2.9 Rest In Piece My Prince

69 16 4
                                    

'Selamat beristirahat Cio,aku menyukaimu...'

-Dari Larissa untuk The Eldest Prince-

###

Setibanya dirinya di rumah Carel hal pertama yang dia lakukan adalah menghitung. Ada berapa orang yang seharusnya ada disana. Berapa orang yang seharusnya melepaskan rindu dengan dirinya. Seberapa banyak Namira mengelak,kenyataannya memang demikian. Hanya ada 6 pria 7 ditambah Carel. Tapi bukan itu yang Namira cari,bukan Carel.

Bersama dengan Bara,Namira dituntun untuk memasuki rumah Carel dan duduk di ruang tamu. Ketika duduk,Namira dihadapkan oleh 6 orang yang menatapnya dengan pandangan sedih. Namira tahu benar arti dari tatapan itu,dia ingin marah dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja tapi dia tidak bisa.

Dia tidak memiliki kekuatan untuk jangankan berteriak kepada mereka, Namira bahkan tidak mampu membuka mulutnya. Dia kaku.

"Larissa..." Panggil Athalan.

Namira mendongak. Bertemu tetap dengan netra coklat terang milik Athalan.

"Kamu butuh istirahat,istirahatlah dulu. Setelah memastikan bahwa kamu bisa kembali beraktifitas maka kita akan melanjutkannya..." Jelas Athalan.

Namira menggeleng.

"Gue baik-baik aja,dimana Acacio ??" Ujar Namira.

Alter menahan lengan kanan Namira kala wanita itu beranjak dari duduknya. Alter memaksa Namira untuk kembali duduk.

"Mereka bisa menunggu. Mereka akan menunggumu bahkan sampai kamu siap. Maka dari itu,kamu bisa beristirahat lebih dulu. Tenangkan dirimu,istirahatkan pikiranmu. Sejenak..." Jelas Alter pelan.

Arsen mengangguk.

"Setelah kau benar-benar tenang,kami akan membawamu ke Kak Cio..." Sambung Arsen.

Namira termenung.

"Apakah Acacio benar-benar tiada ?? Bagaimana bisa ?? Kalian bahkan tidak mengatakan apapun padaku ?? Bukankah Acacio kuat ?? Lalu kenapa dia bisa seperti ini ??" Ujar Namira menggebu.

Arsen menunduk.

"Katakan sesuatu !! Apakah kalian semua bisu ?? Kenapa tiba-tiba Acacio meninggal ?? Apa masalahnya ?? Bukankah seharusnya dia bahagia karena akan diangkat sebagai raja dan menikah ??" Ujar Namira dengan air mata menggenang dikedua matanya.

"Aku sudah membebaskan dia. Seharusnya dia bahagia !! Bukan malah mati!!" Teriak Namira dan berakhir dengan Athalan yang mendekapnya dengan erat.

Di dekapan Athalan Namira menangis dengan keras.

"Seharusnya dia bahagia bukan mati Athalan..." Lirih Namira.

Tidak ada yang bersuara. Hening. Semuanya memahami bagaimana sedih dan hancurnya Namira. Siapa orang yang tidak akan sedih ketika orang yang dia cintai meninggal selepas dia berpamitan untuk pulang ?? Dia hanya rindu akan rumahnya lalu kenapa dia pergi lebih jauh dari rumahnya ??

"Larissa,biarkan kakak tenang. Dia akan sedih jika kamu seperti ini..." Jelas Arys pelan.

"Benarkah ??" Ujar Namira lirih.

Semua orang mengangguk.

"Kalau begitu aku akan menangis agar Acacio kembali padaku. Dia tidak bisa meninggalkanku seperti ini. Dia tidak bisa !! Dia bahkan hanya mengatakan itu dari mimpi, seharusnya dia menemuiku dulu baru setelahnya dia bisa mati !!" Teriak Namira marah.

Athalan membawa Namira kembali ke pelukannya.

"Kakak akan dikremasi malam ini di pelataran istana Larissa..." Ujar Adolf yang sedari tadi bungkam.

7 Prince (Completed)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora