14. Secret mission

7.6K 761 463
                                    

Caesar berhasil masuk kedalam mansion milik kakek Galaksi, dia memasuki sebuah ruangan. Ruangan itu tampak begitu gelap, tak ada cahaya lampu. Hanya mengandalkan sedikit cahaya dari lobang angin dari mansion itu. Ruangan ini begitu banyak bercak darah, mata nya lalu tertuju pada wanita yang berada didepan nya. Dengan kondisi tangan yang diikat ke belakang. Mulut nya yang ditempel menggunakan lakban, luka yang berada dipelipis nya. Itu adalah luka baru, dengan cepat Caesar menghampiri gadis itu. Dia membantu membuka mulut, dan tali itu.

Setelah membebaskan gadis itu, Caesar memutar bahu gadis itu agar menghadapnya. Lalu memeluk gadis itu begitu erat, "Lo gapapa?" tanya Caesar.

Gadis itu mengangguk sebagai jawaban, "Kita harus pergi, bawa pisau diatas meja itu. Kita harus berhasil pergi!" ucap gadis itu.

***

Athalia tak melawan, dia membiarkan tubuh dipukuli oleh wanita suruhan Zaki, walaupun kepala nya dari tadi pusing, dan nafas Athalia yang terasa begitu sesak. Biarpun begitu, tubuh gadis itu tetap berdiri tegap. Membiarkan wanita yang berada di depannya. Memukuli tubuh nya, Athalia tak dapat melawan. Dia ingat dengan apa yang dikatakan Galaksi tadi, jika ia melawan. Ia akan semakin dibenci oleh Galaksi. Athalia tak takut, jika Galaksi akan membunuh nya. Tapi, Athalia tak mau Galaksi semakin membenci nya. Wajah Athalia sekarang tampak berantakan. Rambut yang berantakan, Galaksi dari tadi hanya fokus melawan Zaki berserta anak buah nya. Tanpa membantu Athalia sedikit pun.

Wanita yang dari tadi memukuli tubuh Athalia, layaknya seperti samsak. Kini dia berhenti, menatap Athalia kebingungan "Kenapa lo ngga ngelawan gue?" tanya nya kebingungan.

"Gue gak mau Galaksi benci sama gue, karena gue habisin lo." jawab Athalia dengan suara yang lemah.

Brakkk

Tubuh Athalia terjatuh begitu saja, hidung gadis itu mengeluarkan darah. Keyzira meninggalkan Athalia dalam keadaan tak sadarkan diri. Walaupun begitu, Keyzira masih mempunyai hati nurani. Dia tak mungkin menghajar Athalia sampai tak bernyawa. Toh, gadis itu saja tak melawan nya.

Caesar datang dengan menggendong gadis yang pingsan, dia meneriaki nama Galaksi. Membuat Galaksi langsung menghampiri Caesar.

"Rel, aurel" panggil Galaksi dengan menepuk pelan pipi nya.

Gerio yang melihat itu, dia tak menghampiri kedua sahabat nya yang fokus dengan Aurel. Melainkan, setelah melawan Zaki. Gerio langsung menghampiri dan menggendong Athalia ala bridal style. Membawanya masuk ke dalam mobil, tanpa mengatakan sepatah apapun pada Galaksi.

***

Athalia memerjapkan mata nya perlahan, mengatur cahaya yang masuk. Lalu, memjiat pelipis nya secara perlahan. Mata nya lalu tertuju pada seseorang wanita yang menggunakan baju serba putih. Ya, itu adalah dokter Felina.

"Tetap pada kondisi mu, saya mau menjelaskan sesuatu." suruh nya pada Athalia.

Athalia menghela nafas nya, lalu mengikuti apa yang diperintahkan dokter Felina. Dokter Felina duduk diatas kursi, tepatnya disamping ranjang Athalia.

"Kamu tau? Apa yang kamu alami? Setelah kamu menenggelamkan diri kamu didalam bathtub?" tanya dokter Felina.

Athalia menggeleng, dia tak tau sama sekali soal ini. Dan Galaksi, laki-laki itu tak memberitahu nya sama sekali "Saya tadi...."

"Merasa kepala saya begitu pusing, dan nafas saya terasa sesak," jelas Athalia.

"Kau juga mimisan setelah tak sadarkan diri, dan Gerio yang menelfon saya untuk memeriksa kamu. Sedangkan Galaksi, laki-laki itu membawa nona Aurel ke rumah sakit." ujar dokter Felina.

"Oh"

"Itu saja respon yang anda berikan?"

Athalia menoleh menatap wajah dokternya Felina begitu sinis "Lalu, anda mau respon saya seperti apa? Menangis sesenggukan? Bunuh diri? Mengemis meminta perhatian dari nya?"

Dokter Felina terkekeh, dia lalu mengelus kepala Athalia dengan penuh perhatian.

"Kamu menderita gagal ginjal stadium empat. Apalagi, dengan kamu yang menenggelamkan diri kedalam bathtub. Membuat ginjal, tak dapat membuang kelebihan cairan itu,"

"Saya sarankan, kamu memberi tahu kan kepada Galaksi. Agar kamu, bisa langsung menjalani pengobatan. Jika tidak. Maka, akan terjadi komplikasi, dan komplikasi yang paling parah adalah......"

"Kematian." ucapnya.

Athalia terdiam sejenak "Oh, sekarang boleh pergi. Obat nya jangan lupa, dan jangan beritahu pada siapapun. Kalau anda tidak mau mati ditangan saya!" ancam Athalia.

"Resep obat, telah saya tulis. Kamu bisa langsung membeli nya di apotek nanti. Saya pamit." ucap nya lalu pergi meninggalkan Athalia.

Athalia yang melihat dokter Felina sudah keluar dari kamar nya. Gadis itu langsung mengambil jaket didalam lemari. Dengan pistol yang dia selipkan didalam jaket itu. Siapa sangka? Dengan kondisi nya yang seperti ini. Dia malah turun melompat dari jendela. Mata nya melihat orang-orang yang berada didepan mansion. Mobil itu, adalah mobil Galaksi. Dia menggendong tubuh seseorang wanita ala bridal style. Tangan Athalia menggepal melihat itu. Namun, dia langsung pergi melewati pintu gerbang belakang mansion.

***

Athalia memasuki ruangan yang gelap. Dia hanya mengandalkan lampu senter dari ponsel nya. Gadis itu tersenyum melihat seseorang wanita, yang sudah sadarkan diri. Walaupun masih dengan alat bantu pernafasan, tapi dia berhasil menyelamatkan perempuan itu.

"Hai," sapa Athalia pada gadis itu.

Zeya tersenyum melihat kedatangan Athalia, "Kak, sampai kapan aku disini? Aku bosen. Aku pengen liat dunia luar lagi." beritahu nya.

Athalia tersenyum lalu memegang tangan Zeya, "Kamu denger ya, kamu harus pulih dulu. Dan, belajar buat jaga diri. Jaga kakak kamu, dan kakak. Kakak ngga akan lama lagi disini," beritahu Athalia.

Zeya mengernyitkan alis nya kebingungan, "Kakak mau kemana?" tanya Zeya tak paham.

Gadis itu masih berumur sekitar lima belas tahun. Dia dikurung didalam gudang sudah hampir setahun. Kejadian, dimana. Zeya ditipu oleh kakek nya sendiri.

Flashback on

"Siapapun tolong, Zeya." lirih gadis itu.

Athalia menengok ke sumber suara, ada gadis perempuan. Rambut sebahu, wajah yang pucat dan, tangan yang diikat ke belakang. Athalia menghampirinya.

"Kak tolong Zeya," pinta Zeya pada Athalia.

Athalia mengangguk mengiyakan, "Aku akan bantu kamu, tapi aku harus pikirin cara keluar dulu. Waktu aku ngga banyak, tinggal sedikit lagi." beritahu Athalia.

Zeya terdiam sejenak, otaknya berusaha untuk berpikir jernih. Tiba-tiba saja, suatu ide melintas diotak nya.

"Aku punya satu cara," beritahu nya tiba-tiba.

"Apa?" tanya Athalia.

"Bakar gudang ini, kita pergi sama sama. Tapi, kakak harus diem diem keluarin aku." ucap Zeya.

"Gudang ini dibakar, dan otomatis orang tau. Kalau kamu sudah terbakar, dan jasad mu menjadi abu." balas Athalia.

"Apapun kak, aku mau balas dendam! Kakek bunuh mama sama papa. Karena, dia mau mengajak papa untuk bergabung pada bisnis nya mengedar narkoba." ucap Zeya.

Flashback off

SECRET MISSION [TERBIT SECARA E-BOOK] PUBLISH ULANGWhere stories live. Discover now