Daya Tarik Seseorang

74 33 5
                                    

Sudah dua Tahun ini Melin telah memendam sesuatu hal terhadap Bayu, meski belum pernah sekali pun Ia bercakap-cakap dengannya. Jika bertemu pun, Mereka hanya saling bertatap dan mencuri pandang. Jika tahu sesuatu pun, sekadar mendengar cerita dari teman-temannya.

Ia banyak mendengarkan cerita tentang seorang Bayu dari Rian-Kakak angkatnya, yang juga satu kampus. Melin pun tahu tentang permusuhan Rian dan Bayu, dalam memperebutkan reputasi dan hati wanita pujaan Mereka.

"Mel... Dengar-dengar Indra kemarin menemuimu ya? Ngapain Mel?" Dengan rasa penasaran Rian bertanya kepada Melin dalam ruangan-sebelum belajar. Mendengar pertanyaan tersebut, Melin terdiam. Ia takut ada salah sangka di antara Mereka.

"Aah... Itu cuma isengnya Indra saja Kak. Katanya mau pinjam buku."

"Hati-hati ya Mel, bisa-bisa itu hanya modus aja! Kamu tahu sendiri kan! Bayu itu bagaimana orangnya."

"Kok Bayu sih Kak... Indra tauu."

"Inndraaa!"

"Iya Indra. Sama saja itu. Namanya juga satu Gank, satu Kelompok, satu Sohib." Rian yang sedikit sewot kembali berdiri, dan keluar dari ruangan. Melin tak mempedulikan tingkah Rian, Ia mengambil perlengkapan belajarnya dari dalam tas.

Seorang wanita berkacamata bernama Ana duduk di belakang Melin. Kacamata yang hanya dipakainya jika berada di Kampus. Mereka berteman baik. Tidak hanya di kampus, di luar kampus pun Mereka sangat dekat-bahkan Mereka berdua, satu sama lain sering menginap di rumah masing-masing-di saat libur.

"Meel..." Panggil Ana, sambil menepuk pundak kanan Melin sebanyak dua kali.

"Ada apa sih." Seraya menoleh ke arah Ana.

"Sini Aku bisikin." Melin menunduk, mengarahkan telinga kanan, menuruti perintah Ana.

"Kayaknya Kamu tidak bakalan lagi curhat tentang Bayu!" Bisik Ana.

"Iih.., Ana. Apaan sih," Ucap Melin, langsung kembali pada posisi duduknya yang semula.

Ana senyum-senyum sendiri sambil terus memperhatikan Melin. Ia tahu kalau nama Bayu sangat sensitif di dalam pikirannya.

***

Siang itu di sebuah parkiran, tampak Bayu yang sedang menunggu seseorang. Sudah setengah jam Ia duduk sendirian menunggu.

Ia tampak seperti gusar dalam penantiannya kali ini. Indra telah membiusnya dengan kata-kata positif yang penuh dengan warna-warni semangat.

Sinyal positif telah Ia dapat dari Informan Indra, meski sebenarnya itu hanya kata-kata modifikasi ala Indra. Dalam lamunan penantian, tepat saat Ia mendongak ke arah depan, gadis ayu nan cantik melintas di hadapannya.

 Dalam lamunan penantian, tepat saat Ia mendongak ke arah depan, gadis ayu nan cantik melintas di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bayu, bukannya segera menghampiri, malah asyik menikmati bau harum yang terurai oleh angin-di sekitarnya. Saat sang gadis telah melewati gapura kampus ke arah jalan, barulah

Cinta tak Cinta, ini CintaWhere stories live. Discover now