Bagian 5 : Salah Paham

979 181 97
                                    

Wattpad Trailer ㅡ MAFIA WARNA

Udara hangat perapian menyambar kulit halus perempuan bermata sipit lengkap dengan tatapan sayunya. Pertanyaan Arlin beberapa waktu lalu membuatnya bagaikan anggota yang membangkang dari tegasnya aturan kelompok. Harga dirinya runtuh ketika Arlin bertanya tentang ‘pembunuhan’ yang sama sekali tidak pernah dia lakukan.

Aku bersumpah demi mengikuti semua aturanmu! Tidak ada kesempatan dalam pikiranku untuk melanggarnya.” Seza juga menegaskan bahwa dia tidak mungkin membunuh.

Arlin terdiam sementara.

“Baiklah. Aku akan mengawasimu.”

Pada akhirnya pengucapan Arlin yang baginya terkesan hati-hati, menimbulkan perasaan sakit dalam hatinya. Seza sedikit berharap. “Setidaknya kau percaya pada saudarimu, bukan? Kata-katamu membuatku rendah.”

Arlin memejamkan mata sejenak, mencoba mengendalikan pemikiran sesungguhnya yang dirinya pertimbangkan diam-diam. “Penilaianmu terlalu dangkal.”

“Keraguanmu juga terlalu menyakitkan untukku, Kak..” Ucap Seza meninggalkan Arlin yang sepertinya berniat menghentikan langkahnya.

“Seza...”

“Sereza?”

“Sereza Gemala Horison!”

Tiba-tiba bahunya ditepuk seseorang yang ternyata adalah Dyrza. Tepukan itu menyadarkan Seza dari lamunannya. Sekaligus menyadarkan diri bahwa pada detik yang sama Arlin berada tepat di seberangnya sedang menggenggam kotak kecil ㅡmenunjukkan barang yang ada di dalamnya.

Berbeda dengan kemarahan Arlin beberapa jam yang lalu. Saat ini dia terlihat lebih damai. “Pertama, aku cukup tersentuh karena memiliki anggota yang begitu setia. Kedua, aku senang mengetahui Jean menggunakan akalnya untuk memilih hukuman yang tepat pada anggota yang bersalah. Ini sangat berguna.” Katanya seraya menempelkan sesuatu dalam gelangnya.

Masih ingat dengan Alan?

Jean memberikan hukuman padanya dan Alan secepatnya menebus hukuman itu.

Saat ini terhitung 5 buah sensor yang sudah berada di tangan Arlin. Sensor ini sangat berguna untuk mempermudah pelacakan lokasi. Mengingat kejadian penculikan Chery palsu memakan banyak waktu untuk mencari letak keturunan termuda Keluarga Horison disekap. Sensor pemberian Alan pasti sangat membantu mereka pada waktu itu.

Setiap gelang penanda mereka sekarang telah terpasang sensor kecuali gelang yang masih melingkar di tangan Chery.

“Apakah Chery tidur?” Tanya Arlin tanpa mengalihkan perhatiannya kepada pintu kamar tua, tempat dikurungnya Chery. “Kami belum mendengar dia berteriak lagi.” Jawab Jean diselingi tawa kecil di penghujung kalimat.

“Kakak mau aku melakukannya?” Tawar Dyrza.

Arlin menggeleng pelan, dia akan pergi sendiri sekaligus memeriksa keadaan adik termudanya. Mungkin saja Chery sejak tadi sudah memaki Arlin karena tega menyiksanya di dalam kamar itu. Chery sangat takut tinggal sendiri di dalam ruangan tua, seluruh penghuni rumah pun tahu tentang ketakutan Chery. Tidak heran apabila nanti Chery kecewa pada Arlin yang mengurungnya di kamar paviliun.

Padahal Arlin sebenarnya khawatir pada adiknya. Jadi dia  memutuskan tetap bersama Chery bahkan meminta seluruh adiknya bermalam di sana. Pintu kamar paviliun pun dijaga dua orang berbadan besar, takut musuh datang lalu menyelinap masuk dan mencelakai Chery.

MAFIA WARNA | Red VelvetWhere stories live. Discover now