~ Part 37 || MGT ~

510 76 11
                                    

Welcome readers,
My Guardian Twin's!

Welcome readers,My Guardian Twin's!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪ ♬ ヾ(´︶'♡)ノ ♬ ♪

📍Bandung, 08:00 AM

Usai mendapat telfon dari putranya, Pramesti masih diam di tempat duduknya. Bukannya tenang tetapi semakin gelisah. Hatinya berkata ada yang tidak beres, namun dia tidak tau apa yang membuat hatinya tidak tenang. Kini tatapan wanita dewasa itu kosong kedepan, fikirannya berkelana kemana mana. Antara suaminya, kedua putranya dan... Nindi.

Sebenarnya ada apa sama mereka semua yang jauh disana?

"Asti, sarapannya sudah siap nih!" dari arah dapur sosok dokter psikolog berteriak layaknya di rumah sendiri.

"ASTI!!"

"PRAMESTI!!"

"Ishh.. kemana sih dia?" gerutunya. Susan berjalan dengan sedikit kesal. Pemilik rumah itu menghilang begitu saja.

Ketika tepat didepan ruang makan, dia menemukan sahabatnya yang setia melamun dengan sebuah sapu digenggamannya.

Iya, hari ini Susan memutuskan untuk berkunjung ke rumah Pramesti, sahabatnya. Dikarenakan jadwal prakteknya libur dan suaminya sedang bertugas diluar kota. Daripada di rumah sendirian dan membosankan, akhirnya Susan memutuskan bangun pagi untuk pergi menemui Pramesti. Namun sepertinya keberuntungan sedang berpihak padanya. Kedua putra Pramesti dan Nindi berlibur ke Jakarta, jadi ada gunanya dia datang menemani Pramesti yang kesepian.

"Katanya tadi mau bersih bersih, tapi kenapa malah melamun gitu?" tanya Susan pada dirinya sendiri.

Daripada penasaran Susan beranjak mendekati Pramesti. "Asti.."

Tetap tidak ada respon, itu artinya Pramesti memang sedang melamun.

"Asti!" gertaknya.

Pramesti terkejut dan langsung menyadari kehadiran Susan disampingnya.

"Kamu ngagetin tau!"

"Ya lagian dari tadi dipanggilin bukannya nyahut malah bengong disini. Ada apa sih?" bisa Susan baca raut Pramesti yang sedang banyak fikiran.

"Ma–makanannya udah siap?" tanya Pramesti mengalihkan pembicaraan.

"Kamu itu kebiasaan deh! Orang lagi ditanya kok malah tanya balik sih?"

Pramesti terkekeh, mengusap tengkuk lehernya yang tidak gatal. "Aku gapapa kok."

"Bohong! Jangan coba coba bohongi aku ya, As!" ancam Susan dengan tatapan tajamnya.

My Guardian Twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang