Part 16

12.4K 1.2K 63
                                    


Pagi di hari Jumat, haechan sudah tersadar dari tidurnya. Tadi malam ia sempat sadar untuk sekedar makan dan juga minum obat setelahnya kembali tidur.

Kondisi tubuhnya baik-baik saja, hanya apa yang di ucapkan dokter Kun itu benar. Haechan demam tinggi bahkan terus memuntahkan makanan yang masuk ke mulutnya.

Ten sangat khawatir melihat kondisi sang bungsu yang terlihat lemah di atas ranjangnya, tapi saat sang dokter memeriksanya kembali Ten bernafas lega. Setidaknya anaknya ini tidak perlu untuk dirawat intensif seperti dulu yang harus menggunakan selang oksigen dan beberapa alat yang melekat di dadanya.

"Mom."  Ujar Haechan lirih memanggil ibunya.

Ten yang di panggil pun menghampiri anak bungsunya. Anaknya ini akan sangat manja jika sedang sakit, jadi ia ataupun Johnny harus tetap stay di samping Haechan.

"Kenapa hmm? Ada yang sakit? Atau kamu lapar?"  Tanya Ten sembari mengelus rambut halus haechan.

"Mau pulang."

"Nanti ya tunggu sembuh dulu baru haechan pulang."  Gelengan kepala Ten dapatkan dari anaknya.

Haechan itu tidak suka berlama-lama di rawat di rumah sakit, ia lebih suka di rawat di rumah. Alasannya karena makanan rumah sakit itu hambar, jadi haechan tak suka. Beda halnya dengan di rumah, ia bisa memesan makanan secara diam-diam tanpa sepengetahuan ibu dan ayahnya.

"Pulang mom."  Rengek Haechan pada sang ibu.

"No! Hari ini dan beberapa hari kedepan haechan harus jadi anak yang penurut, Ara?"

"Shiroo."  Dengan decakan kesal haechan memunggungi ibunya, dirinya hanya ingin di rawat dirumah bukan dirumah sakit. Lagipula Cita-citanya itu kan ingin menjadi dokter bukan seorang pasien.

"Tunggu demam mu turun dulu baru kita pulang bagaimana?"  Ten memberikan penawaran pada anaknya, haechan yang mendengar itu pun hanya menghela nafas pasrah.

"Hanya sampai demam ku turun."

"Hmmm."  Sudahlah, biarkan Ten mengalah dengan anaknya yang keras kepala itu.

🌱🌱🌱🌱🌱

Hari ini Hendery masuk seperti biasanya, ia ingin membolos dan beralasan ingin menjaga adiknya tapi ibunya malah mengomelinya, dan jadilah sekarang Hendery di kelasnya.

Kelasnya masih sepi pagi ini dan hanya terlihat beberapa siswi saja, bel masuk sekolah pun juga masih lama berbunyi.

Hendery yang bosan pun menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya, ia ingin memejamkan matanya sesaat sebelum jam pelajaran pertama dimulai.

Telinganya sayup-sayup mendengar langkah demi langkah seseorang yang mulai memasuki kelasnya, bahkan ia juga menangkap beberapa percakapan dari mereka.

"Bagaimana kabar haechan ya?"

"Aku yakin dia tak baik-baik saja."

"Mina benar-benar keterlaluan."

"Andai saja aku orang yang berkuasa sudah ku pastikan si kang itu di penjara."

"Aku heran, mengapa ibunya selalu menutup kasusnya."

"Aku rasa ibu dan anak itu memang tidak waras."

"Aku pernah mendengar bahwa pemilik sekolah ingin mengganti kepala sekolah tapi gagal karena si kepsek itu punya banyak orang dalam."

FAKE NERD 🌻 [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang