Bagian 8 : Kakak Tertua dan Kejujuran

1K 144 22
                                    

Wattpad Trailer ㅡ MAFIA WARNA

●●●

Halo,

Mungkin beberapa pembaca ada yang penasaran sama visualisasi Luna, Tom, ataupun mungkin nanti ada cast tambahan lagi. Kalian bisa bayangin visual siapapun, entah idol, aktor korea, aktor barat bahkan diri kalian sendiri juga boleh. Bebas!

Oke, yuk langsung cuss baca! Keren kalian, goalsnya bisa tercapai😘

●●●

Saat ini Jean bertugas mengawasi pelatihan anggota yang baru bergabung dengan kelompoknya. Ia sempatkan bertanya tentang perkembangan apa yang mencolok dari puluhan anggota baru itu. Kemudian Jean hanya tersenyum segaris ketika mendengar kemampuan yang menurutnya biasa saja. Ahli senjata dan bela diri merupakan hal biasa yang sering Jean temui.

"Biokimia!"

Oh, ternyata ada yang baru. Syukurlah.

"Menarik. Jika dia ahli dalam bidang itu, tidak usah terlalu menekannya dalam bela diri. Otaknya lebih berguna daripada otot." Jean tersenyum sombong mengetahui benih baru yang akan menambah kekuatan Excalibur jika dirawat dengan baik.

Belum juga 10 detik senyuman itu bertahan. Sekarang bibirnya mendesis pelan ketika mendengar ocehan tak berguna dari anggota lain. Jika Jean tidak menggantikan tugas Arlin yang tengah menghukum penjaga serta pengawal di rumah Keluarga Horison, mungkin sekarang ini Jean tak perlu jijik dengan ocehan mereka.

"Aku dengar Ludra sekarang punya tempat pelelangan manusia."

"Maksudmu tempat melelang pesuruh atau 'pemuas' itu, hm?" Kata pria berbadan kekar dengan mengangkat dua jarinya bagaikan tanda kutip.

"Entah. Mau ikut berkunjung?" Ajaknya dengan senyuman dan tatapan penuh maksud.

Jean spontan melempar pena ke arah anggotanya. Tidak sakit tetapi berhasil menarik setiap atensi dalam satu bagian ruangan tersebut. Bahkan anggota baru yang berada di dalam area pelatihan yang mana tersekat oleh permukaan kaca ruang pengawas, ikut memberikan pasang mata mereka atas tindakan Jean.

"Ampuni kesalahan kami, Nona Teona."

"Oh, sudah paham letak kesalahannya?" Jean bersedekap angkuh, tak menghentikan kakinya untuk melangkah mendekati mereka yang sekarang menunduk takut. "Aku tidak suka kalian terlibat di dalamnya. Baik membeli, mendistribusi, atau sebagai produsennya. Mengerti?"

Belum mendapati anggukan. Jean menghembuskan napas ringan. "Jangan salah paham, di sini aku tidak pernah melarang kebutuhan biologis siapa saja." Jeda sejenak. "Gzh... hanya beli jasanya bukan manusianya!"

°°°

Matahari benar-benar sudah menunjukkan keberadaannya di siang yang terik ini. Akan tetapi puluhan pria berbadan kekar yang tengah bertelanjang dada ini harus menahan dingin lantaran sudah hampir dua jam tubuh mereka tercelup ke dalam kolam penuh bongkahan es. Akibat kelalaian seseorang yang lupa menyalakan alarm keamanan di luar kamar Seza, semua penjaga dan pengawal yang bertugas malam itu harus menanggung hukumannya.

Arlin mengisyaratkan Alan untuk mendorong balok es lagi ke dalam kolam berisi manusia. Tanpa bantahan, Alan segera melakukan permintaan ketua kelompoknya. Lebih dari sebagian jumlah orang yang terendam air kolam merintih kedinginan begitu genangan air di sekitar mereka bertambah dingin.

MAFIA WARNA | Red VelvetWhere stories live. Discover now