Bagian 7 : Krisis Kepercayaan [II]

725 127 13
                                    

Wattpad Trailer ㅡ MAFIA WARNA

●●●

Yaudah lewatin aja ya gangguannya wkwk

●●●

"Tolong pergilah Chery!"

Chery semakin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia bingung kepada Luna yang terus menghindarinya seperti sedang digentayangi hantu. Padahal Chery hanya ingin meminta gelangnya dikembalikan. Oh, benar saja Chery tidak tahu menahu bahwa gelangnya itu sudah kembali dan telah ditukar dari gelang Jean yang sebelumnya Ia kenakan.

Chery merengut kesal saat Luna mengatakan bahwa gelangnya sudah tidak bersamanya lagi. "Kamu meminjam barang dan menghilangkannya? Luna, bahkan jika kau mau bertanggung jawab, kau tidak akan bisa melakukannya. Gelang itu buatan khusus!"

"J-jangan asal bicara! Kakakmu sudah menerimanya!" Luna berteriak sekaligus gugup setengah mati. Lusa kemarin, dia ingat dibekap orang berbadan kekar tepat sebelum masuk sekolah. Tidak ada yang menolong karena sopir pribadinya telah pergi bersama Ayahnya untuk ke kantor dan malangnya lagi di luar gedung sekolahan sudah sepi sebab sebentar lagi memasuki jam pertama pelajaran.

Setelah itu, semuanya seakan terjeda.

Tiba-tiba dia terbangun di teras rumahnya pada sore hari. Rumahnya masih kosong penghuni. Ayahnya belum pulang bekerja, Ibunya masih belum pulang selepas menginap di kediaman Neneknya bersama asisten rumah tangga. Benar, Luna terbangun sendirian dan bersyukur dirinya masih selamat tak berkurang satu raga pun. Kecuali benda di tangannya.

Luna masih merasa ragu dengan keadaannya. Jadi dia tidak mengadukan kejadian yang menimpanya pada siapa pun. Toh, Luna yakin orangtuanya pasti berpikir dia mengada-ada saja tentang penculikan demi membolos. Dia tidak sekali dua kali ketahuan membolos sekolah.

Esok harinya dia berangkat sekolah dan tidak terjadi apa-apa. Waktu sekolahnya normal. Aktivitasnya kembali seperti biasa. Yang berbeda hanya seseorang berpakaian formal mendatangi dirinya sepulang sekolah.

"Nona Luna?"

"Benar. Ada apa?"

"Apakah anda ingat kejadian kemarin?" Tanya pria itu dengan nada biasa saja tapi bagi Luna sedikit menakutkan. Ditambah Luna terkejut bahwa ada yang tahu tentang tragedi itu. Awalnya Luna hendak lari masuk ke gedung sekolah untuk mencari bantuan karena sempat mengira pria di hadapannya kini adalah penculik.

"Saya pengawal Nona Chery yang ditugaskan untuk memberi peringatan kepada anda."

"H-ha?" Dia tahu Chery itu sangat kaya raya. Memiliki pengawal bukan hal yang tabu di dengarnya. Apalagi lingkungan sekolahnya elite. Yang dia herankan adalah mengapa pengawal Chery repot-repot datang kepadanya? Apakah karena gelangnya belum dikembalikan? Jadi Chery mengadu untuk menagih gelang itu? Tetapi faktanya tidak seperti itu rupanya...

"Bos saya meminta anda untuk menjaga jarak dengan Nona Chery. Sebelumnya kami sengaja mengambil gelang yang dipinjami Nona Chery, jadi tidak ada alasan lagi bagi anda untuk mendekati nona muda kami. Demi keselamatan anda, tolong jauhi Nona Chery."

"Kenapa?"

Pria itu menyunggingkan satu sudut bibir. "Apakah yakin ingin tahu? Jika terus bersikeras, berarti anda harus diculik sungguhan. Dan kami tidak akan membantu anda pulang seperti kemarin. Bahkan keselamatan anda tidak ada jaminan."

Luna menelan ludah kasar. Di balik sikap keramahan Chery ternyata orang-orang di sekitar gadis itu sangat menakutkan. Kaki Luna hampir tak bisa menahan beban di tubuhnya akibat deretan kalimat yang terlontar dari bibir pria berpakaian formal tersebut. Luna paham jika Bos pengawal Chery sudah pasti para kakaknya. Yang mana berarti lebih menakutkan dari pengawal satu ini.

"K-kalau Chery yang mendekatiku? Kalau dia bertanya-"

"Bertingkahlah seolah kejadian kemarin dan perbincangan kita saat ini tidak ada."

Luna akhirnya tersadar dari lamunan setelah Chery mendorong pelan bahunya dengan jari telunjuk. "Kakakku yang mana?"

"Em.. aku tidak kenal!"

"Orangnya seperti apa?" Selidik Chery.

Luna kebingungan. Dia 'kan tidak tahu perawakan Kakak Chery. Bertemu saja belum.

Dengan jawaban asal, Luna menjawab lalu secepat kilat meninggalkan Chery yang membeo di tempat. Melihat Chery saja, Luna sebenarnya sudah gemetaran. Lantaran peringatan pengawal gadis itu kemarin.

"Kuserahkan pada Kakak laki-lakimu!"

"Dasar aneh..." Tentu saja kalimat 'aneh' terbit di pikiran Chery. Dia saja tidak pernah memiliki kakak berjenis kelamin laki-laki.

▪︎▪︎▪︎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

▪︎
▪︎
▪︎

To be continued 🎫

"Mau update lagi? Tunggu wattpad trailer MAFIA WARNA tembus 27 like di youtube 😌"

Jangan lupa dukungan kalian 🌼 Readers-nim.
Add to reading list 🧺 and your library 🛒
Comment 🧩 so much
FollowㅡEgyGom : kangseulgissi

Thanks for reading 🎠 dan maaf masih banyak kesalahan penulisan 🗑

See you

MAFIA WARNA | Red VelvetWhere stories live. Discover now