk di meja bar. Aku sudah tidak bisa menanggung nya hati ku benar-benar hancur.

"Jungkook ku mohon sadarlah jangan seperti ini. Hidup mu masih panjang. Kau bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari Dira"

"Tapi aku hanya ingin noona hyung.. rasanya sakit sekali disini" aku memukul-mukul dadaku sendiri. Aku mabuk memang tetapi aku masih sadar apa yang sedang aku lakukan.

"Hyung.. saat siang hari aku bisa tahan tetapi kalau malam hari kenapa rasanya begitu sesak ya. Aku tidak sanggup hyung aku begitu mencintai dan merindukan noona. Aku harus apa hyung" Jimin menghela nafas nya dan mengambil gelas lalu menuangkan minuman lalu meneguk nya.

"Aku akan menemani kau minum malam ini lalu besok aku harap kau sudah lebih baik Jungkook. Ku dengar apartemen mu sudah terjual. Sekarang kau tinggal dimana ?" Tanya nya.

Ya.. aku memang menjual apartemen yang pernah aku tinggali dengan Dira. Aku hanya tidak sanggup berada disana. Terlalu banyak kenangan nya. Sebelum Dira dan Suga menikah, Suga datang kepada ku untuk meminta izin mengambil barang-barang Dira yang tertinggal di apartemen. Padahal hanya barang nya tetapi saat Suga membawanya aku seperti kehilangan segala-galanya.

Before You Say Goodbye || Jeon Jungkook BTSWhere stories live. Discover now