Bagian 6 : Serangan Misterius

1.2K 181 82
                                    

Wattpad Trailer ㅡ MAFIA WARNA

•••
PERINGATAN!!!

Bagian ini mengandung kurang lebih 2 rb kata. Mual, baper dan kepo ditanggung pembaca!
•••

“Ada apa, Chery?”

Lama sekali mulut Chery terkatup rapat dengan wajahnya yang mengeras. Ini untuk pertama kali Chery menampilkan ekspresinya yang seperti itu, terlebih lagi ditujukan kepada Arlin yang selalu mendapat tempat spesial di hatinya.

“Kakak mau mengurungku itu tidak main-main, ya?”

“Kau sudah merasakanㅡ” Perkataan Arlin menggantung, begitu menyadari tangan adik termudanya yang mengepal kuat di kedua sisi tubuhnya. Ia pun menyadari bahwa kaki adiknya telanjang menandakan bahwa Chery terburu-buru bangun dari tempat tidur untuk mengatakan sesuatu padanya.

“Aku mau sekolah biasa!” Teriak Chery tidak terima. Bukan hanya kakaknya yang lain, tetapi para pelayan dan tukang kebun pun sontak memusatkan perhatian pada nona termuda mereka.

Arlin masih mempertahankan posisi duduknya meskipun tak dipungkiri matanya terkedip cepat ketika Chery berteriak kepadanya.

“Kenapa Kakak berlebihan menghukumku? Aku punya banyak teman baik, nilai yang bagus, kehidupan sekolahku baik-baik saja dan aku sama sekali tidak membuat onar karena perihal gelang ini!” Ucap Chery penuh rasa marah, lantas berani membuang gelang dari tangannya. Sungguh, air mata Chery ikut keluar akibat cara berbicaranya yang mengotot.

Jean pun kesulitan menelan salivanya sendiri, tak menduga bahwa Chery akan terbawa emosi sebegitunya.

Sejenak Arlin memandang benda yang dibuang sia-sia oleh Chery kemudian memungutnya.

“Jika kau pulang seperti biasa dan tidak meminjamkan gelang milikmu. Maka aku tidak akan pernah berpikir memberhentikanmu dari sekolah itu.”

“Kenapa Kakak sangat terobsesi dengan benda ini? Memangnya aku bisa mati jikaㅡ”

Tiba-tiba Chery merasakan kepalanya terdorong ke depan hingga pipinya menubruk bahu Arlin. Chery perlahan merasakan rambutnya disisir sela jemari Arlin perlahan, diikuti gerakan tangan lainnya yang mengeratkan pelukan mereka berdua. Meskipun semuanya tampak lembut, tetapi tubuh Chery berhasil menegang sempurna akibat perlakuan tiba-tiba dari Arlin. Lantas ketegangannya bertambah ketika Arlin berbisik tepat di telinganya dengan tenang namun terselubung penekanan di setiap kata.  “Dengar, jangan berpikir aku tidak bisa berbuat yang lebih menyeramkan padamu ketika kau bertingkah seperti ini. Aku tidak suka adikku nakal dan membantah perintah dariku. Dan aku hanya ingin menjagamu tetap aman bersamaku.”

Kedua tangan Arlin membingkai wajah Chery disertai usapan lembut. Arlin menatapnya dalam sebelum membuka mulutnya kembali. “Mengerti?” Refleks Chery mengangguk sembari menutup mata erat, dia sudah terlihat pucat menghadapi sebagian kecil pesona Arlin dalam mengendalikan emosi.

Arlin berakhir tersenyum kemenangan, Ia mencium pipi Chery sekilas lalu duduk di tempatnya lagi setelah memasangkan gelang adiknya ke tempat semula. Arlin bahkan sempat mengedipkan mata pada Dyrza sehingga membuat Dyrza menggelengkan kepalanya saja disertai senyuman tipis.

“Hei, Sayang. Kamu belum sarapan, bukan? Kemarilah!” Dyrza menawarkannya roti panggang, tetapi Chery beralasan belum lapar dan akan melewatkan sarapannya.

MAFIA WARNA | Red VelvetWhere stories live. Discover now