4.FREE

2K 267 99
                                    

Happy reading
Terimakasih sudah singgah
Jangan lupa vote
________

Tak terasa sudah seminggu sudah pertunangan Ara dan Fhatur.

"Bunda Ayah kemana?"

"Ada urusan penting di batalyon," sahut Irena.

Ara beroh ria memilih menikmati sarapannya.

"Hari ini kamu free?" tanya Irena menatap Ara yang nampak santai dengan baju rumahan.

"Free bun, makanya itu Ara bangun kesiangan."

"Ckck, kalo udah nikah beda kak, jangan bangun kesiangan, kasian suami kaka entar kelaparan," sahut Galang berdecak sebal.

Ara menatap tajam ke arah Galang"gk usah nyari ribut!"

"Udah-udah, kok malah asyik berantem." lerai Irena pada kedua anaknya.

"Maaf bunda," ucap Ara dan Galang bersamaan.

"Dimaafkan, nanti selesai sarapan bunda minta tolong kamu belanja ke alfaramt, soalnya bunda mau ke bataloyon hari ini ada kegiatan persit."

Ara mengangguk patuh, tak apalah lagi pula ia juga ingin belanja cemilan yang sudah habis.

"Assalamualaikum, bunda tinggal dulu."

"Wa'alaikumsallam," sahut Ara dan Galang.

Galang telah pergi sekolah beberapa menit lalu setelah menghabiskan sarapan nya.

Ara langsung memberishkan piring kotor dan gelas kotor, setelah dirasa beres, Ara beranjak ke lantai atas mengambil cardingan dan dompetnya.

Ara membawa pelan motor skupy kesayangannya, menikmati udara segar di pagi hari.

Gadis cantik berambut sebahu itu memarkirkan motornya kedepan Alfamart, dengan cuek ia masuk kedalamnya. membaca list belanjaan yang bundanya kirim melalui pesan whatsapp.

Ara mendorong troli belanjanya ke arah kasir, setelah lelah memilih sayur-sayuran, hingga buah, di tambah dengan cemilan serta cup escreamnya.

"Totalnya 643."

"Aduh, kenapa gak kepikiran belanjanya sebanyak ini sih," batin Ara menatap nanar isi dompetnya hanya membawa tiga lembar uang merah, harusnya ia membawa kartu debitnya.

"Mba," panggil sang kasir yang menatap Ara berpikir.

"Umm gini mba saya bayar 300 ribu dulu, soalnya saya gk bawa kartu debit," ucap Ara penuh harap menyodorkan tiga lembar uang merah.

"Mba kalau gak ada duit, mending gak usah belanja deh," sahut salah satu kasir yang ada disana dengan julid.

Ara menahan nafasnya sabar, ia jadi pusat perhatian semua pembeli. malu sungguh malu, terlebih omongan sang kasir yang tidak berperi kemanusiaan, ia harus berpikir keras, bagaimana ini antrian di belakang sana menyuruhnya cepat menyingkir.

"Ini punya saya, sekalian bayar punya dia,"ucap seorang lelaki tampan yang begitu tak asing di pendengaran telinga Ara.

"Lo,"ucap Ara yang sedikit kaget menatap lelaki tampan tak lain tunangannya yang sedang membayar tagihannya.

"Eh gk usah,"ucap Ara dengan cepat merasa tak enak pada Fhatur.

"Sudah tidak masalah," sahut Fhatur melenggang pergi begitu saja.

"Udah deh mba gak usah sok-soan nolak, syukur-syukur, masih ada yang mau bayarin,"cibir sang kasir menyodorkan kantong belanjaan Ara.

Ara tak menjawab ucapan mba kasir yang begitu sensi padanya, ia memilih keluar dari alfamart. di tatapnya Fhatur masih berada di luar sana.

ARABELA STORY (END)Where stories live. Discover now