14.TUGAS

1.7K 189 25
                                    

Haii terimakasih sudah singgah
Jangan lupa vote komentnya
________

Ara malas-malasan di depan tv dengan setoples rengginang yang menemaninya.

Hana sudah berpamitan pulang beberapa jam lalu papah Herman serta mamah Rani sudah pulang dari makasar.

Sebenarnya Ara sedikit tak rela jika Hana pergi,tetapi Ara juga tak enak akan mamah Rani yang di rumah juga sendiri jika papah Herman pergi bertugas.

Ara mendapatkan oleh-oleh khas Makasaar begitu banyak bahkan Ara sampai membagikannya ke tetangganya bu Asya dan bu Nidiya.

"Enaknya ngapain yah" gumam Ara yang merasa bosan."Telpon bunda aja"lanjutnya tersenyum.

"Halo bunda"

"Assalamualaikum dulu Ra"

"Hehhe iyah lupa,bunda Ara kangen"

"Kamu ini belum aja genap seminggu disana udah kangen" kekeh Irena di seberang sana

"Ya kangen aja masa gk boleh bunda mah gitu"

"Dasar manja,gimana disana betah kan"

"Nggak nda sepi banget gak rame kayak di rumah "

"Kalau mau rame buruan ngasih bunda sama ayah cucu biar kamu gk kesepian di sana" tawa Irena dengan ungkapannya

"Ara belum mikir kesana lulus sarjana aja belum" geram Ara menyahuti

Irena tertawa di seberang sana"bentar lagi kamu nyusun skripsi loh gak lama lagi udah lulus wisuda"

"Gak segampang itu bun,udah deh jangan dulu ngomong in ini,mending bahas lainya aja"

"Hahaha iyah sayang bunda hanya becanda"kekeh Irena disana

"Iyah nda"

"Kak pertanyaan bunda belum kamu jawab yang tempo kemarin,itu kamu kemana malam-malam,kasian loh nak Fhatur sampe nyariin kamu kesini mana keliatan banget tuh suami kamu capeknya bukan main dari raut wajahnya,kak lain kali jangan main pergi-pergi kalo ada apa-apa gimna yang susah juga Fhatur bingung nyariin kamu" ucap Irena panjang kali lebar.

Ara membuang nafasnya pelan mendengarkan ceramah panjang kali lebar sang bunda huhf syukurlah bundanya tidak mengetahui hal lain selain itu kalau saja tau ia akan di ceramahi sebulan penuh

"Ara denger gak apa yang bunda bilangin"

"Denger kok bun,Ara hanya pergi liat sunset hehe"

"Kamu ini lain kali jangan seperti itu,kalau pergi keluar harus ijin dulu sama nak Fhatur,ingat nak kamu sudah menikah Rhido kamu ada padanya"

"Iyah Nda"sahut Ara

Percakapan mereka terhenti dengan Ara yang ingin mengerjakan tugas kampusnya.

Tak berlangsung lama Fhatur tiba di rumah dinas matanya memicing menatap Ara yang sedang tertidur dengan posisi tak nyaman bersamaan dengan setumpuk buku kertas hvs dan lainya ikut berhamburan.

Fhatur tak mempermasalahkan itu,ia memilih membuka sepatu pdlnya lebih dulu dan berjalan menghampiri Ara membopong gadis ke dalam kamar.

Melihat raut wajah lelah Ara Fhatur menarik sudut bibirnya tersenyum sedikit menundukkan kepalanya mengecup kening Ara dengan sayang.

Sudah menjadi rutintitas Fhatur seperti itu jadi tak usah heran lagi.

Lelaki itu melangkah masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

ARABELA STORY (END)Where stories live. Discover now